Kehamilan merupakan salah satu momen terindah bagi wanita. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa ibu hamil mungkin merasakan beberapa keluhan yang biasanya terjadi karena faktor hormonal.
Apa saja keluhan yang dimaksud? Adakah cara tertentu yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Simak informasinya melalui uraian berikut.
Keluhan yang sering dirasakan ibu hamil
Pengalaman tiap ibu hamil bisa berbeda-beda. Ada yang mengalami ketidaknyamanan tertentu dan ada pula yang menjalani kehamilan mereka tanpa keluhan apa pun.
Di antara beragam keluhan yang dialami oleh ibu hamil, berikut adalah beberapa contohnya yang paling umum.
1. Sembelit
Mengutip situs American Pregnancy Association, sembelit atau konstipasi pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh perubahan hormon dan rahim yang menekan usus.
Untuk mengatasi sembelit saat hamil, berikut adalah beberapa upaya yang bisa Ibu lakukan.
- Makan makanan yang tinggi serat, seperti sayuran dan buah setiap.
- Banyak minum air putih, setidaknya delapan gelas per hari.
- Melakukan olahraga rutin.
Suplemen zat besi yang dikonsumsi selama kehamilan juga bisa menyebabkan sembelit. Jika demikian, Ibu bisa membicarakannya dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Sembelit yang tidak diatasi bisa berkembang menjadi wasir alias ambeien, yaitu bengkaknya pembuluh darah di sekitar anus.
2. Kaki kram
![mengatasi kram kaki](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/09/mengatasi-kram-kaki.jpg)
Seiring bertambahnya berat dari janin, Ibu mungkin mengalami kram pada kaki sebagai penopang utamanya. Kondisi ini juga bisa terjadi karena dehidrasi dan kekurangan kalsium.
Ibu bisa mengatasinya dengan melakukan olahraga ringan, seperti jalan santai atau berenang. Melakukan peregangan dengan meluruskan kaki secara perlahan juga dapat mengurangi kram.
Meski sebagian besar kasus kram saat hamil bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, Ibu sebaiknya segera ke dokter jika kondisi ini sampai menyebabkan susah tidur.
Dokter mungkin meresepkan suplemen untuk mengobati kram yang disebabkan oleh kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kalsium.
3. Perut kram
Rahim yang meregang selama kehamilan, terutama pada trimester dua, mungkin menyebabkan kram pada perut Ibu. Tak jarang, kram akan menyebar ke area pinggul atau pangkal paha.
Kram perut biasanya terasa saat Ibu berolahraga, bangun dari tempat tidur atau kursi, membuat gerakan tiba-tiba, atau mengalami kontraksi Braxton-Hicks.
Saat mengalami kram perut, hal pertama yang harus dilakukan adalah beristirahat. Setelah itu, Ibu juga bisa melakukan tips berikut.
- Berbaring ke sisi berlawan dari rasa kram dan meluruskan kaki.
- Mandi air hangat.
- Kompres perut yang kram dengan air hangat.
- Minum air putih yang cukup.
Bila kram perut disebabkan oleh tumpukan gas berlebih, cobalah melakukan olahraga ringan dan hindari makanan bergas, seperti kubis dan bawang.
4. Tangan dan kaki bengkak
Beberapa ibu hamil mungkin mengalami keluhan berupa pembengkakan pada kaki dan tangan akibat peningkatan cairan selama kehamilan.
Peningkatan cairan itu sendiri sebenarnya merupakan cara alami bagi tubuh untuk mempersiapkan sendi panggul dan jaringan untuk membuka jalan lahir.
Untuk mengurangi pembengkakan saat hamil, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan.
- Hindari berdiri dengan posisi yang sama terlalu lama.
- Batasi konsumsi garam, maksimal setengah sendok teh per hari.
- Olahraga rutin, seperti jalan kaki atau berenang.
- Istirahatkan kaki dengan posisi lebih tinggi dari jantung. Caranya, ganjal kaki dengan bantal ketika duduk atau berbaring.
Kendati wajar, pembengkakan pada kaki dan tangan ibu hamil juga bisa menjadi tanda preeklampsia. Oleh karena itu, sebaiknya Ibu berkonsultasi kepada dokter jika mengalaminya.
5. Sakit punggung
![sakit pinggang saat hamil pakai heating pad](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/09/shutterstock_712005295.jpg)
Perubahan hormon selama kehamilan dapat melonggarkan ligamen (jaringan ikat) pada pinggang dan panggul sebagai persiapan menuju persalinan.
Hal ini bisa mengubah posisi persendian sehingga ibu hamil kerap mengalami sakit punggung. Kondisi ini bisa diperparah oleh beban dari rahim yang semakin besar.
Berikut adalah upaya yang bisa dilakukan ibu hamil agar aktivitasnya tidak terhambat oleh keluhan yang satu ini.
- Hindari mengangkat benda berat.
- Tekuk lutut dan jaga agar tubuh tetap tegak ketika mengambil barang dari bawah atau lantai.
- Jika ingin membalikkan badan, gerakkan juga kaki Ibu agar tulang belakang Ibu tidak perlu memutar.
- Gunakan alas kaki yang datar agar berat badan terbagi merata pada kedua kaki.
- Gunakan meja yang tinggi saat bekerja untuk mencegah pembungkukan.
Bila sakit punggung semakin terasa parah atau Ibu mengalami kondisi lain yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter.
6. Sakit kepala sebagai keluhan ibu hamil
Keluhan lain yang cukup umum dialami ibu hamil adalah sakit kepala. Kondisi ini paling sering muncul saat hamil muda dan berkurang pada enam bulan terakhir kehamilan.
Sakit kepala saat hamil memang tidak berpengaruh pada janin, tetapi tentu membuat Ibu tidak nyaman. Untungnya, kondisi ini bisanya bisa diatasi dengan istirahat yang cukup.
Rasa sakit umumnya juga bisa berkurang ketika Ibu melakukan hal-hal yang membuat tubuh dan pikiran lebih rileks.
Ibu hamil boleh minum paracetamol untuk mengatasi sakit kepala, tapi sebaiknya tetaplah berkonsultasi dengan dokter terkait dosisnya.
7. Sering buang air kecil
Keluhan sering buang air kecil biasanya terjadi saat ibu hamil muda, yakni pada 12–14 minggu pertama kehamilan.
Kondisi tersebut biasanya membaik pada trimester dua dan kembali lagi pada akhir masa kehamilan karena kepala bayi yang menekan kandung kemih.
Meski begitu, bukan berarti ibu hamil harus mengurangi asupan cairan. Pasalnya, cairan tetap dibutuhkan untuk mendukung perkembangan janin dan menjaga kesehatan ibu.
Sebagai solusinya, hindari minum minuman mengandung alkohol dan kafein. Senam Kegel dan kemampuan untuk mengelola stres saat hamil juga bisa membantu mengatasi keluhan ini.
Meski begitu, Ibu perlu segera ke rumah sakit jika melihat darah pada urine karena ini bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih pada ibu hamil.
8. Keputihan
Ibu melihat cairan keputihan saat hamil? Ini merupakan kondisi normal selama kehamilan karena leher rahim yang lebih lembut selama kehamilan memang bisa menghasilkan lebih banyak cairan keputihan.
Pada akhir masa kehamilan, cairan keputihan mungkin memiliki garis lendir kental dengan bercak darah. Ini merupakan tanda awal persalinan yang tidak perlu dikhawatirkan.
Meski begitu, Ibu perlu waspada jika cairan keputihan berubah warna menjadi kekuningan atau kehijauan. Keputihan juga dinilai tidak normal ketika berbau busuk atau disertai nyeri pada Miss V.
9. Kenaikan asam lambung
Perubahan hormon selama kehamilan sering kali menyebabkan kenaikan asam lambung pada ibu hamil.
Ini lantaran perubahan hormon bisa mengurangi kekuatan otot sfingter yang bertugas mengatur naik-turunnya asam lambung. Ditambah lagi, janin mungkin menekan lambung sehingga isinya terdorong ke atas.
Alih-alih minum obat, cobalah mengatasi kenaikan asam lambung saat hamil dengan membiasakan makan porsi kecil tapi sering dan mengurangi makanan berlemak.
Jika merasa membutuhkan obat-obatan, Ibu sebaiknya membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter.
10. Tubuh lemas dan mudah lelah
Tubuh lemas dan mudah lelah juga merupakan salah satu keluhan yang cukup sering dialami ibu hamil. Kondisi ini bahkan memiliki sebutan tersendiri, yaitu pregnancy fatigue.
Jika disertai dehidrasi, pregnancy fatigue bahkan bisa membuat ibu hamil sampai kehilangan kesadaran atau pingsan.
Supaya pregnancy fatigue tidak terus memburuk, ibu hamil bisa mengatasi kelelahan dengan berbagai cara berikut.
- Luangkan waktu untuk beristirahat.
- Pelajari cara mengelola stres dengan baik.
- Biasakan bangun secara perlahan setelah duduk atau berbaring
11. Sesak napas
![sesak napas saat hamil](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/1970/01/sesak-napas-saat-hamil-1.jpg)
Ukuran janin yang membesar cenderung mendorong organ-organ di sekitarnya, termasuk paru-paru. Akibatnya, sesak napas sering kali menjadi keluhan hamil pada trimester tiga.
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, untuk mengurangi rasa tidak nyaman, Ibu bisa melakukan berbagai cara berikut.
- Membiasakan duduk dengan posisi tegak untuk memaksimalkan kapasitas paru-paru.
- Olahraga, seperti prenatal yoga untuk mengatur napas dan meregangkan otot tubuh.
- Tidur dengan bantal penyangga.
Selain itu, hindari memaksakan diri untuk beraktivitas secara berlebihan saat Ibu sudah merasa lelah dengan napas yang tersengal.
12. Vagina gatal
Keputihan selama kehamilan sering kali menyebabkan Miss V terasa gatal. Kondisi ini mungkin terasa semakin mengganggu jika ibu hamil mengalami dehidrasi.
Meski cukup umum terjadi, bumil sebaiknya tetap berkonsultasi ke dokter. Pasalnya, rasa gatal juga bisa disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti vaginosis bakteri, kutu kemaluan, hingga infeksi saluran kemih.
Untuk mengurangi rasa gatal, pastikan untuk menjaga area kewanitaan tetap bersih dan kering. Selain itu, pilih celana dalam yang menyerap keringat dan gantilah secara berkala.
Kesimpulan
- Beberapa keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil adalah sembelit, kram, sakit punggung, hingga keputihan.
- Sebagian besar kondisi tersebut memang tidak berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, jangan ragu untuk ke dokter jika Ibu merasa tidak nyaman karena kondisi tertentu.
- Berbagai keluhan tersebut umumnya terjadi pada trimester pertama dan disebabkan oleh perubahan hormonal.
[embed-health-tool-due-date]