Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Kanker anus atau kanker anal merupakan salah satu jenis kanker yang berkembang di anus atau dubur . Anus adalah bukaan yang terletak di ujung usus besar, tepat di bawah rektum. Seluruh hasil pembuangan pencernaan manusia yang berupa feses keluar dari organ ini.
Awalnya, makanan yang dicerna akan berpindah dari perut ke usus kecil. Kemudian, makanan bergerak dari usus kecil ke usus besar. Pada bagian ini, air dan garam dari makanan akan diserap. Sisanya akan dibuang menjadi limbah yang Anda kenal sebagai feses. Feses akan disimpan di rektum dan akan dikeluarkan lewat anus.
Lapisan dalam dari lubang anus adalah mukosa dan kebanyakan sel abnormal dimulai pada bagian ini. Selain itu, kanker juga ditemukan pada saluran anus dan bagian tepi anus (perianal). Pada beberapa kasus, penyakit ini juga bisa berasal dari kanker kolorektal yang telah menyebar.
Kanker anus adalah jenis penyakit kanker yang cukup langka dan paling sering menyerang orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Namun, setiap orang memiliki risiko yang berbeda-beda terhadap penyakit ini, tidak hanya berdasarkan faktor usia saja.
Sebelum mengetahui apa saja jenis-jenis kanker, ada baiknya Anda mengetahui bahwa berbagai tipe tumor dapat tumbuh di anus, baik yang jinak maupun yang ganas.
Tumor yang jinak umumnya tidak berpotensi berubah menjadi sel kanker. Berikut adalah beberapa jenis tumor jinak yang dapat tumbuh di anus:
Penumpukan sel-sel yang berada di anus juga berpotensi menjadi kanker. Kondisi ini disebut dengan pre-cancerous. Jenis tumor yang ganas ini juga dikenal dengan istilah displasia.
Displasia pada anus dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Umumnya, sel kanker mulai berkembang di sel skuamosa. Berikut adalah jenis-jenis kanker anus tergantung pada tipe sel tubuh yang terdampak:
Jenis kanker anus yang paling banyak ditemukan adalah kanker sel skuamosa. Sebanyak 90% dari kasus kanker anus yang terjadi tergolong dalam tipe sel skuamosa. Kanker jenis ini disebut juga sebagai kanker epidermoid.
Kanker tipe ini bermula di sel skuamosa, yang terletak di dinding saluran anus dan perbatasan anus.
Jenis non epidermoid merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut jenis kanker anus lainnya, yaitu:
Jenis kanker ini diproduksi di sel yang memproduksi lendir pada saluran anal. Kanker tipe adenocarcinoma tergolong sangat langka.
Adenocarcinoma biasanya muncul pada bagian kelenjar apokrin, atau kelenjar yang menghasilkan keringat di kulit bagian anus.
Karsinoma sel basal merupakan salah satu jenis kanker kulit. Perkembangannya dimulai di area sekitar anus.
Jenis tumor karsinoma sel basal lebih sering muncul di area yang banyak terpapar matahari, seperti tangan dan wajah. Maka dari itu, jenis kanker ini sebenarnya jarang ditemukan pada kasus kanker anus.
Melanoma juga termasuk jenis kanker kulit yang sangat langka. Kemunculannya dimulai di sel kulit yang disebut melanosit.
Pada penyakit ini, biasanya melanoma muncul di kulit atau lapisan dinding anal. Namun, angka kejadiannya tergolong sangat rendah.
Penyakit kanker anal kadang tidak menimbulkan gejala sama sekali. Akan tetapi, perdarahan pada rektum merupakan tanda awal darai penyakit ini. Darah yang dikeluarkan hanya sedikit, sehingga sering kali disalahartikan sebagai wasir (ambeien).
Namun, tanda yang gejala yang ditimbulkan tidak hanya itu saja. Umumnya, orang dengan kanker anus merasakan tanda dan gejala seperti berikut:
Setiap orang sangat mungkin merasakan gejala yang berbeda-beda. Ada pula yang merasakan gejala kanker yang tidak disebutkan di atas.
Anda harus segera mengunjungi dokter apabila Anda memiliki salah satu tanda atau gejala di atas, terutama jika gejala tersebut terasa tidak wajar dan tak kunjung hilang.
Penyakit ini muncul dan berkembang dari adanya mutasi atau perubahan gen. Gen yang bermasalah akan merusak sel-sel yang sehat dan memengaruhi fungsinya dalam tubuh.
Sel-sel tubuh yang normal seharusnya tumbuh dan berkembang biak secara wajar, kemudian akan mati dan digantikan dengan sel baru. Namun, sel-sel yang rusak akan tumbuh secara tidak terkendali dan terus hidup.
Kondisi ini dapat mengakibatkan munculnya sel kanker dan tumor. Sel-sel kanker akan menyerang jaringan di sekitarnya, bahkan hingga ke organ tubuh lainnya.
Dikutip dari American Cancer Society, para ahli meyakini bahwa penyebab kanker anus sangat berkaitan erat dengan infeksi menular seksual dari human papillomavirus (HPV). Virus HPV ditemukan pada mayoritas masalah anus yang terjadi.
Maka dari itu, infeksi virus HPV diduga sebagai penyebab utama berkembangnya penyakit kanker anus (anal).
Kanker anus adalah penyakit yang dapat menyerang setiap orang dari berbagai golongan usia. Namun, terdapat berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko terserang penyakit ini.
Berikut adalah faktor-faktor risiko pemicu munculnya penyakit kanker anus (anal):
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien dewasa dan berusia lanjut, seperti kanker pada umumnya.
Apabila Anda berjenis kelamin perempuan, peluang Anda untuk terserang penyakit ini lebih besar dibanding laki-laki.
Jika Anda pernah memiliki salah satu dari masalah-masalah tersebut, risiko Anda terserang kanker anus pun lebih tinggi. Hal ini diduga berkaitan erat dengan infeksi virus HPV.
Baik wanita dan pria yang memiliki virus HPV di tubuhnya sama-sama memiliki peluang terserang penyakit ini. Sebanyak 90% kasus penyakit ini berhubungan dengan infeksi virus HPV.
Kemungkinan Anda terserang penyakit ini sangat besar apabila Anda pernah melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu orang. Hal ini disebabkan oleh tingginya risiko penularan virus HPV jika Anda aktif secara seksual.
Sistem imun tubuh yang lemah juga dapat meningkatkan risiko Anda terserang penyakit ini. Selain itu, orang-orang yang memiliki penyakit autoimun atau melakukan transplantasi ginjal juga berisiko terserang kanker anus.
Informasi yang dijabarkan bukan pengganti bagi nasihat medis. SELALU konsultasi ke dokter Anda.
Beberapa jenis prosedur yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis kanker anaus (anal) adalah:
Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan cara menyentuh atau memasukkan jari ke dalam anus Anda untuk mendeteksi adanya lendir atau benjolan.
Selain itu, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan visual dengan anoskopi di bagian anus Anda.
Untuk mengambil gambar yang jelas, dokter akan menggunakan prosedur USG dengan cara memasukkan tabung kecil ke dalam saluran anus.
Apabila dokter mencurigai adanya keanehan di anus Anda, dokter mungkin akan melakukan prosedur biopsi. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengambil jaringan yang diduga terdapat sel kanker.
Pengobatan untuk penyakit kanker ini umumnya merupakan kombinasi antara kemoterapi dan radiasi. Dengan kombinasi keduanya, kemungkinan kanker akan menghilang dan peluang pasien untuk sembuh lebih besar.
Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat untuk membunuh pertumbuhan sel kanker. Obat ini dapat menghancurkan atau mencegah sel kanker agar tidak berkembang biak lagi.
Terdapat dua jenis kemoterapi untuk kanker, yang meliputi:
Obat yang diminum atau disuntikkan ke pembuluh darah akan masuk ke aliran darah tubuh dan mencapai sel-sel kanker.
Obat diberikan langsung di cairan serebrospinal tubuh, organ tubuh, atau bagian tubuh yang terkena sel kanker, misalnya perut.
Jenis kemoterapi yang diberikan tergantung pada tipe dan stadium kanker yang Anda derita. Namun, umumny obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi untuk mengobati kanker anus (anal) adalah:
Terapi radiasi atau radioterapi menggunakan X-ray dan proton untuk membunuh sel kanker. Selama terapi ini berlangsung, kemungkinan radiasi akan merusak jaringan-jaringan sehat di tubuh Anda.
Terdapat dua tipe terapi radiasi untuk kanker, yaitu:
Jenis pengobatan radioterapi yang akan diberikan tergantung pada tipe dan stadium kanker yang Anda miliki.
Penanganan lain yang dilakukan untuk mengobati kanker adalah operasi. Berikut adalah dua jenis operasi yang direkomendasikan dokter:
Dalam prosedur ini, dokter bedah akan mengangkat tumor beserta sebagian jaringan sehat di sekitarnya dari anus. Prosedur ini dilakukan pada stadium kanker yang tergolong awal dan belum menyebar.
Prosedur ini tidak akan mengganggu fungsi otot sfingter (otot bukaan pada tubuh), sehingga Anda masih dapat mengontrol keinginan untuk buang air besar seperti biasa.
Reseksi abdominoperineal dilakukan dengan cara mengangkat anus, rektum, dan sebagian dari usus besar.
Dokter bedah akan menjahit ujung usus ke lubang yang dibuat di perut, sehingga kotoran atau feses dapat dikumpulkan di kantong di luar tubuh. Proses ini dinamakan kolostomi.
Perlu diketahui bahwa terapi pengobatan kanker dapat berpotensi memperburuk sistem imun tubuh pada pasien yang memiliki virus HIV. Oleh karena itu, biasanya pasien dengan HIV akan ditangani dengan dosis obat dan radiasi yang lebih rendah.
Selain mengikuti pengobatan di rumah sakit, pasien kanker anus (anal) juga diharapkan mengubah gaya hidup sesuai untuk pasien kanker, yaitu:
Bila dilihat penyebab dan faktor risikonya, cara mencegah penyakit kanker anus (anal) yang bisa Anda terapkan adalah:
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar