Hamil seharusnya menjadi momen paling indah bagi wanita. Namun, pasti ada saja masalah dan keluhan yang akan dialami ibu hamil sepanjang 9 bulan mengandung. Berikut penjelasan lengkap seputar kondisi yang sering ibu hamil keluhkan.
Keluhan ibu hamil yang sering terjadi
Di bawah ini merupakan sejumlah masalah yang paling umum dialami oleh ibu hamil di tiap usia kehamilan beserta penyebabnya.
Perlu dipahami bahwa setiap perempuan belum tentu mengalami masalah yang sama. Bahkan, ada beberapa ibu hamil yang mungkin tidak mengalami keluhan sama sekali.
1. Sembelit
Ibu hamil biasanya akan mengalami sembelit alias susah BAB di trimester pertama kehamilan. Mengutip dari American Pregnancy, sembelit atau konstipasi pada ibu hamil disebabkan oleh perubahan hormon dan tekanan dari rahim yang menekan usus.
Tidak hanya itu, suplemen zat besi juga bisa menyebabkan sembelit. Maka, bila ibu hamil mengonsumsi suplemen tersebut, pastikan banyak minum air putih untuk melancarkan buang air besar.
Supaya ibu hamil tidak sembelit, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Makan makanan yang mengandung tinggi serat, seperti sayuran dan buah setiap hari
- Banyak minum air, paling sedikit 8 gelas air setiap hari
- Melakukan olahraga rutin
- Hindari konsumsi suplemen zat besi karena dapat menyebabkan konstipasi.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu apakah ibu hamil membutuhkan suplemen zat besi saat kehamilan atau ada cara lain.
Jika sembelit tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan berkembangnya wasir alias ambeien, yaitu bengkaknya pembuluh darah di sekitar anus. Ambeien adalah satu lagi keluhan yang paling sering dialami para ibu hamil.
2. Kaki kram
Kram kaki pada malam hari sering menjadi keluhan ibu hamil selama trimester kedua, baik hamil anak laki-laki atau perempuan. Kram disebabkan oleh beban tambahan yang dibawa ibu saat kehamilan yang membuat otot menjadi tegang.
Mengutip dari Pregnancy Birth Baby, untuk mencegah masalah kram pada ibu hamil, ibu hamil bisa melakukan olahraga ringan, seperti jalan santai atau berenang. Ini untuk membantu aliran darah di kaki dan bisa mencegah kram.
Ibu hamil juga bisa meregangkan kaki ke atas dan ke bawah sebanyak 30 kali. Memutar pergelangan kaki dan meregangkan otot betis sebelum tidur,
Segera hubungi dokter bila ibu hamil mengalami beberapa masalah, seperti:
- Kram mengganggu tidur
- Sangat sakit
- Merasa khawatir terhadap kaki kram
Saat konsultasi ke dokter, biasanya akan diresepkan suplemen kalsium sebagai pengobatan kram. Meski belum tentu berhasil secara langsung.
3. Perut kram
Kram perut saat hamil dapat dirasakan kapan saja selama kehamilan, bisa pada saat trimester pertama, kedua, atau ketiga.
Ibu hamil sering merasakan keluhan ini karena kondisi rahim yang terus meregang selama kehamilan. Bahkan, kram bisa menyebar pada bagian pinggul atau pangkal paha.
Biasanya kram atau nyeri ini dimulai pada trimester kedua kehamilan. Kram sering dialami saat berolahraga, setelah bangun dari tempat tidur atau kursi, bersin, batuk, ketawa, atau saat membuat gerakan tiba-tiba atau aktivitas lainnya.
Saat merasa kram perut, hal pertama yang harus dilakukan adalah beristirahat. Ibu hamil bisa mencoba hal-hal berikut ini untuk meringankan kram pada perut:
- Berbaring pada sisi berlawan dari tempat rasa sakit dan luruskan kaki.
- Mandi air hangat.
- Kompres bagian perut Anda yang kram dengan air hangat.
- Cobalah untuk rileks dan tenang.
- Minum banyak cairan, jika kram disebabkan oleh kontraksi Braxton Hicks.
Bergerak atau melakukan beberapa gerakan pelan untuk menghilangkan kram yang mungkin disebabkan oleh lambung bergas.
4. Tangan dan kaki bengkak
Ibu hamil juga sering mengalami keluhan berupa kaki dan tangan bengkak, termasuk jari-jarinya. Hal ini disebabkan karena peningkatan cairan tubuh saat sedang hamil.
Meski jarang terjadi di tangan, pembengkakan umumnya terjadi di kaki dan pergelangan dan cenderung berkumpul di tubuh bagian bawah.
Tambahan cairan ini juga membantu menyiapkan sendi panggul dan jaringan untuk membuka jalan lahir. Selain itu juga berfungsi untuk melunakkan tubuh si kecil yang semakin berkembang di dalam rahim.
Kaki dan tangan bengkak selama hamil adalah kondisi normal, tapi juga bisa menjadi tanda komplikasi kehamilan seperti preeklampsia.
Untuk mencegah pembengkakan saat kehamilan, beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:
- Hindari berdiri dalam waktu lama
- Batasi makan makanan mengandung garam (maksimal setengah sendok teh per hari)
- Olahraga rutin (jalan kaki atau berenang)
Istirahatkan kaki setidaknya satu jam per hari dengan meletakkan kaki lebih tinggi dari jantung. Caranya, ganjal kaki dengan bantal ketika duduk atau berbaring.
5. Sakit punggung
Mengutip dari Pregnancy Birth Baby, kehamilan membuat ligamen yang menghubungkan antar tulang menjadi lebih lunak dan meregang untuk mempersiapkan persalinan.
Namun, beban tubuh yang meningkat karena ukuran bayi makin besar justru akan memberatkan punggung dan panggul sehingga keluhan sakit punggung sering dirasakan ibu hamil.
Untuk mencegah sakit punggung saat hamil, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:
- Menghindari mengangkat benda berat.
- Tekuk lutut dan jaga agar tubuh tetap tegak ketika mengambil barang dari bawah atau lantai.
- Gerakan kaki ketika berbalik untuk menghindari memutarnya tulang belakang.
- Gunakan alas kaki yang datar seperti flat shoes agar berat badan dibagi secara merata pada kedua kaki.
- Menggunakan meja yang tinggi saat bekerja untuk mencegah membungkuk.
- Seimbangkan berat tas ketika membawa tas atau membawa belanja.
- Duduk dengan tegak.
Pastikan ibu hamil istirahat yang cukup untuk meregangkan punggung agar tidak sakit. Bila sakit punggung semakin terasa parah sampai keluar darah dari vagina, segera hubungi dokter.
6. Sakit kepala sebagai keluhan ibu hamil
Sakit kepala merupakan salah satu keluhan yang paling umum terjadi pada ibu hamil. Biasanya terjadi saat hamil muda dan akan berkurang pada 6 bulan terakhir kehamilan.
Sakit kepala saat hamil memang tidak akan berpengaruh pada bayi, tetapi membuat ibu hamil tidak nyaman.
Perubahan pada gaya hidup dapat membantu mencegah sakit kepala.
Pastikan ibu hamil selalu mendapatkan istirahat yang cukup serta buatlah pikiran lebih tenang dan rileks.
Cobalah lakukan hal-hal yang menyenangkan yang membuat merasa lebih nyaman. Jika sakit kepala menyerang, sebaiknya istirahat sebentar.
Jika ingin minum obat sakit kepala, seperti paracetamol dan ibuprofen, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
7. Sering buang air kecil
Keluhan sering buang air kecil biasanya terjadi saat ibu hamil muda, di sekitar usia 12-14 minggu pertama kehamilan.
Setelah itu, biasanya frekuensi buang air kecil ibu hamil akan kembali normal.
Selanjutnya, pada akhir masa kehamilan, frekuensi buang air kecil yang lebih sering dapat dialami lagi oleh ibu hamil.
Hal ini disebabkan oleh kepala bayi yang menekan kandung kemih.
Namun, bukan berarti ibu hamil harus mengurangi asupan cairan untuk mencegah hal ini terjadi. Pasalnya, Anda dan bayi tetap membutuhkan banyak cairan demi perkembangan janin dan kesehatan ibu.
Hindari mengonsumsi minum minuman mengandung alkohol dan kafein karena berdampak buruk pada janin.
Jika terdapat darah pada urine, kemungkinan ibu hamil mengalami infeksi saluran kencing.
Sebaiknya minum banyak cairan untuk mencairkan urine dan untuk menghilangkan rasa sakit dan segera periksakan ke dokter.
8. Keputihan salah satu keluhan ibu hamil
Keputihan saat hamil sangat wajar terjadi dan hampir semua ibu hamil mengalami keluhan ini. Keputihan meningkat pada saat kehamilan karena untuk melindungi vagina dan rahim dari infeksi.
Selama kehamilan, serviks atau leher rahim dan dinding vagina menjadi lebih lembut.
Menjelang akhir kehamilan, jumlah keputihan terus meningkat dan bertekstur lebih tebal dan mungkin terdapat bercak darah. Ini merupakan tanda bahwa tubuh sudah mulai mempersiapkan kelahiran dari bayi.
Namun, untuk mengantisipasi terjadinya suatu hal yang tidak diinginkan, sebaiknya beri tahu dokter jika terjadi perubahan yang tidak biasa dari keputihan. Sebagai contoh, perubahan warna dan bau, atau mengalami nyeri di sekitar vagina.
9. Gangguan pencernaan
Masalah pencernaan umum dialami oleh ibu hamil.
Gangguan pencernaan seperti maag disebabkan oleh perubahan hormon dan pada akhir kehamilan juga disebabkan oleh uterus yang terus berkembang sehingga menekan perut.
Perubahan ini sering menyebabkan refluks asam, ketika asam lambung naik dari perut ke kerongkongan dan mengiritasi lapisan pada kerongkongan, menghasilkan heartburn alias perasaan panas pada perut bagian atas.
Gejala dari gangguan pencernaan di masa kehamilan biasanya timbul setelah makan, seperti perasaan kenyang, mual, dan bersendawa. Gangguan pencernaan ini mungkin bisa dikurangi dengan merubah gaya hidup, misalnya makan makanan dengan porsi kecil tetapi sering.
Jika ingin mengonsumsi obat, seperti antasida, untuk meredakan sakit ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
10. Tubuh lemas dan mudah lelah
Di fase awal dan akhir kehamilan, tubuh ibu hamil akan merasa mudah lelah. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan, terutama saat hamil muda (trimester pertama kehamilan).
Pingsan dapat terjadi ketika otak tidak mendapatkan cukup aliran darah sehingga otak mengalami kekurangan oksigen.
Penglihatan ibu hamil mungkin akan kabur jika beranjak dari posisi duduk atau posisi tidur terlalu cepat. Ada beberapa hal yang dapat ibu hamil lakukan untuk mencegah pingsan, di antaranya:
- Bangunlah dengan perlahan setelah duduk atau berbaring
- Jika merasa ingin pingsan ketika berdiri, sebaiknya kembali duduk atau berbaring lagi
- Kalau merasa ingin pingsan saat sedang berbaring, sebaiknya ganti posisi berbaring.
Perbanyak istirahat ketika tubuh sudah merasa sangat lemas bahkan sampai ingin pingsan. Beritahu dokter bila kondisi semakin memburuk.
11. Sesak napas menjadi keluhan ibu hamil
Sesak napas sering menjadi keluhan ibu hamil, terutama di trimester ketiga kehamilan. Di usia kehamilan besar, bayi tumbuh dan terus mendorong rahim melawan diafragma.
Oleh karena itu, diafragma biasanya bergerak naik 4 cm dari posisi sebelum hamil. Akibatnya, paru-paru menjadi agak tertekan sehingga ibu hamil tidak bisa mengambil udara sebanyak-banyaknya pada setiap tarikan napas.
Namun, ini bukan berarti ibu hamil akan kekurangan oksigen. Hanya saja pada saat yang sama, kapasitas paru-paru menurun akibat rahim yang terus melebar dan bayi yang terus membesar.
Hal ini akhirnya menyebabkan pusat pernapasan di otak dirangsang oleh hormon progesteron untuk membuat ibu hamil mengambil napas lebih lambat.
Akan tetapi, meski setiap napas membawa lebih sedikit udara, udara tetap berada di paru-paru lebih sehingga kebutuhan oksigen ibu dan juga si kecil terpenuhi dengan baik.
Untuk mengatasi sesak napas saat kehamilan semakin besar, lakukan berbagai cara berikut:
- Berdiri dan duduk dengan tegak
- Olahraga (prenatal yoga untuk mengatur napas dan peregangan tubuh).
- Tidur dengan bantal penyangga
- Beraktivitas semampunya
Meski termasuk orang yang aktif dan tidak bisa diam, tapi saat hamil kemampuan tubuh tidak lagi sama.
Hindari memaksakan diri untuk beraktivitas secara berlebihan saat ibu hamil sudah merasa lelah dengan napas yang tersengal. Dengarkan sinyal dari tubuh agar tahu kapan perlu memulai dan berhenti beraktivitas.
12. Vagina gatal
Vagina gatal saat hamil disebabkan oleh peningkatan produksi cairan vagina akibat lonjakan hormon, yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit vulva.
Vagina gatal dapat menjadi efek samping kehamilan yang membuat ibu hamil semakin tidak nyaman. Penting untuk mendapatkan pemeriksaan karena gejala ini bisa menandakan sesuatu yang lebih serius, seperti penyakit menular seksual.
Masalah serius yang menyebabkan vagina gatal saat hamil adalah:
- Kutu pubis (pediculosis)
- Bacterial vaginosis (BV)
- Infeksi ragi
Jaga area vagina tetap bersih dan kering. Ganti pakaian beberapa kali sehari untuk menjaga residu keringat dan keputihan kembali menempel di kulit.
Jika melakukan hubungan intim, bersihkan vagina setelahnya, karena air mani dapat menyebabkan iritasi pada ibu hamil.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]