Air kelapa dapat mengurangi risiko hipertensi

Dalam 240 ml air terdapat 600 mg kalium. Mineral ini memiliki manfaat penting untuk mengontrol tekanan darah sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung akibat hipertensi.
Sebuah penelitian di tahun 2014 mencoba menguji manfaat air kelapa terhadap penyakit hipertensi dan dipublikasikan di jurnal Procedia Chemistry. Dalam studi ini, pengujian dilakukan pada tikus jantan yang disuntikkan larutan NaCl berkonsentrasi tinggi untuk meningkatkan tekanan darah.
Setelah itu, tikus dibagi ke dalam 5 kelompok. Selama 14 hari, salah satu tikus tidak diberikan obat apapun, tapi 4 lainnya diberikan air mineral, minuman isotonik, air kelapa, dan obat-obatan penurun tekanan darah.
Peneliti selanjutnya melakukan pengukuran denyut jantung pada 5 kelompok tikus tersebut. Hasil penelitian menunjukkan kelompok tikus yang diberi air kelapa mengalami penurunan detak jantung secara drastis, padahal kondisi hipertensi kelompok tikus ini paling serius dibandingkan kelompok lainnya.
Pemberian air kelapa pada tikus yang mengidap hipertensi bahkan menunjukkan hasil pemulihan yang lebih baik daripada pemberian minuman isotonik. Namun, manfaat air kelapa tersebut tidak menyebabkan penurunan denyut jantung sebaik pengaruh obat-obatan medis.
Peneliti menyebutkan hasil pengujian dipengaruhi oleh kandungan kalium pada air kelapa yang berperan penting dalam melancarkan peredaran darah di pembuluh arteri. Oleh sebab itu, konsumsi air kelapa bisa membantu menurunkan tekanan darah.
Namun, memang masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat air kelapa untuk kesehatan jantung ini. Dari beberapa penelitian, kandungan elektrolit dan mineral dalam air kelapa diketahui memiliki potensi menurunkan kadar kolesterol dan risiko hipertensi.
Efek konsumsi air kelapa ini tentunya memberikan manfaat untuk kesehatan jantung. Meski begitu, penelitian dalam skala besar pada manusia perlu dilakukan guna mengetahui pengaruh konsumsi air kelapa yang sebenarnya untuk penyakit jantung.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar