Banyak kalangan menganggap nitrogliserin sebagai obat “dewa” yang mampu menyelamatkan nyawa saat terkena serangan jantung. Lantas, bagaimana aturan pakai nitrogliserin sebagai obat jantung? Adakah efek samping bila diberikan tanpa indikasi yang jelas?
Apa itu nitrogliserin?
Nitrogliserin adalah obat yang digunakan untuk mengobati nyeri dada (angina). Kondisi ini bisa terjadi saat jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang memadai.
Pada umumnya, orang yang mengalami angina merasa seakan dadanya ditekan beban berat. Sensasi ini juga bisa menyebar hingga ke leher, lengan kiri, dan rahang bawah.
Obat yang juga disebut gliseril trinitrat ini termasuk dalam golongan vasodilator. Vasodilator bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah bisa lancar kembali.
Secara umum, nitrogliserin atau gliseril trinitrat sebagai obat untuk mengatasi penyakit jantung dan pembuluh darah harus diberikan berdasarkan resep dokter.
Efek samping obat nitrogliserin
Sama halnya dengan obat-obatan lain, nitrogliserin bisa menyebabkan efek samping. Efek samping sering kali membaik saat tubuh Anda sudah terbiasa dengan obat ini.
Berikut sederet efek samping ringan hingga serius yang patut Anda waspadai.
Efek samping ringan
Penggunaan nitrogliserin pada pengidap penyakit jantung umumnya dapat menimbulkan efek samping berupa:
- nyeri kepala,
- pusing,
- kelemahan,
- detak jantung yang meningkat,
- mual,
- muntah,
- flushing atau kemerahan pada kulit, dan
- ruam kulit.
Efek samping yang tergolong ringan biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa hari atau minggu.
Namun, segera hubungi dokter Anda bila gejala ini tidak menghilang atau bahkan memburuk.
Efek samping serius
Efek samping yang paling ditakuti dalam penggunaan obat nitrogliserin untuk jantung yakni terjadinya hipotensi atau penurunan tekanan darah secara drastis.
Kondisi ini bisa mengancam nyawa penggunanya. Maka dari itu, segera hubungi ambulans atau pergi ke rumah sakit terdekat bila mengalami gejala berupa:
- pusing,
- perasaan ingin pingsan,
- pandangan kabur,
- mual dan muntah,
- kulit yang dingin dan lembap, dan
- pernapasan cepat dan dangkal.
Nitrogliserin bisa memicu reaksi alergi
Aturan pakai obat nitrogliserin untuk penyakit jantung
Menurut Formularium Nasional dari Kementerian Kesehatan RI, obat nitrogliserin terdiri dari tiga sediaan, yakni tablet sublingual, kapsul lepas lambat, dan cairan infus intravena (IV).
Setiap sediaan obat ini memiliki manfaat, dosis, dan aturan pakai yang berbeda seperti berikut.
Tablet sublingual
Nitrogliserin sublingual digunakan untuk meredakan serangan angina. Obat ini juga membantu mencegah nyeri dada saat beraktivitas berat atau ketika cuaca dingin.
Letakkan tablet obat di bawah lidah, lalu biarkan tablet obat ini larut dengan sendirinya. Jangan minum air atau menelannya secara langsung.
- Pengobatan: 0,3–0,6 mg yang diletakkan di bawah lidah. Pemberian bisa diulang tiap 5 menit hingga maksimal 3 kali pemberian.
- Pencegahan: 0,3–0,6 mg yang diletakkan di bawah lidah selama 5–10 menit sebelum melakukan aktivitas yang berisiko menimbulkan serangan angina.
Peringatan
Kapsul lepas lambat
Nitrogliserin kapsul lepas lambat diminum dengan bantuan air seperti biasa. Obat ini membantu mencegah angina, terutama pada pengidap penyakit jantung koroner.
- Pencegahan: dosis awal 2,5–6,5 mg yang diminum 3–4 kali sehari. Dosis obat ini bisa ditingkatkan hingga 26 mg yang diminum 4 kali sehari bila perlu.
Infus intravena (IV)
Nitrogliserin dalam sediaan cairan infus hanya diberikan untuk kondisi serius yang memerlukan penanganan darurat. Pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh petugas kesehatan.
Beberapa kondisi terkait jantung dan pembuluh darah yang membutuhkan obat nitrogliserin infus yakni sebagai berikut.
- Serangan jantung: 15–20 mcg/menit, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 10–15 mcg/menit.
- Sindrom koroner akut: 10 mcg/menit, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 10 mcg/menit setiap 30 menit.
- Gagal jantung kongestif: 20–25 mcg/menit, lalu diturunkan menjadi 10 mcg/menit atau ditingkatkan hingga 20–25 mcg/menit setiap 15–30 menit.
- Kontrol tekanan darah selama operasi: 25 mcg/menit, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 25 mcg/menit setiap 5 menit.