backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kanker

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 26/01/2022

Kanker

Definisi

Apa itu penyakit kanker (cancer)?

Kanker (cancer) adalah penyakit yang mulai terjadi pada salah satu organ atau jaringan di tubuh akibat sel abnormal tumbuh tidak terkontrol, menyerang area di sekitar atau menyebar ke organ lain. Penyakit ini tercatat menyebabkan kematian terbanyak kedua di dunia.

Pada dasarnya, tubuh terdiri triliunan sel yang tersebar di setiap organ. Sel ini tumbuh, berkembang, menua dan mati, kemudian kembali tergantikan oleh sel baru. Sayangnya, sel bisa saja bekerja secara abnormal tanpa kendali.

Sel abnormal mengalami kesalahan pada sistem, sehingga sel yang rusak tidak mati dengan sendirinya. Sel justru terus menggandakan dan memperbanyak diri sebanyak-banyaknya secara agresif hingga jumlah yang sudah tak bisa dikendalikan lagi. 

Jumlah sel yang berlebihan ini dapat menumpuk, menimbulkan tumor. Itulah sebabnya, penyakit kanker disebut juga dengan tumor ganas. Namun, tumor jinak berbeda dengan penyakit kanker.

Penyakit sel abnormal ini memiliki banyak jenis. Sehingga ada bermacam-macam penyakit kanker berdasarkan sel yang terkena, meliputi:

  • Karsinoma: Sel abnormal yang menyerang sel epitel abnormal, yakni sel yang melapisi permukaan kulit, pembuluh darah, saluran kemih, dan organ tubuh.
  • Sarkoma:  Penyakit ini berasal dari sel yang terbentuk dalam jaringan lunak tubuh, seperti otot, tendon, lemak, pembuluh darah, saraf, dan jaringan sekitar persendian.
  • Limfoma: Limfoma adalah sel kanker yang terjadi pada sel T atau sel B, yakni sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem imun.
  • Leukemia: Sel abnormal yang bermula di jaringan pembentuk darah di tulang sumsum.
  • Multiple myeloma: Penyakit multiple myeloma yang bermula dari sel plasma, tipe lain dari sel imun.
  • Melanoma: Melanoma adalah yang terjadi di dalam sel melanosit, yaitu sel pembuat melanin (zat yang memberi warna kulit).
  • Kanker otak dan tulang belakang: Sel abnormal yang terbentuk di sistem saraf pusat.
  • Jenis-jenis kanker lainnya: Sebagai contoh, sel kanker yang menyerang sel telur, sel sperma, sel yang melepaskan hormon ke dalam darah (neuroendokrin), dan sel-sel di sistem pencernaan.
  • Apakah penyakit kanker menular?

    Penyakit yang disebabkan oleh sel abnormal bukan termasuk penyakit yang menular. Bahkan, jika terjadi pada ibu hamil, sebagian besar tidak memengaruhi janin. Jarang terjadi, kasus melanoma pada sang ibu bisa menyebarkan sel kanker ke plasenta dan janin.

    Seberapa umumkah penyakit ini?

    Penyakit ini sangat umum dan menyerang semua usia. Menurut Kemenkes RI, data Riskesdas menunjukkan prevalensi kanker di Indonesia mengalami peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

    Jenis yang paling umum menyerang wanita adalah kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks).

    Sementara pada pria, jenis yang paling umum menyerang adalah kanker prostat dan kanker paru. Kemudian, yang sering menyerang anak adalah leukemia.

    Berdasarkan data WHO, jenis yang paling umum menyebabkan kematian adalah kanker paru, kanker kolorektal, kanker hati, kanker serviks, dan kanker payudara.

    Tanda-tanda & gejala

    Apa saja tanda-tanda dan gejala penyakit kanker?

    Orang yang mengalami penyakit ini, belum tentu menunjukkan gejala pada stadium awal. Umumnya, gejala akan muncul ketika penyakit sudah memasuki tahap lanjut, yakni stadium 2, 3, dan 4.

    Setiap gejala yang ditunjukkan, menentukan jenis kanker yang dimiliki. Berikut gejala penyakit kanker dalam tubuh yang umumnya dirasakan adalah:

    • Berat badan turun tanpa sebab.
    • Demam yang muncul dan kambuh.
    • Tubuh kelelahan dan tidak juga membaik.
    • Nyeri atau sakit di area tubuh tertentu.
    • Kulit mengalami perubahan warna jadi lebih gelap (hiperpigmentasi), kulit memerah, kulit dan putih mata menguning, dan kulit ditumbuhi rambut berlebihan.
    • Muncul luka di mulut, penis, atau vagina yang tidak kunjung sembuh.
    • Muncul benjolan kanker yang memerah, membesar, dan menimbulkan nyeri.
    • Batuk darah, BAB berdarah, urine berdarah, dan perdarahan pada vagina yang tidak biasa.

    Gejala di atas dapat muncul pada anak-anak, orang dewasa, dan lanjut usia (lansia). Namun, gejala spesifik seperti perdarahan vagina hanya terjadi pada wanita.

    Kapan harus periksa ke dokter?

    Bila Anda mengalami gejala di atas dan tidak membaik dalam 1 atau 2 minggu, segera periksa ke dokter. Jika dokter mencurigai gejala tersebut sebagai kanker, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis/ahli kanker atau onkologi.

    Secara klinik, dokter onkologi terbagi menjadi beberapa kategori dan yang perlu Anda ketahui adalah:

    • Onkologi medis yang bertindak sebagai dokter utama selama pengobatan.
    • Onkologi radiasi yang menangani sel abnormal dengan radioterapi.
    • Onkologi bedah yang bertugas menangani sel abnormal dengan prosedur bedah.
    • Onkologi ginekologi menangani sel abnormal yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita.
    • Onkologi anak mengkhususkan diri dalam perawatan kanker pada bayi baru lahir hingga usia 18 tahun.
    • Onkologi hematologi bertugas mengobati kanker yang berhubungan dengan darah dalam tubuh.

    Penyebab

    Apa penyebab kanker?

    Penyebab utama dari penyakit ini adalah perubahan pada DNA di dalam sel (mutasi). DNA dalam sel berisi sejumlah gen yang masing-masing memiliki serangkaian sistem perintah untuk bekerja, membelah, mati, dan memperbarui.

    Akan tetapi, sistem tersebut bermasalah dan menghentikan fungsi normal dari sel, sehingga menjadi abnormal. Terjadinya kesalahan mutasi gen ini bisa disebabkan oleh gen warisan orangtua dan ini disebut sebagai penyebab umum kanker pada anak.

    Mutasi gen yang bermasalah ini juga bisa dipicu oleh faktor lain. Mulai dari paparan bahan kimia pemicu kanker (karsinogen), radiasi, asap rokok, virus, obesitas terkait pilihan makanan tidak sehat dan jarang olahraga, hingga perubahan lain yang memengaruhi hormon atau jam biologis tubuh.

    Orang yang mengalami penyakit kanker bisa memiliki lebih dari satu jenis dan ini disebut dengan secondary cancer atau tumor metastasis. Kondisi ini menandakan adanya penyebaran ke organ lain, baik bersamaan atau bahkan setelah jenis yang utama sembuh.

    Kanker tersebut terpisah dari jenis utama dan menyebar ke organ lain melalui pembuluh darah atau pembuluh limfa (metastasis).

    Sebagai contoh, seseorang dengan kanker payudara sebagai kanker utama. Lambat laun, sel abnormal tersebut dapat menyebar ke organ lain, misalnya paru-paru. Meskipun, berada di organ yang berbeda (paru-paru), namun sel kanker tersebut merupakan sel yang sama sebagaimana yang ada di payudara.

    Di Indonesia dan negara lain, jumlah penderita penyakit ini terus meningkat. Menurut beberapa studi, kenaikan ini dipengaruhi oleh kebiasaan tertentu yang memicu sel menjadi abnormal, seperti merokok, makanan dengan risiko karsinogen, dan infeksi.

    Faktor risiko

    Apa yang meningkatkan risiko terkena penyakit kanker?

    Ada berbagai faktor yang membuat seseorang lebih rentan mengalami perubahan abnormal pada sel-sel tubuhnya. Berikut ini faktor risiko dari penyakit kanker adalah:

    • Usia. Penyakit ini mungkin memakan waktu untuk tubuh. Oleh karena itu, kebanyakan didiagnosis pada usia 65 tahun atau lebih. Usia juga mungkin membuat sel-sel tubuh mengalami kesalahan sistem.
    • Kebiasaan buruk. Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, paparan sinar matahari berlebihan, obesitas, dan seks yang tidak aman bisa jadi faktor sel tubuh tidak terkendali.
    • Riwayat keluarga. Pada kebanyakan kasus, masalah sel yang abnormal bersifat menurun, yakni diturunkan dari keluarga. 
    • Kondisi kesehatan. Beberapa kondisi tertentu seperti radang usus bisa menyebabkan sel di usus jadi abnormal tidak terkendali. 
    • Lingkungan. Paparan bahan kimia, seperti benzena di rumah atau tempat kerja bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

    Diagnosis dan pengobatan

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Bagaimana penyakit kanker didiagnosis?

    Sangatlah dianjurkan untuk secepatnya mendiagnosis penyakit untuk mendapatkan peluang terbaik untuk penyembuhan, terutama pada stadium awal. Dokter bisa menggunakan satu atau lebih pendekatan untuk mendiagnosis penyakit ini. 

    Beberapa tes yang umum dilakukan dokter untuk mendiagnosis, di antaranya:

    • Pemeriksaan fisik

    Selain memeriksa perubahan pada kulit, dokter mungkin akan memeriksa lewat anus untuk melihat adanya tumor ganas di anus atau prostat.

    • Tes laboratorium

    Tes darah mungkin dibutuhkan untuk memeriksa kesehatan pasien secara keseluruhan dan mendeteksi ada tidaknya kelainan.

    • Tes pencitraan

    Beragam tes pencitraan seperti PET scan, MRI, rontgen, ultrasound, dan CT scan dapat digunakan untuk mencari tahu apakah sel abnormal telah menyebar.

    • Biopsi

    Biopsi dilakukan dengan cara mengangkat sebagian kecil jaringan untuk diperiksa dengan mikroskop. Sampel berupa yang diambil dalam biopsi kemudian dianalisis oleh ahli patologi.

    Apa saja cara mengobati kanker?

    Pengobatan pada dasarnya tergantung dari jenis dan stadium dari penyakit ini, potensi efek samping, serta pilihan dan kesehatan umum dari pasien. Berikut ini beberapa pengobatan kanker yang paling umum:

  • Kemoterapi
  • Kemoterapi adalah perawatan yang menggunakan zat kimia dengan intensitas kuat untuk membunuh sel yang bertumbuh cepat pada tubuh. Kemoterapi paling sering digunakan sebagai obat kanker, karena sel penyakit ini berkembang lebih cepat dari sel normal dalam tubuh.

    Obat-obatan kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan. Akan tetapi, akan ada efek samping kemoterapi yang dirasakan. 

    • Radioterapi

    Radioterapi atau terapi radiasi adalah cara pengobatan yang mengandalkan radiasi dengan menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker. 

    Walaupun radioterapi paling sering digunakan sebagai pengobatan, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid. 

    • Terapi biologis

    Obat kanker lainnya adalah dengan melakukan terapi biologis. Terapi biologis bekerja dengan cara merusak sel abnormal langsung atau pun tidak langsung dengan memicu reaksi sistem imun untuk menyerang sel tersebut. 

    Terapi biologis menggunakan organisme hidup, baik yang dihasilkan dari dalam tubuh manusia ataupun rekayasa di laboratorium yang sengaja dibuat untuk dapat melawan sel penyebab penyakit ini. Terapi biologis termasuk imunoterapi, vaksin, dan lain sebagainya.

    • Terapi target

    Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal. Terapi yang digunakan dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Terapi ini antara lain: 

    1. Antibodi monoklonal.
    2. Penghambat tirosin kinase.
    3. Cyclin-dependent kinase inhibitors (penghambat cyclin-dependent kinase).

    Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pilihan terapi dan obat yang tepat untuk Anda. Setiap pengobatan penyakit ini memiliki efek samping yang berbeda-beda. Pertimbangkan risiko pengonsumsian obat untuk menghentikan sel abnormal dengan kondisi Anda. 

    Bagaimana harapan hidup pasien kanker?

    Seseorang yang sakit kanker memiliki harapan hidup besar karena penyakit ini bisa diobati. Namun, harapan hidup tersebut bergantung dengan jenis, stadium, dan umur.

    Beberapa jenis kanker yang memiliki tingkat kesembuhan tinggi ketika terdeteksi dini dan diobati dengan tepat yaitu yang menyerang payudara, serviks, mulut, dan kolorektal (usus besar dan anus).

    Terhitung sejak tahun 1991 hingga 2017, rata-rata angka kematian akibat penyakit ini telah menunjukkan penurunan sebanyak 29 persen, dengan penurunan terbesar di tahun tahun 2016 hingga 2017, yakni 2,2 persen.

    Jika digambarkan ke dalam jumlah penduduk yang sesungguhnya, ini berarti sekitar 2,9 juta penderita kanker mampu bertahan hidup setelah terdiagnosis. Berikut gambarannya:

    • Penurunan angka kematian sebesar 40% akibat kanker payudara (1989-2017).
    • Penurunan angka kematian sebesar 52% akibat kanker prostat (1993-2017).
    • Penurunan angka kematian sebesar 56% pada laki-laki (1980-2017) dan 57 persen pada perempuan (1969-2017) akibat kanker kolorektal.
    • Penurunan angka kematian tercepat terjadi pada kanker kulit melanoma, yakni sebesar 7% per tahun selama tahun 2013-2017.

    Dengan adanya pengobatan terbaru yang disetujui pada tahun 2011, angka harapan hidup pasien penyakit ini selama setahun ke depan yang tadinya sebesar 42 persen, bahkan meningkat hingga 55 persen.

    Perawatan di rumah

    Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini?

    Untuk mendukung pengobatan, Anda harus menyesuaikan gaya hidup untuk pasien kanker. Berikut perubahan gaya hidup yang perlu Anda terapkan:

    • Jaga berat badan tetap ideal dan ikuti pengobatan dokter

    Tujuannya untuk mengurangi obesitas jika Anda memilikinya maupun mencegah berat badan rendah. Coba cek berat badan ideal Anda dengan kalkulator BMI (indeks massa tubuh). Ikuti aturan minum obat, jadwal terapi, dan pantangan yang dokter sampaikan pada Anda.

    • Konsumsi makanan bernutrisi

    Mengikuti pengobatan kerap kali menimbulkan efek samping yang memengaruhi nutrisi tubuh. Jadi, pastikan Anda mengikuti diet yang sesuai dengan saran dokter maupun ahli gizi.

    • Kelola stres dan biasakan berpikir positif

    Kondisi emosional Anda sangat memengaruhi pengobatan. Oleh karena itu, jangan biarkan stres berlarut-larut dan membiasakan diri berpikir positif agar membantu proses penyembuhan.

    Pencegahan

    Bagaimana cara mencegah penyakit kanker?

    Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit kanker, orang yang sudah sembuh maupun orang yang sehat bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:

    • Berhenti merokok karena bahan kimianya memicu peradangan dan bisa menyebabkan sel di tubuh, terutama paru-paru menjadi abnormal.
    • Memakai tabir surya untuk mencegah paparan sinar radiasi matahari yang bisa meningkatkan risiko sel-sel kulit membelah diri tanpa kendali.
    • Konsumsi makanan sehat, seperti buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
    • Anda yang berisiko diwajibkan melakukan skrining untuk mengetahui ada tidaknya sel yang abnormal.
    • Ikuti vaksin HPV untuk mencegah terjadinya sel abnormal di leher rahim pada wanita.
    • Meluangkan waktu olahraga 30 menit setiap hari bisa mencegah Anda dari obesitas, salah satu faktor risiko sel bekerja tidak normal.
    • Sama seperti rokok, alkohol juga mengandung zat yang memicu peradangan. Jadi, batasi asupannya apalagi jika Anda sudah punya masalah kesehatan tertentu.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 26/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan