Garam termasuk bahan yang diperlukan dalam setiap masakan. Garam memberikan rasa asin pada masakan. Ternyata terdapat berbagai jenis garam yang memiliki karakteristik dan rasa yang berbeda-beda. Beberapa bahkan punya manfaat garam tersendiri karena kandungan gizinya berbeda dari jenis lainnya.
Berbagai jenis garam dan karakteristiknya
Berikut ini berbagai jenis garam yang bisa Anda pilih untuk memberi cita rasa pada makanan yang Anda buat.
1. Garam meja
Garam meja adalah jenis garam yang paling umum digunakan masyarakat saat memasak dan konsumsi sehari-hari. Tekstur garam ini biasanya berbentuk butiran halus dan dapat diperoleh dari hasil penambangan.
Jenis garam ini sudah melewati banyak pengolahan, sehingga mempunyai tekstur yang sangat halus dan juga sudah diperkaya dengan mineral yodium yang penting untuk tubuh. Garam meja mengandung natrium klorida murni yakni sebesar 97% atau lebih tinggi.
2. Garam laut
Garam laut dibuat dengan cara menguapkan air laut. Tidak jauh berbeda dari garam meja, garam laut juga mengandung banyak natrium klorida alami dan sedikit mineral.
Namun, hal kandungan mineral tersebut juga tergantung dari mana garam tersebut dipanen dan bagaimana garam tersebut diproses. Biasanya garam laut mengandung beberapa jenis mineral seperti kalium, zat besi, dan seng (zinc).
Perbedaan garam laut vs. garam meja
3. Garam Himalaya
Jarang dikenali, garam Himalaya merupakan garam yang berasal dari tambang garam terbesar kedua di dunia yang bernama Khewra Salt Mine di Pakistan, Pegunungan Himalaya.
Garam ini mempunyai warna merah muda yang berasal dari kandungan zat besi dalam garam tersebut.
Garam Himalaya mengandung mineral natrium yang lebih rendah dari garam meja, tapi mengandung kurang lebih 84 mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh, di antaranya kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium.
4. Garam kosher
Jenis garam selanjutnya yaitu garam kosher. Garam ini mempunyai tekstur yang lebih kasar seperti kristal yang tidak beraturan, berbeda dengan garam meja atau garam laut.
Perbedaan yang lainnya yaitu garam kosher lebih mudah menggumpal dan juga tidak mengandung yodium. Namun, garam kosher mempunyai rasa yang tidak jauh berbeda dari garam meja, tetapi lebih ringan.
5. Garam Celtic
Garam ini mempunyai warna keabu-abuan, tidak jarang orang mengenalnya sebagai garam abu-abu (grey salt). Jenis garam ini awalnya berasal dari daerah pesisir di Perancis dekat Laut Celtic, tetapi kini sumbernya juga berasal dari pantai lain.
Garam ini lebih sedikit diproses dibandingkan garam lainnya sehingga mengandung magnesium, kalsium, dan kalium yang lebih tinggi. Selain itu, garam Celtic mengandung sedikit air sehingga teksturnya agak lembap.
6. Garam epsom
Garam epsom atau dikenal sebagai magnesium sulfat merupakan senyawa kimia yang terdiri dari magnesium, belerang dan oksigen.
Terlepas dari namanya, garam epsom sebenarnya bukan garam karena tidak ada kandungan natrium di dalamnya.
Dinamakan garam karena teksturnya mirip sekali dengan garam meja. Rasanya pun pahit dan tidak enak dimasukkan ke dalam masakan. Namun, garam epsom memiliki sejumlah manfaat, seperti mengatasi sembelit, diare, dan eklamsia.
7. Garam kala namak (black salt)
Garam kala namak, juga dikenal sebagai black salt, adalah jenis garam yang berasal dari India, Nepal, dan beberapa wilayah Asia Selatan lainnya.
Kala namak sebenarnya adalah jenis garam vulkanik yang mengandung senyawa belerang sehingga memiliki aroma yang khas telur busuk.
Karena karakteristik wangi dan rasanya inilah, kala namak sering digunakan dalam hidangan vegan untuk memberikan rasa yang mirip dengan telur. Garam ini dapat digunakan dalam berbagai hidangan, terutama dalam masakan India.
8. Garam daging (curing salt)
Curing salt atau sering disebut dengan garam daging adalah campuran garam dapur biasa dengan natrium nitrit dan natrium nitrat . Garam beryodium ini disebut garam daging karena sering digunakan dalam proses pengawetan daging dan ikan.
Kedua kandungan di dalam curing salt bertujuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan mengawetkan makanan. Garam ini juga biasanya diberi warna pink untuk menjaga warna merah muda pada daging yang diawetkan.
Daging atau ikan yang diproses menggunakan garam ini juga biasanya menimbulkan wangi yang khas.
9. Garam fleur de sel
Garam fleur de sel atau yang berarti bunga garam merupakan jenis garam yang diproduksi dengan cara yang unik yaitu diambil dari permukaan air laut dengan alat tradisional khusus.
Karena proses yang unik tersebut, garam ini memiliki beberapa keunggulan. Butiran yang sangat halus dan memiliki aroma yang khas dan lebih kompleks daripada garam meja biasa. Garam ini juga umumnya tidak mengandung banyak yodium.
Di pasaran, garam ini harganya cukup mahal dan sering digunakan dalam hidangan khusus di restoran.
10. Garam batu (rock salt)
Garam batu, atau rock salt, adalah garam yang diperoleh dari penguapan garam laut yang berbentuk sejenis batu kristal besar. Kristal ini merupakan hasil mengeringnya laut selama jutaan tahun.
Karena proses ini, warna garam bervariasi tergantung mineral yang dikandungnya, bisa putih, abu-abu, atau merah. Umumnya, garam batu digunakan untuk menggarami jalan pada musim salju agar salju segera mencair dan membekukan es krim dalam mesin es krim.