Benjolan di payudara kerap dikaitkan dengan penyakit kanker. Pada beberapa kasus, kondisi tersebut sebenarnya dapat disebabkan oleh papiloma intraduktal (intraductal papilloma) atau polip payudara.
Apa itu papiloma intraduktal?
Papiloma intraduktal adalah tumor jinak yang tumbuh pada bagian dalam saluran payudara. Tumor ini terdiri dari jaringan kelenjar, jaringan fibrosa, dan pembuluh darah fibrovaskular.
Umumnya, kondisi yang juga dikenal dengan sebutan polip payudara ini muncul pada puting. Namun, kemunculannya juga dapat ditemui di area lain pada payudara.
Tak seperti kanker payudara, papiloma intraduktal tidak berbahaya. Jenis tumor ini tidak tumbuh, menyebar, maupun merusak fungsi jaringan atau organ di sekitarnya.
Dilansir dari laman Breast Cancer Now, polip payudara paling sering terjadi pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Intraductal papilloma juga bisa terjadi pada pria meski sangat jarang.
Tanda dan gejala papiloma intraduktal
Gejala papiloma intraduktal yang paling umum yaitu munculnya benjolan pada payudara. Namun, beberapa gejala khas mungkin juga muncul, tergantung jenis polip payudara yang Anda miliki.
Berikut gejala papiloma intraduktal berdasarkan jenisnya.
Papiloma intraduktal soliter
Gejala khas polip payudara ini yaitu munculnya satu benjolan kecil di dekat puting atau tepat pada bagian samping puting. Saat tumor merusak saluran payudara, cairan bening atau darah akan keluar dari puting.
Papiloma multipel
Benjolan yang muncul biasanya lebih dari satu dan tidak mengakibatkan keluarnya cairan atau darah. Jenis tumor ini ada di dalam payudara sehingga tidak mudah terasa ketika diraba.
Meski tidak berbahaya, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika menemukan benjolan pada payudara. Dengan begitu, penyebab munculnya benjolan bisa diketahui secara pasti.
Penyebab papiloma intraduktal
Tumor seperti papiloma intraduktal muncul secara alami pada saluran payudara. Berkembangnya tumor ini dipengaruhi oleh pertambahan usia dan perubahan pada payudara.
Selain itu, wanita juga lebih berisiko terkena polip payudara dibandingkan pria. Umumnya, kondisi ini menyerang wanita berusia 33 hingga 55 tahun.
Perubahan payudara berpotensi tingkatkan risiko kanker
Diagnosis papiloma intraduktal
Polip payudara biasa ditemukan secara kebetulan saat skrining payudara rutin atau setelah menjalani operasi payudara. Namun, beberapa orang menyadarinya lewat kemunculan gejala.
Dalam proses diagnosis papiloma intraduktal, dokter umumnya akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes kesehatan berikut.
- Pemeriksaan payudara.
- Mamogram (rontgen payudara).
- Tes pemindaian pada payudara, contohnya USG payudara.
- Biopsi payudara menggunakan jarum khusus untuk mengambil sampel jaringan pada payudara.
Pemindaian pada wanita berusia kurang dari 40 tahun biasanya dilakukan dengan USG payudara. Payudara perempuan dalam kelompok usia ini mempunyai jaringan yang lebih padat sehingga hasil mamogram kurang jelas.
Apabila hasil biopsi inti tidak cukup untuk membuat diagnosis, dokter akan merekomendasikan biopsi vakum. Prosedur ini memakan waktu sedikit lebih lama dari biopsi inti.