Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Digital rectal examination atau bisa Anda sebut juga dengan rectal toucher/colok dubur adalah pemeriksaan pada dubur untuk menegakkan diagnosis adanya masalah pada prostat dan organ bagian bawah. Pada prosedur ini, dokter dibantu perawat akan menyentuh prostat Anda melalui rektum.
Prostat adalah organ yang memasok sebagian besar air mani pria saat ejakulasi. Cairan ini memberikan nutrisi sekaligus melindungi sperma yang keluar saat berhubungan intim.
Biasanya, tes kesehatan ini dikombinasikan dengan tes darah antigen spesifik prostat (PSA), untuk memantau kesehatan kelenjar prostat pada pria. Selain membantu mendeteksi penyakit kanker prostat, tes kesehatan ini juga bisa mendeteksi pembesaran prostat.
Anda mungkin perlu menjalani tes ini jika dokter mencurigai adanya masalah pada prostat, dengan beberapa gejala sebagai berikut.
Sebagian besar kasus kanker prostat terdeteksi lebih awal melalui tes skrining. Biasanya, penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala akan muncul ketika kanker sudah memasuki tahap lanjut, seperti dilansir dari American Cancer Association.
Ketika prostat membesar, bisa mengganggu atau menyumbat kandung kemih. Sering buang air kecil adalah gejala umumnya, yang mungkin terjadi setiap 1 hingga 2 jam, terutama pada malam hari. Selain itu, orang dengan kondisi ini juga akan mengalami gejala lain, seperti:
Kondisi lain yang mengharuskan Anda untuk menjalani colok dubur adalah memiliki wasir, bermasalah dengan kebiasaan buang air besar, atau kemungkinan terkena kanker kolorektal.
Sebelum digital rectal examination, dokter akan meminta Anda untuk mengganti pakaian khusus. Kemudian, Anda akan memilih posisi paling nyaman untuk pemeriksaan, misalnya berbaring menyamping, jongkok pada meja khusus, atau membungkuk pada bagian depan depan meja. Anda perlu menenangkan diri agar prosesnya lebih mudah.
Setelah Anda tenang dan siap dengan posisi tes yang nyaman, dokter Anda akan dengan lembut memasukkan jari yang menggunakan sarung tangan. Kemudian, dokter akan memeriksa adanya kelainan, misal adanya tonjolan pada belajang dinding rektum yang menandakan pembesaran prostat.
Benjolan bisa saja merupakan tumor prostat, namun memiliki permukaan yang lebih halus jika disentuh. Selama proses ini, beberapa orang mungkin merasakan kesakitan atau desakan ingin buang air kecil. Hal ini terjadi karena tangan dokter yang masuk, memberikan tekanan kuat pada prostat.
Pemeriksaan rectal toucher tidak hanya pada pria saja. Wanita juga bisa menjalani tes pemeriksaan ini ketika mengunjungi ginekologi, dengan tujuan untuk memeriksa ruang antara rektum dengan vagina.
Pada orang yang memiliki ambeien (pembengkakan pembuluh dekat rektum), perdarahan bisa saja terjadi. Pemeriksaan dubur ini kemungkinan dapat membantu mendiagnosis kanker usus besar bagian bawah, tapi hanya pada kasus-kasus tertentu.
Tes pada pasien kanker usus besar biasanya bertujuan untuk mendapatkan sampel feses. Sampel ini kemudian akan diperiksa untuk melihat adanya perdarahan. Kemudian, mungkin berlanjut dengan tes lain, seperti tes darah okultisme.
Prosedur colok dubur adalah tes pemeriksaan yang aman dan mudah. Tidak ada peralatan khusus, selain sarung tangan dan pelumas.
Tidak ada tindakan khusus setelah Anda menjalani tes ini. Rasa tidak nyaman pada dubur dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa jam atau hari saja.
Tergantung dengan tes lanjutan lainnya yang Anda jalani, tapi umumnya hasil pemeriksaan bisa Anda dapatkan pada hari yang sama setelah tes. Namun, mungkin juga perlu menunggu sekitar satu atau dua hari.
Berikut ini adalah hasil penjelasan tes rectal toucher yang mungkin Anda dapatkan.
Perlu Anda ketahui bahwa tes ini tidak sepenuhnya akurat. Orang yang mengalami pembesaran prostat atau kanker prostat, bisa saja memiliki prostat yang kesannya normal. Oleh karena itu, agar diagnosis lebih akurat, perlu tes lanjutan, misalnya biopsi.
Jika diagnosis kanker ditegakkan, Anda mungkin perlu menjalani operasi pengangkatan tumor, kemoterapi, radioterapi, atau pengobatan kanker lainnya. Dokter akan merekomendasikan jenis pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan kanker yang Anda derita.
Sementara jika dokter mendiagnosis kondisi tersebut sebagai pembesaran prostat, dokter akan melakukan pengawasan pada tahap awal. Selanjutnya, dokter bisa menentukan pengobatan dapat berupa obat-obatan atau operasi.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar