backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Kriteria Memilih Tensimeter yang Tepat di Rumah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    7 Kriteria Memilih Tensimeter yang Tepat di Rumah

    Memiliki tensimeter atau alat ukur tekanan darah di rumah sangat penting agar Anda dapat rutin memantau tekanan darah, terutama jika Anda mengalami hipertensi. Namun, mungkin Anda bingung bagaimana memilih alat tensimeter yang tepat untuk digunakan di rumah. Lalu, bagaimana cara memilihnya?

    Mengapa perlu tensimeter untuk di rumah?

    Ada beberapa alasan mengapa organisasi medis di seluruh dunia menekankan pentingnya memiliki tensimeter atau alat ukur tekanan darah di rumah. Selain mengurangi biaya ke dokter, mengukur tekanan darah secara berkala di rumah juga dapat menghasilkan angka tekanan darah yang lebih akurat.

    Kemudian, Anda pun akan terhindar dari white-coat hypertension atau sindrom jas putih yang bisa terjadi ketika Anda stres dan cemas saat tensi Anda diukur di rumah sakit atau klinik. Cara ini juga dapat membantu dokter memantau hasil obat hipertensi serta memberikan perawatan yang tepat sesuai kondisi Anda agar terhindar dari komplikasi hipertensi, seperti stroke atau penyakit jantung.

    Studi menunjukkan, pasien yang rutin cek tekanan darah di rumah pun bisa mengendalikan gejala hipertensi dengan lebih baik karena merasa terlibat aktif dalam perawatannya. Hal ini juga bisa mendeteksi masked hypertension alias tekanan darah tinggi yang terselubung karena gejalanya sulit ditemukan.

    Apa saja kriteria memilih tensimeter yang tepat?

    memilih tensimeter

    Nah, jika Anda sedang mencari alat tensi darah untuk di rumah, berikut beberapa kriteria yang harus Anda pertimbangkan sebelum membeli:

    1. Tentukan jenis dan model tensimeter

    Ada banyak model alat tensi darah yang dijual di pasaran, baik yang manual, semi-otomatis, dan otomatis. Namun, American Heart Association (AHA) merekomendasikan alat ukur tekanan darah otomatis untuk di rumah, yang lebih mudah digunakan dibandingkan lainnya.

    Pasalnya, penggunaan tensimeter manual lebih repot karena harus melilitkan manset ke lengan serta harus dipompa menggunakan balon karet di ujung mansetnya. Alat tensi darah semi-otomatis pun perlu melilitkan manset di lengan, tetapi manset tersebut sudah bisa mengembang secara otomatis dengan menekan tombol. Hasil tekanan darahnya pun sudah ditampilkan dalam monitor digital.

    Di sisi lain, tensimeter otomatis sangat mudah digunakan. Jenis ini memiliki model manset yang tinggal dimasukkan ke lengan tanpa melilitkannya. Dengan menekan satu tombol, manset akan mengembang secara otomatis dan langsung menampilkan hasil tekanan darah di monitor digital.

    Selain mudah digunakan, tensimeter otomatis pun dinilai lebih akurat. Jenis alat ukur ini pun disebut lebih aman karena tidak menggunakan merkuri. Anda pun tidak disarakan menggunakan alat tensi dengan monitor digital yang menempel langsung di lengan atau jari karena kurang akurat.

    Namun, bila Anda masih ragu, tidak ada salahnya untuk konsultasi dulu dengan dokter. Dokter dapat membantu memilihkan model alat ukur tekanan darah terbaik untuk Anda.

    2. Cari ukuran manset tensimeter yang tepat

    Salah ukuran manset pada tensimeter bisa mengakibatkan kesalahan dalam pengukuran tekanan darah. Oleh karena itu, pilihlah ukuran manset yang pas dengan lengan Anda. Meski ukuran manset umumnya bisa disesuaikan dengan ukuran lengan, tetapi ada baiknya Anda memastikan terlebih dahulu ketepatan ukuran manset tersebut.

    Untuk mengetahuinya, ukur lingkar lengan Anda di antara bahu dan siku menggunakan pita pengukur. Manset yang tepat memiliki panjang 80% dan lebar setidaknya 40% dari lingkar lengan Anda.

    Anak-anak dan orang dewasa dengan lengan yang lebih kecil atau lebih besar mungkin membutuhkan manset tensimeter berukuran khusus. Manset khusus ini tersedia di perusahaan pemasok alat medis, bisa dipesan langsung ke perusahaan tersebut atau ke apotek tertentu.

    3. Cek akurasi dan standardisasi tensimeter

    Setiap alat tensi darah harus melalui serangkaian protokol terstandar untuk memastikan keakuratannya. Maka dari itu, pastikan tensimeter yang Anda pilih telah diuji, divalidasi, dan disetujui keakuratannya oleh badan-badan terakreditasi seperti European Society of Hypertension (ESH), The British Hypertension Society, atau The US Association for the Advancement of Medical Instrumentation (AAMI).

    Meskipun masih belum sempurna, saat ini sedang dikembangkan sebuah standardisasi universal yang harus digunakan oleh seluruh produsen tensimeter di dunia. Standardisasi ini tentunya telah disetujui oleh badan-badan di atas.

    Produsen tensimeter yang baik akan menyatakan apakah produk mereka mematuhi standar yang terakreditasi dalam label produk. Namun, jika tidak, pastikan untuk memeriksa sendiri di situs web organisasi terkait. Setiap organisasi di atas memiliki daftar perangkat yang telah disetujui di masing-masing situs webnya.

    4. Pilih yang mudah digunakan

    Pilihlah alat ukur tekanan darah yang mudah digunakan sendiri di rumah. Semakin rumit cara pakainya, akan semakin jarang Anda menggunakannya untuk cek tensi.Pastikan layar monitor mudah dibaca dan dimengerti dan tombolnya besar serta mudah dipahami. Petunjuk untuk menerapkan manset dan mengoperasikan monitor harus jelas.

    Anda juga harus mempertimbangkan apakah tensimeter tersebut mudah dibawa ke mana-mana, terutama jika Anda sering bepergian atau disarankan untuk mengukur tekanan darah beberapa kali sehari.

    5. Pilih tensimeter sesuai dengan kondisi Anda

    Pilih alat pengukur tekanan darah yang sesuai dengan kondisi Anda. Jika Anda membeli alat pengukur tekanan darah untuk orang tua, hipertensi pada ibu hamil, atau hipertensi pada anak, pastikan itu sudah sesuai dan cocok dengan kondisi-kondisi tersebut. Pastikan pula alat ukur tekanan darah tersebut memenuhi standar sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan Anda oleh organisasi terakreditasi.

    6. Cek dan baca kartu garansi

    Kebanyakan monitor dan manset tekanan darah memiliki garansi selama satu hingga lima tahun untuk menjamin kelayakan fungsi alat. Oleh karena itu, Anda perlu membaca kartu garansi untuk mengetahui apakah garansi berlaku untuk seluruh alat tensimeter, hanya tampilan digitalnya saja, atau monitor tapi tidak termasuk manset.

    Ketahuilah bahwa beberapa merek akan mengenakan biaya tambahan untuk aktivasi garansi, sementara merek lain menawarkan jaminan gratis dengan pembelian monitor.

    7. Pastikan tensimeter terkalibrasi

    Alat tensi darah Anda bekerja secara otomatis. Maka dari itu, Anda perlu mengkalibrasi atau menyesuaikan ulang alat tersebut secara rutin, setidaknya setiap 1-2 tahun sekali.

    Dengan demikian, tensimeter Anda terhindar dari kerusakan dan akan selalu menunjukkan hasil pengukuran tekanan darah yang paling akurat. Untuk melakukan proses kalibrasi, Anda biasanya harus mengirim kembali alat tersebut ke manufaktur atau produsen pembuatnya.

    Fitur tambahan alat ukur tekanan darah

    alat tensi

    Kebanyakan produsen telah merilis tensimeter dengan berbagai fitur tambahan yang mungkin bermanfaat bagi Anda. Berikut beberapa fitur tambahan tersebut:

    • Pengukuran terkait jantung

    Ukur denyut nadi, hitung detak jantung yang tidak teratur, dan lacak perubahan per detik dalam tingkat sistolik atau diastolik Anda. Pengguna yang ingin mengukur tekanan darah untuk sekaligus memantau kondisi jantung dapat memperoleh manfaat dari fitur ini, tetapi mungkin tidak diperlukan untuk orang lain.

    • Konektivitas

    Beberapa monitor pengukur tensi dapat terhubung ke komputer atau laptop sehingga hasil pembacaan dapat Anda unduh dan simpan. Beberapa monitor lainnya dapat terhubung ke smartphone lewat bluetooth. Ada juga yang bahkan dilengkapi dengan aplikasi pintar untuk Anda unduh di ponsel guna membantu memantau bacaan tekanan darah Anda kapan saja dan di mana saja.

    • Indikator kategori risiko

    Fitur ini akan memberi tahu Anda apakah tekanan darah Anda dalam kisaran tinggi atau termasuk kategori berisiko.

    • Fungsi data rata-rata

    Dengan fitur ini maka akan memungkinkan Anda mengumpulkan hasil tekanan darah yang Anda lakukan beberapa waktu tertentu dan mendapatkan rata-rata keseluruhan.

    • Penyimpanan memori

    Tentukan kapasitas penyimpanan memori yang dibutuhkan berdasarkan berapa kali per hari Anda perlu cek tekanan darah. Anda juga harus mempertimbangkan fitur beberapa pengguna jika Anda dan anggota keluarga lainnya sama-sama harus menguji tekanan darah secara teratur. Pastikan juga alat tersebut memungkinkan Anda untuk mengunduh data yang tersimpan.

    Selain itu, ada pula berbagai fitur tensimeter seperti monitor nirkabel (wireless), sepaket dengan sejumlah manset dan layar digit besar. Semakin lengkap fitur yang terdapat di alat ukur tekanan darah, maka semakin melambung pula harganya. Semua fitur tambahan ini bisa membuat harga tensimeter lebih mahal dari perkiraan anggaran Anda.

    Jadi, pertimbangkan baik-baik apakah Anda benar-benar membutuhkan semua fitur yang ada di atas. Lebih baik, tentukan dulu anggaran dan  estimasi biaya sebelum membeli alat tensi darah dan fitur apa saja yang Anda butuhkan sesuai dengan kondisi Anda. Tidak ada salahnya Anda memilih tensimeter yang lebih murah asalkan memiliki fitur yang sesuai keperluan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan