backup og meta

Selain Membakar Kalori, Ini 6 Manfaat Berdiri bagi Kesehatan

Selain Membakar Kalori, Ini 6 Manfaat Berdiri bagi Kesehatan

Selain olahraga rutin dan menjaga pola makan, ada satu aktivitas sederhana yang kabarnya dapat menyukseskan program diet, yaitu berdiri. Berdiri diyakini dapat membakar cukup banyak kalori sehingga ampuh untuk menurunkan berat badan.

Berdiri memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, benarkah jumlah kalori yang terbakar saat berdiri sedemikian banyak hingga membuat berat badan turun drastis? 

Manfaat berdiri untuk kesehatan

manfaat berdiri

Berdiri memang aktivitas fisik yang ringan dan sederhana, tapi jangan sepelekan manfaatnya. Berikut adalah sederet manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan berdiri.

1. Menurunkan risiko obesitas

Meski olahraga tetap menjadi cara paling efektif untuk mencegah obesitas, berdiri juga bermanfaat untuk mengurangi risikonya.

Ini lantaran berdiri membantu Anda membakar lebih banyak kalori ketimbang duduk seharian.

Menurut sebuah penelitian kecil di Inggris pada 2014, jumlah kalori yang terbakar saat berdiri setidaknya 170 kkal lebih banyak dibandingkan saat duduk. Kalikan dengan seminggu dan Anda akan membakar 1.000 kalori tambahan.

2. Menjaga kestabilan gula darah

Masih dalam penelitian yang sama, berdiri selama 180 menit usai makan siang terbukti menurunkan gula darah 43% lebih banyak daripada duduk dengan durasi yang sama. 

Manfaat tersebut bahkan diperoleh tanpa menambah aktivitas fisik lain seperti berjalan kaki.

Sementara itu, terlalu sering duduk bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yakni saat sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik sehingga gula darah menjadi tinggi.

3. Memperbaiki postur dan mengurangi pegal

Lupakan sejenak tentang membakar kalori, berdiri juga sama pentingnya untuk postur badan Anda.

Ketika berdiri, Anda menguatkan otot punggung, otot pinggang, dan otot penting lainnya yang menjaga tubuh tetap tegap.

Sebaliknya, duduk terlalu lama justru membuat gerak tulang belakang menjadi lebih kaku. Kebiasaan ini juga membuat otot dada, bahu, dan leher menjadi tegang sehingga mudah pegal-pegal. 

4. Menurunkan risiko penyakit jantung

Penyakit jantung dijuluki sebagai silent killer karena dapat menyebabkan kematian mendadak.

Tidak mudah untuk mencegah penyakit jantung, tapi Anda bisa mengurangi risikonya semudah dengan membiasakan berdiri.

Seperti halnya olahraga kardio, berdiri membantu membakar kalori serta menurunkan gula darah, kolesterol, dan berat badan yang berlebih.

Semuanya merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

5. Meningkatkan mood dan produktivitas

bahagia senang senyum wanita sehat

Berdiri tak hanya membakar kalori, tapi juga meningkatkan semangat dan produktivitas.

Sebuah studi dalam jurnal Preventing Chronic Disease menunjukkan bahwa orang yang kerja sambil berdiri cenderung jarang mengalami stres ketimbang orang yang sering duduk.

Selain itu, mereka juga lebih jarang mengalami kelelahan akibat kerja meskipun sering berdiri. Dengan meningkatnya mood dan energi para peserta penelitian, produktivitas mereka pun ikut meningkat.

6. Membuat Anda panjang umur

Berkat manfaatnya dalam menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, berdiri berpotensi membuat Anda panjang umur.

Hal ini bahkan telah terungkap dalam berbagai penelitian, salah satunya dimuat dalam jurnal Diabetologia pada 2012.

Studi tersebut memperkirakan bahwa mengurangi waktu duduk selama tiga jam per hari dapat meningkatkan angka harapan hidup orang Amerika selama dua tahun.

Waktu duduk selama tiga jam tersebut tentunya bisa Anda manfaatkan dengan berdiri.

Bagaimana berdiri bisa membakar kalori?

berdiri bakar kalori

Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Francisco Lopez-Jimenez dan timnya menguji pembakaran kalori yang terjadi saat duduk dan saat berdiri.

Penelitian ini dimuat dalam European Journal of Preventive Cardiology tahun 2018. Dr. Lopez-Jimenez dan tim melakukan penelitian dengan mengolah data dari 46 studi terdahulu.

Mereka melibatkan total 1.184 orang dengan rata-rata usia 33 tahun dan rata-rata berat badan 65 kg untuk melihat banyaknya kalori yang dibakar saat berdiri.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa berdiri selama satu menit bisa membantu membakar kalori 0,15 kali lebih banyak ketimbang saat duduk.

Jadi, jika orang dengan berat badan 65 kg berdiri selama 6 jam sehari, kalori yang ia bakar bertambah 54 kkal.

Jika dikonversikan ke berat badan, tambahan pembakaran sebesar 54 kkal per hari ini bisa membakar 2,5 kg massa lemak dalam setahun.

Berdiri mungkin tidak membakar banyak kalori, tapi temuan ini tetap cukup membantu.

Saat berdiri, Anda menggunakan lebih banyak otot agar tubuh tetap tegak. Jadi, masuk akal jika tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk melakukannya.

Tubuh pun harus membakar kalori untuk mendapatkan energi yang cukup agar tetap kuat berdiri.

Berdiri juga tergolong sebagai aktivitas termogenesis non-olahraga atau NEAT.

Aktivitas yang membantu pembakaran kalori, seperti saat sedang gelisah, memberikan gerakan isyarat, dan menggigil pada cuaca dingin juga termasuk NEAT.

Benarkah berdiri bisa menurunkan berat badan?

timbangan kesehatan

Menurut Dr. Lopez-Jimenez, berdiri bisa membantu orang-orang yang sehari-hari duduk selama 12 jam penuh dan berisiko mengalami kelebihan berat badan karenanya.

Untuk itu, Dr. Lopez-Jimenez menyarankan untuk mengurangi waktu duduk hingga 50% dari biasanya.

Berdiri bisa menjadi solusi untuk para pekerja yang memiliki gaya hidup sedenter alias malas gerak dan jarang berolahraga.

Meski tidak banyak membakar kalori, berdiri membantu mencegah kenaikan berat badan dalam jangka panjang.

Anda yang sedang menurunkan berat badan tetap tidak bisa sepenuhnya mengandalkan berdiri untuk menambah pembakaran kalori.

Anda tetap perlu olahraga pada waktu yang tepat, mengatur pola makan, dan makan makanan sehat.

Jadikan berdiri sebagai kebiasaan yang mendukung kesehatan Anda. Bila Anda biasa duduk seharian, kini cobalah untuk berdiri lebih sering.

Sebagai contoh, berdirilah ketika Anda berada di kereta, memasak, atau menyiapkan makanan untuk keluarga.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Standing up for a healthier lifestyle. (2021). Retrieved 8 February 2022, from https://www.osfhealthcare.org/blog/standing-up-for-a-healthier-lifestyle/

Standing up for better heart health – Harvard Health. (2015). Retrieved 8 February 2022, from https://www.health.harvard.edu/blog/standing-up-for-better-heart-health-201508058167

Buckley, J., Mellor, D., Morris, M., & Joseph, F. (2013). Standing-based office work shows encouraging signs of attenuating post-prandial glycaemic excursion. Occupational And Environmental Medicine, 71(2), 109-111. https://doi.org/10.1136/oemed-2013-101823

Wilmot, E., Edwardson, C., Achana, F., Davies, M., Gorely, T., & Gray, L. et al. (2012). Sedentary time in adults and the association with diabetes, cardiovascular disease and death: systematic review and meta-analysis. Diabetologia, 55(11), 2895-2905. https://doi.org/10.1007/s00125-012-2677-z

Pronk, N., Katz, A., Lowry, M., & Payfer, J. (2012). Reducing Occupational Sitting Time and Improving Worker Health: The Take-a-Stand Project, 2011. Preventing Chronic Disease, 9. https://doi.org/10.5888/pcd9.110323

Saeidifard, F., Medina-Inojosa, J., Supervia, M., Olson, T., Somers, V., Erwin, P., & Lopez-Jimenez, F. (2018). Differences of energy expenditure while sitting versus standing: A systematic review and meta-analysis. European Journal Of Preventive Cardiology, 25(5), 522-538. https://doi.org/10.1177/2047487317752186

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Jalan Cepat, Apa Bedanya dengan Lari atau Joging?

Turun Berat Badan Hanya dengan Jalan Kaki? Ini Rahasianya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan