Penyakit arteri koroner yang tidak diobati dengan tepat bisa menyebabkan gagal jantung atau serangan jantung. Jika operasi bypass jantung tidak memungkinkan, dokter biasanya akan merekomendasikan revaskularisasi transmiokardial. Penasaran dengan pengobatan ini? Berikut ulasan lengkapnya.
Definisi revaskularisasi transmiokardial
Apa itu revaskularisasi transmiokardial?
Revaskularisasi transmiokardial (TMR) adalah prosedur bedah dengan menggunakan laser karbon dioksida (CO2) khusus untuk membuat lubang atau saluran kecil melalui otot jantung dan ventrikel kiri jantung (ruang pemompaan utama).
Dibuatnya saluran atau lubang baru dari prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah kaya oksigen ke otot jantung. Dengan begitu, angina dan berbagai gejala penyakit arteri koroner dapat berkurang.
Angina sendiri merupakan nyeri dada yang terjadi akibat kurangnya pasokan darah ke jantung. Jantung yang berada di dada kiri Anda ini akan memberi sinyal dengan rasa nyeri jika jantung tak cukup menerima pasokan darah.
Berdasarkan situs Brigham and Women’s Hospital prosedur TMR terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
- Transmyocardial laser revascularization dilakukan dengan membuat sayatan kecil di sisi kiri dada untuk saluran masuknya laser ke otot jantung. Jantung tetap berdetak normal selama prosedur, shingga tidak diperlukan mesin bypass jantung dan paru.
- Percutaneous transmyocardial revascularization dilakukan dengan teknik perkutan menggunakan laser yang dipandu oleh kateter melalui sayatan kecil di kulit.
- Transmyocardial Revascularization by coronary artery bypass surgery (CABG) adalah prosedur TMR yang dilakukan bersamaan dengan operasi bypass arteri koroner.
Kapan saya perlu menjalani Revaskularisasi transmiokardial?
Dokter biasanya merekomendasikan prosedur medis ini untuk mengobati penyumbatan atau penyempitan pada satu atau lebih arteri ketika prosedur bypass jantung tidak memungkinkan.
Pengobatan ini direkomendasikan pada pada pasien dengan penyakit jantung tingkat lanjut atau memiliki masalah kesehatan tambahan dan bukan kandidat untuk menjalani terapi standar (angioplasti atau operasi bypass).
Pengobatan ini juga disarankan untuk pasien yang pernah beberapa kali menjalani operasi bypass otot jantung di sekitar pembuluh darah yang bermasalah dalam keadaan sehat, atau kondisi angina yang tak dapat ditangani dengan obat-obatan dan dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, TMR sering dijadikan pilihan pengobatan yang lebih aman dan efektif.
Selain itu, pasien dengan penyakit arteri koroner yang mengalami gejala berikut juga dipertimbangkan menjalani prosedur ini.
- Nyeri dada.
- Dada terasa tertekan dan sesak.
- Leher, punggung, punggung, dan lengan terasa sakit.
Ketika kondisi tersebut di atas tidak dapat dikelola dengan obat-obatan atau risiko penggunaan obat-obatan justru menimbulkan efek samping serius, maka prosedur ini bisa menjadi pilihan.
Peringatan & pencegahan revaskularisasi transmiokardial
Sebelum menjalani prosedur ini, Anda perlu memberi tahu dokter mengenai kondisi kesehatan, termasuk penyakit lain yang Anda miliki, seperti alergi. Beri tahu juga obat-obatan yang sedang Anda gunakan saat itu.
Proses Revaskularisasi transmiokardial
Bagaimana persiapan sebelum menjalani revaskularisasi transmiokardial?
Dokter mungkin meminta Anda untuk menghentikan penggunaan sejumlah obat sementara waktu seperti obat pengencer darah. Sebab sejumlah obat dapat menimbulkan perdarahan ketika prosedur dilakukan.
Anda perlu mengganti pakaian yang saat itu sedang Anda pakaian dengan pakaian operasi. Kemudian, lepas perhiasaan yang kemungkinan mengganggu pengobatan.
Anda perlu menjalani pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), tes darah, tes urin, dan rontgen dada untuk memberi ahli bedah informasi mengenai kesehatan tubuh Anda.
Jika Anda masih merokok, sebaiknya berhenti merokok setidaknya 2 minggu sebelum menjalani operasi. Pasalnya, asap rokok yang ada dalam tubuh bisa meningkatkan risiko pembekuan darah dan masalah pernapasan sebelum maupun sesudah prosedur.
Prosedur ini mengandalkan laser pada kulit, sehingga mengharuskan Anda mandi dengan bersih agar sisa sel-sel kulit mati tidak lagi menempel. Tergantung dengan jenis TMR yang Anda jalani, aturan sebelum pengobatan bisa berbeda-beda.
Bagaimana proses revaskularisasi transmiokardial?
Setelah Anda siap menjalani pengobatan penyakit jantung ini, tim bedah akan memasangkan infus pada lengan tangan Anda jika diperlukan. Kemudian, akan menyuntikkan anestesi umum untuk membuat tubuh Anda menjadi mati rasa.
TMR biasanya dilakukan bersamaan dengan operasi bypass (CABG) pada individu dengan otot jantung yang kekurangan darah. Ahli bedah dapat membuat 20-40 saluran baru, masing-masing selebar 1 milimeter, di dinding otot ventrikel kiri menggunakan laser.
Saluran baru ini merangsang angiogenesis, yang merupakan pertumbuhan alami pembuluh darah baru di dalam otot jantung. Pengobatan ini biasanya membutuhkan waktu 1-2 jam jika tidak diikuti dengan prosedur medis lain. Mungkin hanya butuh beberapa menit jika dilakukan sebagai bagian dari prosedur operasi bypass jantung.
Selama prosedur, tim bedah akan mengawasi detak jantung, laju pernapasan, dan tingkat oksigen dalam tubuh Anda. Bekas sayatan biasanya akan dijahit kembali dan ditutup dengan perban.
Apa yang perlu saya lakukan setelah menjalani revaskularisasi transmiokardial?
Setelah prosedur dilakukan, Anda akan dipindah ke ruang pemulihan. Perawat akan mengawasi kesehatan tubuh Anda untuk melihat kemungkinan timbulnya efek samping. Anda mungkin perlu menjalani opname di rumah sakit, tapi lamanya masa perawatan bergantung pada kondisi fisik Anda.
Sebelum pulang, Anda akan mendapat penjelasan cara merawat dan membersihkan luka bekas prosedur. Tanyakan pada perawat kapan waktu terbaik untuk mandi maupun mengganti perban.
Komplikasi revaskularisasi transmiokardial
Sama seperti pengobatan penyakit jantung lainnya, prosedur ini juga bisa menimbulkan efek samping. Kemungkinan bekas luka bisa mengalami perdarahan atau infeksi atau timbul rasa nyeri yang membuat Anda tidak bisa bergerak bebas. Jika Anda mengalami kondisi tersebut, segera konsultasikan lebih lanjut ke dokter.
[embed-health-tool-heart-rate]