3. Kutu kemaluan atau Pthirus pubis
Jenis kutu ini biasanya ditemukan menempel pada rambut di area kemaluan. Namun, sebenarnya kutu juga bisa hidup pada ketiak, alis, bulu mata, bulu dada, dan bagian tubuh lainnya yang ditumbuhi rambut.
Selain melalui kontak langsung seperti hubungan seksual, kutu kemaluan juga bisa menyebar dari barang-barang yang terkontaminasi.
Tidak hanya menimbulkan rasa gatal di daerah kemaluan, komplikasi Phthirus pubis juga berisiko menyebabkan peradangan kelopak mata, konjungtivitis, impetigo, hingga bisul pada kulit.
4. Kutu bintang tunggal atau Amblyomma americanum
Gigitan penyakit ini bisa membawa infeksi bakteri Ehrlichia chaffeensis yang mengakibatkan demam, nyeri otot, dan beberapa keluhan lain.
Kutu bintang tunggal atau lone star tick juga membawa bakteri Francisella tularensis yang menyerang kulit, mata, kelenjar getah bening, hingga paru-paru sehingga menyebabkan tularemia.
Meski terbilang sangat langka, gigitan lone star tick juga bisa menyebabkan infeksi virus Heartland dan Bourbon.
Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, tahun 2017 lalu sempat ditemukan kasus kematian di AS pada seseorang yang terinfeksi virus Bourbon.
Selain itu, gigitan kutu bintang tunggal juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom alpha-gal atau alergi terhadap daging merah.
5. Kutu lunak atau Ornithodoros spp.

Jenis kutu ini banyak ditemukan di tempat yang dihuni oleh hewan pengerat. Gigitan kutu lunak atau soft tick sering tidak disertai rasa sakit sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya sampai terlihat ciri-ciri khusus.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar