Hamil di usia 40 tahun sebenarnya bukanlah suatu hal mustahil. Akan tetapi, mungkin prosesnya tidak semudah wanita yang hamil pada usia yang lebih muda.
Hal ini karena hamil di usia tua meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Meski begitu, bukan berarti Anda harus menyerah begitu saja. Berikut cara menjaga kehamilan yang sehat di usia 40 tahun.
Apakah berbahaya jika hamil di usia 40 tahun?
Kemungkinan untuk hamil di atas usia 40 tahun memang masih ada. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa peluangnya akan menurun menjadi sekitar 5 persen.
Di samping itu, wanita yang hamil ketika usianya lebih dari 40 tahun lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan, di antaranya:
- diabetes gestasional,
- plasenta previa,
- bayi lahir prematur,
- berat badan lahir rendah (BBLR),
- bayi lahir dengan operasi caesar,
- preeklampsia,
- keguguran, sampai
- kematian saat lahir (stillbirth)
Hamil pada usia tua juga lebih berpotensi menyebabkan keguguran. Risiko janin keguguran pada ibu hamil usia lebih dari 40 tahun bahkan bisa mencapai 70 persen.
Kondisi yang paling orangtua khawatirkan adalah bayi akan terlahir dalam bentuk yang tidak sempurna, baik secara fisik maupun perkembangan kromosomnya.
Cara menjaga kehamilan di usia 40 tahun
Untuk mengantisipasi risiko tersebut, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kehamilan pada usia yang tidak lagi muda.
Berikut ini adalah sejumlah cara untuk menjaga kehamilan di usia 40 tahun ke atas agar ibu dan janin tetap sehat.
1. Melakukan pemeriksaan kehamilan rutin atau antenatal care (ANC)
Antenatal care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.
Hal ini bertujuan supaya ibu hamil mampu menghadapi persalinan, masa nifas, dan pemberian ASI eksklusif, serta mengembalikan kesehatan reproduksinya dengan baik.
Pemeriksaan ini terdiri atas skrining fisik, tes darah, dan pemeriksaan USG untuk mengetahui masalah yang dapat muncul selama kehamilan.
Ambil contoh, jika Anda memiliki penyakit diabetes, penting untuk mengendalikan kadar gula darah supaya nantinya tidak menghambat kehamilan.
Begitu pula bila ibu hamil punya berat badan berlebih, dokter akan menganjurkan supaya Anda segera menurunkan berat badan guna menurunkan risiko komplikasi.
Dokter kandungan mungkin akan bekerja sama dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk memantau kesehatan ibu hamil.
Terlebih untuk ibu hamil yang punya penyakit bawaan, seperti diabetes atau penyakit jantung, penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap optimal selama masa kehamilan.
Anda bisa mendiskusikan berbagai hal seputar kehamilan dengan bidan atau dokter, termasuk cara menjaga kehamilan, rencana melahirkan, ataupun kekhawatiran lainnya.
2. Menjaga pola makan
Selama kehamilan, kebutuhan gizi ibu meningkat. Jika kebutuhan gizi saat hamil tidak terpenuhi dengan baik, ibu berisiko kekurangan vitamin dan mineral.
Maka dari itu, cara menjaga kehamilan saat usia ibu lebih dari 40 tahun adalah dengan makan makanan bergizi.
Anda sebaiknya juga tidak asal menuruti ngidam, apalagi bila makanan yang Anda inginkan mengandung gula dan lemak tinggi, seperti kue, biskuit, es krim, atau cokelat.
Alih-alih membuat tubuh Anda sehat, konsumsi makanan manis justru bisa meningkatkan risiko prediabetes atau bahkan diabetes.
3. Minum suplemen asam folat
Anda juga bisa minum suplemen tambahan sebagai cara menjaga kehamilan di usia 40 tahun. Suplemen ini biasanya mengandung asam folat, zat besi, dan kalsium.
Suplemen ini bermanfaat untuk mencegah cacat lahir terkait dengan sumsum tulang belakang dan otak, salah satunya spina bifida.
Asam folat atau vitamin B9 merupakan zat gizi penting yang bisa membantu pertumbuhan janin dan melindungi dari risiko cacat lahir pada bayi.
Terlebih bagi ibu yang memutuskan hamil di usia 40 tahun, asupan asam folat sangatlah penting.
Asam folat dosis rendah tentu tidak akan cukup untuk melindungi tubuh ibu dan bayi selama kehamilan. Lagi-lagi, ini karena Anda berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan.
Di sisi lain, dokter biasanya akan meresepkan asam folat dosis tinggi yang perlu ibu konsumsi tiga bulan sebelum atau saat mulai merencanakan kehamilan.
Jika Anda mengidap penyakit tertentu dan rutin minum obat-obatan, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Pasalnya, tidak semua obat aman untuk dikonsumsi ibu hamil.
4. Istirahat yang cukup
Beberapa orang yang bilang bahwa bedrest saat hamil itu penting supaya ibu tidak kecapekan. Padahal, anggapan ini kurang tepat.
Pasalnya, ibu hamil adalah orang yang sehat, bukan sakit. Itulah sebabnya, ibu hamil sebaiknya tidak bedrest tanpa alasan medis tertentu.
Berapa pun usia ibu hamil, tetaplah beraktivitas normal seperti biasa. Ini salah satu cara menjaga kehamilan saat usia ibu lebih dari 40 tahun.
Justru kalau tidak beraktivitas, tubuh ibu hamil jadi mudah lemas. Ini bisa memicu berbagai penyakit yang dapat membahayakan kehamilan.
Ibu hamil yang malas gerak justru rentan terkena obesitas dan hipertensi. Hal yang terpenting yakni selalu pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup agar tubuh tetap sehat.
5. Olahraga rutin
Ibu hamil boleh melakukan olahraga rutin, tetapi perhatikan lagi jenis olahraga yang dilakukan.
Apabila Anda sudah terbiasa rutin olahraga sebelum hamil, Anda boleh meneruskan olahraga tersebut, apa pun itu.
Namun, bila Anda belum terbiasa, pilihlah olahraga intensitas ringan yang lebih aman untuk ibu hamil.
Sekarang ini sudah ada beragam pilihan olahraga yang aman untuk ibu hamil, mulai dari senam salsa, zumba, yoga, ataupun pilates.
Tentunya, hindari olahraga angkat beban, treadmill, atau olahraga berat lain yang berisiko untuk kehamilan.
Usahakan untuk olahraga dua kali seminggu, masing-masing selama 30 menit. Jika hal ini berat, Anda bisa membaginya menjadi empat kali seminggu, masing-masing selama 15 menit.
6. Mengikuti vaksinasi
Kehamilan membuat sistem kekebalan tubuh jadi menurun sehingga Anda rentan terkena penyakit.
Maka dari itu, salah satu cara untuk menjaga kesehatan ibu hamil di usia 40 tahun ke atas adalah dengan mengikuti vaksinasi saat hamil.
Ada lima jenis vaksin wajib yang idealnya Anda dapatkan, yaitu:
- hepatitis B,
- tetanus/difteri/pertussis (Tdap),
- MMR,
- varisela, dan
- vaksin kanker serviks.
Kehamilan yang sehat di usia 40 tahunan bukanlah hal yang mustahil. Namun, memang ada banyak hal yang perlu Anda perhatikan agar kehamilan berjalan dengan sehat dan lancar.
Kesimpulan
- Meski tetap bisa hamil, kehamilan pada usia 40 tahun atau lebih sangat berisiko.
- Hamil di usia 40 tahun meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, termasuk diabetes gestasional, preeklampsia, keguguran, hingga kematian bayi saat lahir.
- Untuk menjaga kehamilan pada usia tua, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, menjaga pola makan sehat, olahraga rutin, dan minum suplemen asam folat.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]