Secara umum, kolesterol sendiri terdiri atas dua jenis, yakni kolesterol LDL dan kolesterol HDL. Berikut adalah perbedaan keduanya.
- Kolesterol LDL: low-density lipoprotein atau kolesterol jahat dengan kadar terlalu tinggi dapat menumpuk pada dinding arteri, mempersempit arteri, dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
- Kolesterol HDL: high-density lipoprotein atau kolesterol baik berfungsi menghilangkan kelebihan kolesterol dengan membawanya ke hati. Selanjutnya, kolesterol ini akan dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.
Di samping kolesterol, ada pula kadar lemak darah lainnya yang disebut trigliserida. Tingginya kadar trigliserida juga terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Hiperlipidemia vs hiperkolesterolemia vs dislipidemia
Meski banyak orang menganggapnya sama, ketiga kondisi tersebut memiliki perbedaan sebagai berikut. - Hiperlipidemia: kadar lemak dalam darah, termasuk kolesterol dan trigliserida, mengalami peningkatan di atas batas normal.
- Hiperkolesterolemia: kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat di dalam aliran darah lebih tinggi daripada batas normal.
- Dislipidemia: kadar lemak di dalam darah tidak seimbang, baik itu lebih tinggi maupun lebih rendah daripada batas normal.
Faktor risiko hiperlipidemia
Kadar lemak darah yang terlalu tinggi dapat terjadi akibat kombinasi beberapa faktor berikut ini.
- Gaya hidup tidak sehat. Konsumsi lemak jenuh dan trans yang berlebihan, kurang berolahraga, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol bisa meningkatkan risiko hiperlipidemia.
- Kondisi dan gangguan medis. Beberapa kondisi dan penyakit medis, seperti kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme), diabetes, penyakit hati, dan gangguan ginjal, juga dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah.
- Efek samping obat-obatan. Konsumsi obat kortikosteroid, kontrasepsi hormonal, atau beta-blocker berisiko menimbulkan efek samping berupa meningkatnya kolesterol dan trigliserida dalam darah.
- Genetika. Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk memiliki kadar lemak darah tinggi karena pengaruh gen atau keturunan mereka. Kondisi ini disebut hiperlipidemia familial (familial hyperlipidemia).
Diagnosis hiperlipidemia
Untuk memastikan apakah Anda memiliki hiperlipidemia atau tidak, dokter akan melakukan tes darah yang disebut sebagai tes profil lipid atau tes kolesterol.
Dalam pemeriksaan ini, dokter akan mengukur kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida dari sampel darah yang diambil.
Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, kadar lemak darah yang normal seperti pada tabel berikut.
Profil lipid | Nilai normal |
Kolesterol total | Di bawah 200 miligram per desiliter (mg/dl) |
Kolesterol LDL | Di bawah 100 mg/dl |
Kolesterol HDL | Di atas 40 mg/dl |
Trigliserida | Di bawah 150 mg/dl |
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar