Minuman berenergi kerap menjadi pilihan orang setelah berolahraga atau menjalani aktivitas lain yang menguras tenaga. Selain meredakan dahaga, minuman ini dipilih karena dianggap bisa mempercepat pemulihan tubuh dari rasa lelah. Namun, tahukah Anda jika minuman energi dapat memberikan dampak untuk jantung? Seperti apa dampaknya? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan berikut!
Dampak minuman energi untuk jantung
Kebanyakan minuman berenergi mengandung kafein, taurine, guaran, dan berbagai zat stimulan lainnya. Nah, kandungan zat-zat inilah yang membuat tubuh Anda jadi lebih segar, bertenaga, dan penuh stamina. Hal itu juga yang membuat otak jadi lebih fokus dan waspada dengan lingkungan sekitar.
Meski terlihat menguntungkan, Anda mungkin tidak sadar bahwa jenis minuman ini ternyata menyimpan efek buruk bagi tubuh. Efek buruk ini terutama karena tingginya kandungan kafein di dalam minuman energi.
Bila dibandingkan dengan secangkir kopi, minuman energi mengandung kafein 5 kali lebih banyak. Padahal, minum secangkir kopi saja terkadang membuat jantung Anda berdebar-debar. Bayangkan jika Anda mengonsumsi 5 cangkir kopi sekaligus, efeknya tentu akan jauh lebih buruk dari itu.
Kafein dinyatakan aman jika dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit, misalnya pada segelas teh atau kopi. Namun jika kandungan kafein lebih dari 400 miligram (mg), maka hal ini dapat berbahaya bagi kesehatan jantung.
Konsumsi minuman energi yang mengandung kafein bisa memberikan dampak untuk jantung dengan berbagai cara, di antaranya:
- Pada orang yang tidak terlalu sering mengonsumsinya, kafein dapat menyebabkan tekanan darah sistolik (angka teratas dalam pembacaan tekanan darah Anda) meningkat dalam jangka pendek sebanyak 10 poin. Sementara bagi orang yang bisa mengonsumsi minuman berkafein, efek ini jauh lebih sedikit.
- Kafein pada minuman energi dapat memberikan dampak untuk jantung karena bekerja pada enzim di jantung yang merangsang intensitas kontraksi jantung.
- Kandungan kafein dapat memfasilitasi pelepasan hormon alami yang bekerja pada jantung untuk melepaskan hormon norepinefrin. Hormon ini menghasilkan efek stimulasi yang mirip dengan adrenalin.
- Zat kafein juga dapat meningkatkan jumlah kalsium di dalam sel-sel di jantung. Perlu diketahui bahwa semua sel yang terlibat dalam tekanan dan relaksasi jantung diatur oleh kalsium, peningkatannya dapat mempengaruhi kerja pemompaan jantung.
Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal The Annals of Pharmacotherapy, rata-rata setelah mengonsumsi minuman berenergi mereka akan mengalami peningkatan detak jantung sebanyak 5-7 denyut per menit.
Selain kafein, kandungan taurin dalam minuman berenergi juga dapat membebani kerja jantung. Taurin mengandung sulfur dan protein yang apabila menumpuk dalam tubuh, maka akan membuat ginjal kesulitan untuk menyaringnya.
Semakin banyak taurin dalam tubuh, maka akan semakin banyak kalsium yang menumpuk di jantung. Akibatnya, detak jantung Anda jadi tidak teratur dan dapat memicu serangan jantung, bahkan kematian jantung mendadak (sudden cardiac death).
Hal ini dibuktikan kembali dalam studi yang dilakukan oleh University of the Pacific di Stockton, California. Penelitian ini mengeksplorasi masalah kesehatan terkait dengan minuman energi.
Hasilnya menunjukkan adanya keterkaitan antara masalah kesehatan, seperti aritmia, hipertensi, serangan jantung, dan stroke jika minuman berenergi dikonsumsi dalam jumlah besar.
Waspadai dampak minuman energi demi kesehatan jantung
Bagi sebagian orang, minuman berenergi mungkin tidak menimbulkan dampak yang mengganggu untuk jantung. Kondisi ini mungkin lebih dirasakan pada orang yang memang terbiasa mengonsumsi minuman berkafein secara rutin.
Namun, bukan berarti dampak dari minuman energi ini boleh dipandang sebelah mata. Pada orang-orang tertentu, setelah mengonsumsi minuman berenergi, akan muncul gejala jantung berdebar (palpitasi jantung) atau detak jantung yang tidak beraturan.
Melihat efek minuman energi yang mungkin bisa menimbulkan bahaya, ahli kesehatan menghimbau kepada penderita hipertesi atau penyakit jantung untuk berhari-hati dalam mengonsumsi minuman jenis ini. Begitu juga dengan pengidap penyakit ginjal. Pasien tersebut perlu melakukan konsultasi lebih lanjut jika ingin mengonsumsi minuman jenis ini.
Sesekali mengonsumsi minuman berenergi sebenarnya tidak masalah. Hanya saja asupannya perlu diperhatikan dan jangan jadikan hal ini sebagai kebiasaan. Lebih baik memenuhi kebutuhan cairan dengan air putih, jus buah, atau infused water. Deretan minuman ini jauh lebih sehat untuk Anda dan keluarga di rumah.