Infeksi gigitan nyamuk ini kemudian menyebabkan tubuh terus menggigil dan muncul demam yang umumnya berlangsung selama 2-3 hari. Jika berkembang parah tanpa diobati, malaria dapat menyebabkan koma.
4. Kaki gajah (filariasis)
Penyakit kaki gajah atau filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.
Nah, cacing-cacing tersebut bisa terbawa oleh nyamuk jenis Culex, Anopheles, Mansonia, dan Aedes, dan ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk-nyamuk tadi.
Penyakit kaki gajah bisa berlangsung dalam waktu yang lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Jika tak segera diobati, infeksi gigitan nyamuk ini dapat menyebabkan demam, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
Tak hanya itu, tungkai kaki, lengan, buah dada, dan buah zakar bisa ikut membengkak dan terlihat agak kemerahan serta terasa panas.
Untungnya, sudah ada prosedur operasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
5. Zika
Beberapa tahun belakangan ini, dunia digemparkan oleh bahayanya virus zika yang menular lewat gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti. Virus zika sendiri bukan merupakan sebuah penyakit yang baru. Virus ini pertama kali ditemukan di Nigeria pada 1953.
Hanya 1 dari 5 orang yang terinfeksi zika menunjukkan gejala-gejala, antara lain demam, kulit berbintik merah, nyeri sendi, dan terjadi peradangan konjungtiva.
Pada beberapa kasus zika, dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun.
Beberapa laporan kasus menyatakan virus zika bisa ditularkan dari ibu ke janin dalam kandungan, atau lewat hubungan seksual.
Zika dapat menyebabkan cacat lahir pada janin, seperti mikrosepalus (kepala bayi lebih kecil daripada ukuran tubuh akibat kelainan saraf).
6. Japanese encephalitis
Japanese encephalitis adalah penyakit radang otak akibat virus golongan flavivirus yang menular lewat gigitan nyamuk Culex, terutama Culex tritaeniorhynchus. Kejadian penyakit Japanese encephalitis pada manusia biasanya meningkat pada musim penghujan.
Sebagian besar penderita Japanese encephalitis hanya menunjukkan gejala yang ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali. Gejala dapat muncul 5-15 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi virus.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar