backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Batu Empedu Saat Hamil, Apa Saja Gejala dan Pengobatannya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 12/01/2024

Batu Empedu Saat Hamil, Apa Saja Gejala dan Pengobatannya?

Sakit perut selama kehamilan biasanya dapat membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, rasa sakit berkepanjangan yang muncul pada perut bagian kanan saat hamil bisa saja menandakan masalah kesehatan yang tak boleh diabaikan, salah satunya penyakit batu empedu.

Apa saja gejala batu empedu yang perlu Anda waspadai? Adakah cara untuk mencegahnya? Simak jawabannya dalam uraian berikut ini.

Gejala batu empedu saat hamil

Nyeri pada perut bagian atas dan tulang rusuk merupakan gejala utama dari penyakit batu empedu. Selain itu, berikut adalah gejala lain dari penyakit batu empedu saat hamil.

  • Nyeri punggung.
  • Sakit perut selama kurang-lebih lima jam.
  • Mual dan muntah.
  • Demam sampai menggigil.
  • Urine berwarna pekat seperti teh.
  • Kulit menguning.

Perlu diketahui bahwa tidak semua kasus penyakit batu empedu memiliki gejala, terutama jika ukuran batu relatif kecil.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network bahkan menunjukkan bahwa hanya sekitar 1% wanita hamil yang menunjukkan gejala penyakit batu empedu.

Penyebab batu empedu saat hamil

gejala batu empedu

Pada dasarnya, penyebab penyakit batu empedu saat hamil sama seperti penyebab pada umumnya, yaitu mengerasnya cairan di dalam kantong empedu.

Siapa pun bisa mengalami penyakit ini, tetapi wanita bisa lebih berisiko mengalami batu empedu karena perubahan hormon selama kehamilan.

Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan bisa menurunkan kontraksi otot kantong empedu sehingga kemampuannya dalam mengeluarkan cairan empedu pun ikut berkurang.

Pada saat yang sama, hormon estrogen yang berlebih akan turut meningkatkan kolesterol. Empedu pun semakin pekat dan terjebak di dalam kantong empedu.

Kantong empedu sebenarnya memiliki bahan kimia yang bisa melarutkan kolesterol. Namun, jika jumlahnya berlebih, kolesterol akan mengkristal dan membentuk batu empedu.

Mengutip situs Jefferson Health, disebutkan juga bahwa hormon progesteron bisa meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan sembelit.

Kedua kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko pengkristalan cairan dalam kantong empedu.

Komplikasi batu empedu saat hamil

Batu empedu yang berukuran terlalu besar dan sulit dikeluarkan akan menyumbat saluran empedu.

Jika hal ini terjadi, batu empedu bisa meningkatkan risiko kesulitan bernapas pada janin, kelahiran prematur, hingga bayi lahir mati.

Meski begitu, angka komplikasi batu empedu pada ibu hamil relatif kecil, bahkan tidak mencapai 10% pada kondisi yang bergejala.

Pengobatan batu empedu saat hamil

Karena disebabkan oleh hormon, sebagian besar kasus batu empedu saat hamil memang bisa sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan.

Namun, jika rasa sakit karena batu empedu sudah tidak tertahankan, berikut adalah berbagai pengobatan yang bisa dilakukan.

1. Pengaturan pola makan

Pengobatan pertama pada pasien batu empedu adalah pengaturan pola makan. Cara ini memang tidak bisa menghancurkan batu empedu, tetapi bisa meringankan gejalanya.

Berikut adalah pola makan yang biasanya disarankan untuk pasien batu empedu.

  • Meningkatkan asupan makanan tinggi serat.
  • Mengurangi makanan berlemak, seperti goreng-gorengan.
  • Makan secara teratur.

Meski begitu, selalu pastikan bahwa makanan yang Anda konsumsi tetap memenuhi kebutuhan gizi saat hamil.

Apakah punya batu empedu saat hamil bisa melahirkan normal?

Pada dasarnya, kantong empedu berlokasi jauh dari jalan lahir. Dengan demikian, ibu hamil yang memiliki batu empedu tetap bisa melahirkan normal kecuali ada komplikasi tertentu.

2. Operasi pengangkatan batu empedu

Jika batu empedu sudah berkembang menjadi kolesistitis atau peradangan, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan pembedahan.

Jenis pembedahan yang dilakukan adalah endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP).

ERCP dilakukan dengan cara memasukkan alat khusus ke dalam tubuh tanpa pembedahan besar. Prosedur ini biasanya dilakukan setelah kehamilan memasuki trimester kedua.

Pembedahan pada trimester pertama dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko keguguran hingga bayi lahir cacat.

Cara mencegah batu empedu saat hamil

Meskipun berisiko lebih tinggi, bukan berarti setiap ibu hamil pasti mengalami penyakit batu empedu.

Untuk mengurangi risiko terkena batu empedu selama kehamilan, berikut adalah berbagai upaya yang bisa Anda lakukan.

1. Jaga kenaikan berat badan

Kenaikan berat badan saat hamil merupakan hal yang wajar, bahkan tanda yang baik. Namun, Anda tetap perlu menjaganya supaya tidak menyebabkan obesitas.

Setiap orang bisa memiliki berat ideal saat hamil yang berbeda. Bicarakan dengan dokter kandungan jika Anda kesulitan mengatur pola makan dan mengontrol kenaikan berat badan.

2. Perbanyak asupan makanan berserat

Serat mampu mengikat lemak dalam tubuh sehingga meringankan beban kerja hati dan empedu. Anda sebaiknya mulai meningkatkan konsumsi serat sejak sebelum kehamilan.

Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah memenuhi kebutuhan serat harian selama kehamilan yang mencapai 35 gram.

Anda bisa mendapatkan serat dari sayuran hijau, buah-buahan, oatmeal, dan kacang-kacangan.

3. Hindari makanan berlemak

manfaat prenatal yoga saat hamil 8 bulan

Ibu hamil membutuhkan asupan makanan yang mengandung 2.430–2.440 kkal per hari. Kebutuhan ini bisa Anda penuhi dengan mengonsumsi sumber protein, karbohidrat, dan lemak.

Untuk mencegah batu empedu saat hamil, pastikan asupan lemak Anda tidak lebih dari 25% kebutuhan kalori harian.

Langkah awal untuk membatasi asupan lemak adalah dengan memilih makanan sehat untuk ibu hamil dan mengurangi konsumsi gorengan.

Jika Anda kesulitan mengukur kebutuhan dan asupan lemak harian, konsultasikanlah dengan dokter kandungan dan ahli gizi Anda.

4. Tetap aktif bergerak

Kehamilan seharusnya tidak menjadi alasan untuk bermalas-malasan. Tetap aktif bergerak selama kehamilan justru bagus untuk kesehatan ibu dan janin.

Namun, Anda memang lebih harus berhati-hati dalam memilih olahraga yang aman untuk ibu hamil. Anda pun tidak boleh memaksakan diri dan harus beristirahat ketika merasa lelah.

Jalan kaki, berenang, dan senam hamil merupakan beberapa pilihan olahraga yang cukup aman untuk dilakukan selama kehamilan.

Penyakit batu empedu saat hamil memang kerap tidak menunjukkan gejala spesifik. Apalagi, sakit perut merupakan salah satu keluhan umum pada ibu hamil.

Apabila Anda merasakan nyeri pada perut, khususnya yang berkepanjangan pada perut bagian kanan, sebaiknya segera kunjungi dokter kandungan Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 12/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan