Kanker tenggorokan dibedakan berdasarkan lokasi tumbuhnya jaringan kanker. Selain kanker nasofaring dan orofaring, satu lagi kanker yang menyerang tenggorokan yaitu kanker hipofaring.
Ditinjau secara medis oleh dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk · Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais
Kanker tenggorokan dibedakan berdasarkan lokasi tumbuhnya jaringan kanker. Selain kanker nasofaring dan orofaring, satu lagi kanker yang menyerang tenggorokan yaitu kanker hipofaring.
Untuk tahu lebih lanjut seperti apa gejala kanker hipofaring hingga pengobatannya, simak penjelasan berikut.
Kanker hipofaring adalah penyakit yang terjadi ketika sel-sel ganas (sel kanker) tumbuh pada jaringan hipofaring. Hipofaring sendiri merupakan bagian bawah tenggorokan yang berbatasan dengan trakea dan laring.
Udara dan makanan melewati faring dalam perjalanannya ke trakea atau esofagus (kerongkongan). Pada bagian atas hipofaring, terdapat tepi atas dari epiglotis dan bagian bawah hipofaring merupakan kerongkongan.
Menurut data dari GLOBOCAN 2020, jumlah kasus baru kanker hipofaring di Indonesia sebesar 264 kasus dan jumlah kematiannya mencapai 152 jiwa.
Kanker hipofaring dapat dialami oleh pasien dengan usia berapa pun. Kanker tenggorokan ini dapat diatasi dengan mengurangi faktor risikonya Anda. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala kanker hipofaring biasanya tidak spesifik. Berikut ini beberapa gejala umum yang mungkin pasien alami.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter.
Tidak diketahui apa yang menjadi penyebab kanker hipofaring. Namun, seperti jenis kanker lainnya, diketahui bahwa ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risikonya.
Berikut beberapa faktor yang dapat membuat seseorang berisiko terkena kanker hipofaring.
Berikut ini beberapa tes dan prosedur yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker hipofaring.
Dokter akan meraba leher Anda untuk merasakan ada-tidaknya pembengkakan kelenjar getah bening pada leher. Selain itu, dokter juga akan melihat ke dalam tenggorokan untuk memeriksa area yang abnormal menggunakan sebuah cermin khusus.
CT scan merupakan prosedur untuk mendapatkan gambaran mendetail dari suatu area di dalam tubuh dari sudut-sudut yang berbeda. Gambar yang dibuat komputer disambungkan dengan mesin x-ray.
Prosedur PET scan berguna untuk menemukan sel-sel tumor ganas di dalam tubuh. Awalnya, dokter akan menyuntikkan radiotracer yang mengandung glukosa ke dalam pembuluh darah Anda.
Tumor ganas akan terlihat lebih jelas karena sel-selnya menggunakan lebih banyak glukosa daripada sel-sel normal. PET scan dan CT scan dapat dilakukan pada waktu yang sama.
Prosedur MRI menggunakan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan rangkaian gambar detail dari area tertentu di dalam tubuh.
Jika PET Scan tidak mampu dilakukan, scan tulang dapat menjadi pilihan pemeriksaan bagi pasien kanker hipofaring. Ini merupakan prosedur untuk memeriksa apakah ada sel-sel yang membelah diri dengan cepat pada tulang.
Dokter akan menyuntikkan bahan radioaktif dalam jumlah kecil ke dalam pembuluh darah Anda. Setelah itu, bahan radioaktif akan berkumpul di dalam tulang dan dideteksi oleh scanner.
Pasien meminum cairan mengandung barium yang berwarna putih keperakan). Cairan tersebut akan melapisi esofagus dan terlihat pada pemeriksaan rontgen.
Prosedur ini digunakan untuk memeriksa area di tenggorokan yang tidak dapat dilihat dengan cermin dalam pemeriksaan fisik tenggorokan.
Endoskop (selang tipis berlampu) dimasukkan melalui hidung atau mulut untuk memeriksa tenggorokan dan mendeteksi apakah terdapat sesuatu yang tampak tidak lazim. Sampel jaringan dapat diambil untuk biopsi.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat ada-tidaknya kelainan pada esofagus. Esofagoskop (selang tipis berlampu) dimasukkan melalui hidung atau mulut menuju esofagus. Sampel jaringan dapat diambil untuk biopsi.
Dokter melakukan bronkoskopi untuk melihat apakah terdapat jaringan abnormal dalam trakea dan saluran udara besar pada paru-paru.
Prosedur ini menggunakan alat yang mirip dengan endoskop dan esofagoskop, tapi dokter akan memasukkannya ke dalam paru-paru.
Biopsi merupakan prosedur pengambilan sampel dari suatu jaringan yang dicurigai sebagai tumor atau kanker. Sampel jaringan kemudian akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Pengobatan yang diberikan untuk jenis kanker tenggorokan ini bervariasi, tergantung pada faktor-faktor berikut.
Pasien yang pernah memiliki kanker hipofaring berrisiko lebih tinggi terkena kanker di kepala dan leher untuk kedua kalinya. Tindak lanjut yang rutin dan saksama sangatlah penting.
Berikut adalah pengobatan kanker hipofaring berdasarkan stadiumnya.
Pada stadium I, pengobatan dapat mencakup pharyngectomy (pengangkatan bagian faring) atau dengan cara transoral laser microsurgery (TLM). Operasi ini juga bertujuan untuk mengangkat kelenjar getah bening atau jaringan lain pada leher.
Setelah operasi, beberapa pasien mungkin dianjurkan untuk menjalani terapi radiasi pada kelenjar getah beningnya.
Pengobatan kanker hipofaring stadium II dapat dilakukan dengan dua cara, yakni menggunakan TLM atau pengangkatan laring dan faring (baik secara total atau sebagian). Operasi juga dapat dilakukan untuk mengangkat kelenjar getah bening atau jaringan lain pada leher.
Terapi radiasi ke kelenjar getah bening di leher dapat dilakukan setelah operasi pada beberapa pasien. Pilihan lain bisa menggunakan kemoterapi yang diikuti dengan radiasi atau operasi, tergantung pada respons kanker terhadap kemoterapi.
Pengobatan dapat mencakup beberapa metode berikut.
Berikut merupakan beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker tenggorokan.
Keletihan yang ekstrem sangat umum terjadi pada orang yang menjalani pengobatan kanker. Olahraga dapat membantu mengatasi masalah ini, tetapi konsultasikan pada tim medis yang menangani Anda sebelum memulai olahraga apa pun.
Dalam berolahraga, usahakan untuk menemukan teman sehingga Anda tidak menjalaninya sendirian. Menjalani program olahraga bersama keluarga atau teman dapat memberikan dorongan sehingga Anda tetap termotivasi.
Selain itu, jangan lupa juga untuk memperbanyak istirahat agar pemulihan dapat berjalan dengan baik. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai penyakit ini, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk
Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar