Hamil merupakan salah satu momen terindah bagi wanita. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa ibu hamil mungkin merasakan beberapa keluhan yang biasanya terjadi karena faktor hormonal.
Apa saja keluhan yang dimaksud? Adakah cara tertentu yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Simak informasinya melalui uraian berikut.
Keluhan yang sering dirasakan ibu hamil
Kehamilan merupakan masa penuh keajaiban. Artinya, pengalaman satu kehamilan dengan yang lainnya bisa berbeda.
Beberapa ibu hamil mungkin merasakan berbagai keluhan berikut. Namun, ada pula yang mungkin tidak mengalaminya sama sekali.
1. Sembelit
Ibu hamil biasanya akan mengalami sembelit di trimester pertama kehamilan. Mengutip American Pregnancy Association, sembelit atau konstipasi pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh perubahan hormon dan rahim yang menekan usus.
Suplemen zat besi yang diminum untuk mendukung perkembangan janin juga bisa menyebabkan sembelit. Jadi, pastikan minum banyak air putih saat mengonsumsi suplemen zat besi demi melancarkan buang air besar.
Untuk mengatasi sembelit saat hamil, berikut adalah beberapa upaya yang bisa ibu lakukan.
- Makan makanan yang tinggi serat, seperti sayuran dan buah setiap.
- Banyak minum air putih, setidaknya 8 gelas per hari.
- Melakukan olahraga rutin.
Jika sembelit disebabkan oleh suplemen zat besi, ibu bisa membicarakannya dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Sembelit yang tidak diatasi bisa berkembang menjadi wasir alias ambeien, yaitu bengkaknya pembuluh darah di sekitar anus.
2. Kaki kram
Seiring bertambahnya berat dari janin, ibu mungkin mengalami kram di kaki sebagai penopang utamanya. Kondisi ini juga bisa terjadi karena dehidrasi dan kekurangan kalsium.
Untuk mengatasinya, ibu bisa melakukan berbagai olahraga ringan, seperti jalan santai atau berenang. Ini akan melancarkan aliran darah di kaki sehingga sensasi kram saat hamil berkurang.
Melakukan peregangan dengan meluruskan kaki secara perlahan juga dapat mengurangi kram.
Meski sebagian besar kasus kram selama kehamilan bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, ibu sebaiknya segera ke dokter jika kondisi ini sampai menyebabkan susah tidur.
Dokter mungkin meresepkan suplemen kalsium untuk mengobati kram yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi.
3. Perut kram
Rahim yang meregang selama kehamilan, terutama trimester dua mungkin menyebabkan kram di perut ibu hamil. Tak jarang, kram akan menyebar ke area pinggul atau pangkal paha.
Kram perut biasanya terasa saat olahraga, setelah bangun dari tempat tidur atau kursi, bersin, batuk, tertawa, atau saat membuat gerakan tiba-tiba.
Saat merasa kram perut, hal pertama yang harus dilakukan adalah beristirahat.
Ibu hamil bisa mencoba hal-hal berikut ini untuk meringankan kram perut, termasuk yang disebabkan oleh Braxton Hicks.
- Berbaring ke sisi berlawan dari rasa kram dan luruskan kaki.
- Mandi air hangat.
- Kompres perut yang kram dengan air hangat.
- Minum air putih yang cukup.
Bila kram perut disebabkan oleh tumpukan gas berlebih, cobalah melakukan olahraga ringan dan hindari makanan bergas.
4. Tangan dan kaki bengkak
Karena peningkatan cairan selama kehamilan, beberapa ibu hamil mungkin mengalami keluhan berupa pembengkakan di bagian tubuh, terutama kaki dan tangan.
Peningkatan cairan itu sendiri sebenarnya merupakan cara alami bagi tubuh untuk membantu menyiapkan sendi panggul dan jaringan untuk membuka jalan lahir.
Untuk mengurangi pembengkakan saat hamil, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan.
- Hindari berdiri dengan posisi yang sama terlalu lama.
- Batasi konsumsi garam, maksimal setengah sendok teh per hari.
- Olahraga rutin, seperti jalan kaki atau berenang.
- Istirahatkan kaki dengan posisi lebih tinggi dari jantung. Caranya, ganjal kaki dengan bantal ketika duduk atau berbaring.
Kaki dan tangan bengkak selama hamil adalah hal yang normal. Namun, ini juga bisa menjadi tanda preeklampsia. Oleh karena itu, segeralah ke dokter jika kram perut disertai gejala preeklampsia.
5. Sakit punggung
Laman Pregnancy, Birth and Baby menyebutkan bahwa kehamilan membuat ligamen yang menghubungkan antar tulang menjadi lebih lunak dan meregang untuk mempersiapkan persalinan.
Karena ligamen yang ikut melonggar, kondisi tersebut tidak jarang menyebabkan sakit punggung. Kondisi ini lebih rentan terjadi karena beban dari rahim yang semakin besar.
Supaya aktivitas ibu hamil tidak terhambat karena keluhan satu ini, berikut adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan.
- Hindari mengangkat benda berat.
- Tekuk lutut dan jaga agar tubuh tetap tegak ketika mengambil barang dari bawah atau lantai.
- Gerakan kaki ketika berbalik untuk menghindari memutarnya tulang belakang.
- Gunakan alas kaki yang datar agar berat badan terbagi merata pada kedua kaki.
- Gunakan meja yang tinggi saat bekerja untuk mencegah pembungkukan.
Bila sakit punggung semakin terasa parah sampai keluar darah dari vagina, segera hubungi dokter.
6. Sakit kepala sebagai keluhan ibu hamil
Keluhan lain yang cukup umum dirasakan ibu hamil adalah sakit kepala. Kondisi ini paling sering dirasakan saat hamil muda dan berkurang pada enam bulan terakhir kehamilan.
Sakit kepala saat hamil memang tidak berpengaruh pada janin, tetapi membuat ibu nyaman. Untungnya, kondisi ini bisanya bisa diatasi dengan istirahat yang cukup.
Rasa sakit umumnya juga bisa berkurang ketika melakukan hal-hal yang membuat ibu hamil rileks.
Meski tergolong aman, pastikan tetap konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum minum obat sakit kepala, seperti paracetamol dan ibuprofen.
7. Sering buang air kecil
Keluhan sering buang air kecil biasanya terjadi saat ibu hamil muda, di sekitar usia 12–14 minggu pertama kehamilan.
Kondisi tersebut biasanya membaik pada trimester dua dan kembali lagi di akhir masa kehamilan karena kepala bayi yang menekan kandung kemih.
Meski begitu, ini bukan berarti bahwa ibu hamil harus mengurangi asupan cairan. Pasalnya, pemenuhan cairan tetap dibutuhkan untuk mendukung perkembangan janin dan menjaga kesehatan ibu.
Sebagai solusinya, hindari minum minuman mengandung alkohol dan kafein. Senam kegel dan kemampuan untuk mengelola stres saat hamil juga bisa membantu mengatasi keluhan ini.
Ibu perlu segera ke rumah sakit jika melihat darah pada urine karena ini bisa menjadi tanda infeksi saluran kencing.
8. Keputihan
Ibu melihat cairan keputihan saat hamil? Ini merupakan kondisi normal selama kehamilan karena leher rahim yang lebih lembut selama kehamilan memang bisa menghasilkan lebih banyak cairan keputihan.
Di akhir masa kehamilan, cairan keputihan mungkin memiliki garis lendir kental dengan bercak darah. Ini merupakan tanda awal persalinan yang tidak perlu dikhawatirkan.
Meski begitu, ibu perlu waspada jika cairan keputihan berubah warna menjadi kekuningan atau kehijauan. Keputihan juga dinilai tidak normal ketika berbau busuk atau disertai nyeri pada Miss V.
9. Kenaikan asam lambung
Perubahan hormon selama kehamilan sering kali menyebabkan kenaikan asam lambung pada ibu hamil.
Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon bisa mengurangi kekuatan otot sfingter yang bertugas mengatur naik turunnya asam lambung. Ditambah lagi, janin mungkin menekan lambung sehingga isinya terdorong ke atas.
Alih-alih minum obat, cobalah mengatasi kenaikan asam lambung saat hamil dengan membiasakan makan porsi kecil tapi sering dan mengurangi makanan berlemak.
Jika merasa membutuhkan obat-obatan, ibu sebaiknya membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter.
10. Tubuh lemas dan mudah lelah
Tubuh lemas dan mudah lelah juga merupakan salah satu keluhan yang cukup sering dialami ibu hamil. Kondisi ini bahkan memiliki sebutan tersendiri, yaitu pregnancy fatigue.
Jika disertai dehidrasi, pregnancy fatigue mungkin membuat ibu hamil sampai kehilangan kesadaran atau pingsan.
Supaya pregnancy fatigue tidak terus memburuk, ibu hamil bisa mengatasi kelelahan dengan berbagai cara berikut.
- Luangkan waktu untuk istirahat.
- Pelajari cara mengelola stres dengan baik.
- Biasakan bangun secara perlahan setelah duduk atau berbaring
11. Sesak napas
Ukuran janin yang membesar cenderung mendorong organ-organ di sekitarnya, termasuk paru-paru. Akibatnya, sesak napas sering kali menjadi keluhan hamil pada trimester tiga.
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, untuk mengurangi rasa tidak nyaman, ibu bisa melakukan berbagai cara berikut.
- Membiasakan duduk dengan posisi tegak untuk memaksimalkan kapasitas paru-paru.
- Olahraga, seperti prenatal yoga untuk mengatur napas dan peregangan tubuh.
- Tidur dengan bantal penyangga.
Selain itu, hindari memaksakan diri untuk beraktivitas secara berlebihan saat ibu sudah merasa lelah dengan napas yang tersengal. Dengarkan sinyal dari tubuh agar tahu kapan perlu memulai dan berhenti beraktivitas.
12. Vagina gatal
Peningkatan cairan keputihan selama kehamilan sering kali menyebabkan Miss V terasa gatal. Kondisi ini mungkin terasa semakin mengganggu jika ibu hamil mengalami dehidrasi.
Meski cukup umum terjadi, bumil sebaiknya tetap memastikan kondisi ini ke dokter. Pasalnya, rasa gatal juga bisa disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti bakterial vaginosis, kutu kemaluan, hingga infeksi saluran kemih.
Untuk mengurangi rasa gatal, pastikan untuk menjaga vagina tetap bersih dan kering. Selain itu, pilih celana dalam yang menyerap keringat dan gantilah secara berkala.
Kesimpulan
- Beberapa keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil adalah sembelit, kram, sakit punggung, hingga keputihan.
- Sebagian besar kondisi tersebut memang tidak berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, jangan ragu untuk ke dokter jika Anda merasa tidak nyaman karena kondisi tertentu.
- Berbagai keluhan tersebut umumnya terjadi pada trimester pertama dan terakhir karena perubahan hormonal.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]