backup og meta

Cholangiocarcinoma

Cholangiocarcinoma

Setiap bagian hati (liver) memiliki potensi untuk terserang sel kanker. Sebagai contoh, ada salah satu jenis kanker hati yang berkembang pada saluran empedu yang disebut cholangiocarcinoma. Kenali lebih dalam tentang gejala, penyebab, dan pengobatannya dalam ulasan berikut.

Apa itu cholangiocarcinoma?

Cholangiocarcinoma adalah kanker yang berkembang pada saluran empedu. Saluran ini berfungsi mengangkut empedu dari hati dan kantong empedu menuju usus kecil.

Di dalam saluran pencernaan, empedu memiliki peran untuk membantu proses pencernaan lemak.

Penyakit kanker ini terjadi saat sel-sel yang melapisi saluran empedu mengalami mutasi. Hal ini membuat sel-sel tersebut tumbuh tidak terkendali dan membentuk tumor.

Walaupun relatif langka, penyakit kanker ini dikenal agresif. Itu artinya, sel kanker saluran empedu bisa menyebar dengan cepat ke jaringan di sekitarnya.

Umumnya, seseorang didiagnosis dengan cholangiocarcinoma setelah sel kanker mengalami penyebaran (metastasis). Kanker saluran empedu cenderung sulit diobati bila sudah mencapai tahapan ini.

Seberapa umum kondisi ini terjadi?

Sebuah artikel dalam jurnal Visceral Medicine (2016) menyebutkan bahwa cholangiocarcinoma termasuk kanker langka yang mencakup 3% dari keseluruhan kasus tumor saluran cerna. Sebagian besar kasusnya terjadi pada orang berusia 60–70 tahun dan lebih umum pada pria.

Jenis cholangiocarcinoma

Berdasarkan lokasi berkembangnya tumor di sepanjang saluran empedu, cholangiocarcinoma dapat dibedakan ke dalam tiga jenis utama seperti berikut ini.

1. Intrahepatic cholangiocarcinoma 

Intrahepatic cholangiocarcinoma berkembang pada saluran empedu yang berada di dalam hati. Jenis kanker saluran empedu ini sering kali salah didiagnosis sebagai kanker hati.

2. Perihilar cholangiocarcinoma

Jenis kanker ini bermula pada tempat saluran empedu kanan dan kiri keluar dari hati, kemudian bergabung menjadi satu saluran yang lebih besar. Penyakit ini juga dikenal sebagai tumor Klatskin.

3. Distal cholangiocarcinoma

Sel kanker berkembang pada saluran empedu bagian bawah di dekat usus kecil. Distal cholangiocarcinoma lebih mudah terdeteksi daripada jenis kanker lainnya.

Tanda dan gejala cholangiocarcinoma

kanker saluran empedu

Pada stadium kanker awal, cholangiocarcinoma kerap kali tidak menunjukkan gejala yang jelas.

Namun, saat sel kanker mulai tumbuh dan menyebar, tanda dan gejala yang biasanya muncul antara lain:

  • kulit dan bagian putih pada mata menguning (jaundice),
  • nyeri perut kanan atas, tepat di bawah tulang rusuk,
  • kehilangan nafsu makan,
  • penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan,
  • kelelahan, 
  • demam,
  • berkeringat pada malam hari,
  • mual dan muntah,
  • kulit terasa sangat gatal,
  • feses berwarna pucat atau berlemak, serta
  • cairan urine berwarna lebih gelap.

Kemungkinan terdapat tanda dan gejala lainnya dari penyakit ini yang belum disebutkan di atas.

Jika Anda merasakan kelelahan terus-menerus, nyeri perut, dan penyakit kuning, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk memastikan apakah kondisi ini disebabkan oleh kanker atau tidak.

Penyebab cholangiocarcinoma

Penyebab cholangiocarcinoma belum sepenuhnya diketahui. Namun, para ahli percaya bahwa kanker ini berkembang saat sel-sel pada saluran empedu mengalami mutasi pada DNA-nya.

DNA berisikan perintah untuk sel-sel yang menyusun tubuh Anda. Mutasi atau perubahan pada DNA ini bisa membuat sel tumbuh tidak terkendali dan membentuk tumor.

Selain itu, sejumlah kondisi yang menyebabkan peradangan kronis pada saluran empedu juga diyakini berkontribusi dalam perkembangan penyakit kanker ini.

Faktor risiko cholangiocarcinoma

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker saluran empedu adalah sebagai berikut.

  • Berusia di atas 50 tahun.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat kanker kantong empedu atau saluran empedu.
  • Mempunyai kelainan bawaan pada saluran empedu dan pankreas.
  • Mengidap penyakit hati kronis, antara lain sirosis hati, perlemakan hati (fatty liver), serta hepatitis B dan C.
  • Memiliki peradangan kronis pada saluran empedu, seperti primary sclerosing cholangitis (PSC).
  • Infeksi cacing hati yang dapat terjadi setelah makan ikan mentah atau setengah matang.
  • Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

Diagnosis cholangiocarcinoma

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan bertanya mengenai gejala yang pasien alami dan riwayat kesehatannya, seperti konsumsi alkohol dan gangguan hati dalam jangka panjang.

Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan fisik, seperti mencari tahu apakah terdapat gejala penyakit kuning (jaundice) dan pembesaran liver.

Dalam menentukan stadium kanker dan jenis pengobatan yang tepat, dokter bisa menyarankan pasien untuk melakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut.

  • Tes darah: mengevaluasi fungsi hati serta mendeteksi penanda tumor, misalnya tingkat carbohydrate antigen (CA) 19-9 yang diproduksi oleh sel kanker saluran empedu.
  • Tes pencitraan: terdiri dari prosedur USG, CT scan, dan MRI untuk mengetahui kondisi saluran empedu, hati, dan organ lain di sekitarnya secara lebih detail.
  • Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP): melibatkan penggunaan endoskopi dan pewarna kontras untuk melihat kondisi saluran empedu dan mendeteksi pertumbuhan tumor ganas.
  • Biopsi hati: mengambil sampel jaringan kecil dari saluran empedu, kemudian dipelajari dengan mikroskop untuk memeriksa ada-tidaknya sel kanker. 

Pengobatan cholangiocarcinoma

transplantasi hati

Pengobatan yang dilakukan untuk pasien kanker saluran empedu akan bergantung pada jenis kanker, stadium kanker, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Sejumlah pengobatan yang umum dilakukan untuk cholangiocarcinoma adalah sebagai berikut.

1. Operasi

Dokter bedah akan mengangkat jaringan kanker sebanyak mungkin. Pada kasus ringan, dokter akan mengangkat sebagian saluran empedu, kemudian menyambung ujung-ujungnya.

Untuk kanker saluran empedu yang lebih parah, dokter akan mengangkat saluran dan kantong empedu, pankreas, dan sebagian usus kecil. Prosedur ini disebut sebagai operasi Whipple.

2. Transplantasi hati

Prosedur transplantasi hati bisa dilakukan bila sel kanker belum menyebar ke bagian tubuh lain.

Operasi ini dapat dipertimbangkan untuk perihilar cholangiocarcinoma tahap awal. Dokter akan mengangkat seluruh hati pasien kanker, lalu menggantinya dengan hati sehat dari donor.

3. Terapi radiasi

Terapi radiasi atau radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X atau proton, untuk menghancurkan sel kanker dan mengecilkan tumor pada saluran empedu.

Pengobatan cholangiocarcinoma dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi. Terapi ini juga bisa digunakan sebagai pengobatan utama bila prosedur operasi tidak memungkinkan.

4. Kemoterapi

Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Beberapa jenis obat yang dapat diresepkan yakni gemcitabine, cisplatin, dan oxaliplatin.

Obat kemoterapi juga merupakan pilihan bagi pasien cholangiocarcinoma stadium lanjut untuk meredakan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.

5. Terapi target

Meski terbilang mirip kemoterapi, obat-obatan yang digunakan dalam terapi target akan secara spesifik menargetkan molekul atau protein yang mengontrol pertumbuhan sel kanker.

Penggunaan obat tyrosine kinase inhibitor (TKI), seperti cabozantinib dan lenvatinib, diketahui memiliki manfaat untuk pasien yang tidak dapat menjalani operasi atau transplantasi hati.

6. Imunoterapi

Imunoterapi memanfaatkan sistem imun pasien untuk melawan kanker. Hal ini sering dijadikan pilihan untuk menangani pasien kanker stadium lanjut yang tidak merespons pengobatan lain.

Dokter akan meresepkan obat imunoterapi, misalnya pembrolizumab. Obat ini bekerja dengan menghambat protein yang menekan respons imun terhadap kanker. 

7. Perawatan paliatif

Perawatan paliatif bertujuan meringankan gejala serta meningkatkan kualitas hidup pasien, terutama pada kasus kanker stadium lanjut yang tidak dapat disembuhkan.

Fokus utama dari perawatan paliatif adalah mengatasi nyeri, mual, dan gangguan pencernaan yang muncul akibat kanker saluran empedu.

Cholangiocarcinoma atau kanker saluran empedu adalah penyakit kronis yang sering kali tidak terdeteksi hingga stadium lanjut.

Apabila Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala dari penyakit ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

  • Cholangiocarcinoma adalah penyakit kanker yang berkembang pada saluran empedu.
  • Tanda dan gejala kanker saluran empedu, seperti penyakit kuning (jaundice), nyeri perut kanan atas, dan penurunan berat badan, sering kali muncul saat stadium lanjut.
  • Pengobatan yang umum dilakukan untuk jenis kanker ini meliputi operasi, transplantasi hati, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, dan perawatan paliatif.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is bile duct cancer (cholangiocarcinoma)? (2022). National Cancer Institute. Retrieved October 2, 2024, from https://www.cancer.gov/types/liver/bile-duct-cancer

What is bile duct cancer? (2021). American Cancer Society. Retrieved October 2, 2024, from https://www.cancer.org/cancer/types/bile-duct-cancer/about/what-is-bile-duct-cancer.html

What is cholangiocarcinoma? (2024). Cleveland Clinic. Retrieved October 2, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21524-cholangiocarcinoma

Cholangiocarcinoma (bile duct cancer). (2023). Mayo Clinic. Retrieved October 2, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cholangiocarcinoma/symptoms-causes/syc-20352408

Qurashi, M., Vithayathil, M., & Khan, S. A. (2023). Epidemiology of cholangiocarcinoma. European journal of surgical oncology : the journal of the European Society of Surgical Oncology and the British Association of Surgical Oncology, 107064. Advance online publication. https://doi.org/10.1016/j.ejso.2023.107064

Kirstein, M. M., & Vogel, A. (2016). Epidemiology and Risk Factors of Cholangiocarcinoma. Visceral medicine, 32(6), 395–400. https://doi.org/10.1159/000453013

Versi Terbaru

08/10/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Penyakit Empedu pada Anak, Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Makanan Sehat yang Dianjurkan untuk Penderita Kanker Hati


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan