Bila saat ini sedang hamil, pernahkah ibu mengalami sakit di perut bagian kanan atas? Sakit perut pada bagian kanan atas yang ibu rasakan saat hamil ini ternyata bisa jadi gejala batu empedu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Bila saat ini sedang hamil, pernahkah ibu mengalami sakit di perut bagian kanan atas? Sakit perut pada bagian kanan atas yang ibu rasakan saat hamil ini ternyata bisa jadi gejala batu empedu.
Ya, wanita memang lebih rentan mengalaminya saat sedang hamil. Selain perut yang sakit, apa lagi gejala batu empedu saat hamil? Agar lebih jelas, berikut informasi lengkap seputar batu empedu saat hamil, termasuk penyebab, dampak, dan cara mengobati.
Mengutip dari Jefferson Health, batu empedu adalah kumpulan kolesterol dan asam empedu yang membentuk batu di kantong empedu.
Selama kehamilan, peningkatan hormon estrogen ibu bisa menyebabkan kadar kolesterol lebih tinggi.
Selain itu, meningkatnya kadar hormon progesteron selama kehamilan dapat memperlambat sistem pencernaan dan fungsi kandung empedu.
Peningkatan refluks asam lambung dan konstipasi selama kehamilan juga menjadi pencetus batu empedu.
Hal-hal itulah yang membuat ibu hamil berisiko mengalami batu empedu.
Pada beberapa kasus, batu empedu tidak menimbulkan gejala, apalagi kalau ukuran batu yang terbentuk tidak terlalu besar.
Bahkan, gangguan kesehatan ini bisa saja terjadi dan kemudian menghilang ketika ibu selesai melahirkan nantinya.
Namun, mengutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease (NIDDK), pada beberapa kasus, gejala batu empedu pada ibu hamil bisa mengganggu, seperti:
Segera konsultasi dengan dokter kandungan bila ibu mengalami gejala-gejala di atas.
Batu empedu terjadi ketika ada penumpukan lemak dalam tubuh akibat terlalu banyak makan makanan berlemak dan tinggi kolesterol.
Empedu adalah organ yang terletak di bawah hati dan bertugas untuk menyimpan cairan empedu yang digunakan untuk mencerna lemak di dalam tubuh.
Penumpukan lemak membuat empedu bekerja lebih keras untuk mencerna lemak-lemak tersebut.
Kondisi tersebut membuat lemak menggumpal dan membentuk batu empedu yang menyumbat saluran empedu.
Pada ibu hamil, batu empedu biasanya terbentuk akibat perubahan hormon tubuh yang terjadi selama kehamilan.
Peningkatan hormon estrogen dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh dan memperlambat gerakan empedu dalam mencerna lemak.
Hal ini yang kemudian membuat wanita yang sedang mengandung berisiko tinggi untuk mengalami batu empedu.
Batu empedu yang berukuran terlalu besar dan sulit untuk dikeluarkan akan menyumbat saluran empedu.
Jika hal ini terjadi, pembentukkan batu empedu bisa menimbulkan masalah kesehatan pada janin, seperti:
Oleh karena itu, sebaiknya segera tangani bila ibu mengalami gejala batu empedu selama kehamilan agar tidak menimbulkan gangguan janin.
Berdasarkan penelitian dari Annals of Hepatology, sebagian besar batu empedu yang muncul ketika masa kehamilan bisa membaik dengan penggunaan obat-obatan dan prosedur operasi.
Berikut penanganan untuk kasus batu empedu saat hamil.
Prosedur operasi karena batu empedu paling umum terjadi di masa kehamilan. Setidaknya, 1 dari 1600 ibu hamil menjalani operasi pengangkatan batu empedu selama kehamilan.
Namun, hal ini tergantung dengan masing-masing kondisi ibu dan janin. Dokter tidak akan menganjurkan operasi selama trimester pertama.
Ini karena operasi batu empedu saat trimester pertama dapat menimbulkan keguguran dan cacat lahir pada janin.
Jika tidak terlalu mendesak, dokter akan menunggu hingga kehamilan memasuki usia trimester kedua atau setelah kelahiran.
Akan tetapi, perawatan tergantung dengan kondisi masing-masing ibu serta janin. Sebaiknya, konsultasikan dahulu dengan dokter.
Agar tidak semakin parah, ibu juga sebaiknya menjaga serta memilih makanan dan minuman guna memenuhi kebutuhan nutrisi saat hamil.
Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi serta menggoreng makanan dengan minyak terlalu banyak.
Pasalnya, hal ini hanya akan menambah beban kerja empedu yang sedang terganggu.
Meskipun berisiko lebih tinggi untuk mengalami batu empedu saat hamil, bukan berarti ibu pasti akan mengalaminya.
Ibu tentu saja masih bisa mencegah agar batu empedu tidak terjadi. Berikut adalah hal yang bisa ibu lakukan untuk mencegah batu empedu pada masa kehamilan.
Ketika masa kehamilan, sangat wajar ibu mengalami kenaikan berat badan. Selain dari bobot janin, cairan dalam tubuh ibu juga mengalami peningkatan.
Namun, jangan biarkan hal ini membuat ibu menjadi obesitas ketika masa kehamilan. Bicarakan pada dokter kandungan dan ahli gizi tentang berat badan ideal saat hamil.
Ibu juga bisa mendiskusikan menu makanan yang baik dikonsumsi selama kehamilan.
Anda juga bisa menggunakan Kalkulator Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil atau mengakses tautan di bawah ini.
Sebelum hingga masa kehamilan, sebaiknya biasakan diri untuk mengonsumsi lebih banyak serat.
Serat mampu mengikat lemak-lemak dalam tubuh, sehingga meringankan beban kerja hati dan empedu.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi, kebutuhan serat ibu hamil pada trimester pertama yaitu 35 gram. Sementara trimester kedua dan ketiga yaitu 36 gram.
Ibu bisa mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran berdaun hijau, oatmeal, atau kacang-kacangan.
Usahakan untuk tidak mengonsumsi lemak tidak lebih dari 25% dari total kalori untuk mencegah batu empedu saat hamil.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan kalori ibu hamil sekitar 2430-2440 kkal per hari.
Mengutip dari MedlinePlus, rata-rata berat badan ibu bertambah sebanyak 11-16 kilogram selama kehamilan.
Jika membaginya dalam tiap trimester, berat badan ibu akan naik 500 gram setiap minggu.
Bila ibu memiliki berat badan berlebih saat hamil, buat variasi menu makanan setiap harinya.
Ambil contoh, pilih makanan rendah lemak tinggi protein, seperti daging merah, tahu, dan tempe.
Untuk mengetahui pembagian menunya, lebih baik konsultasikan pada dokter kandungan atau ahli gizi.
Meski sedang hamil, bukan berarti ibu tidak aktif bergerak. Sebaiknya, ibu tetap beraktivitas dan bergerak aktif untuk melakukan gerakan olahraga yang aman ketika hamil.
Tidak perlu yang rumit dan sulit, ibu bisa jalan kaki santai di sekitar rumah, berenang, atau melakukan senam hamil.
Namun, tetap pahami batasan diri ibu. Jika ibu merasa sangat lelah, segera istirahat dan tidak perlu terlalu memaksakan diri.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar