Meski umumnya tidak berbahaya, gigitan kutu bisa menyebabkan infeksi yang mengganggu kesehatan Anda.
Lantas, bagaimana kondisi ini seharusnya diatasi? Adakah tanda-tanda khusus saat gigitan kutu butuh pengobatan? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Apa itu gigitan kutu?
Kutu adalah hewan parasit yang dapat menggigit dengan cara menempel pada kulit dan mengisap darah. Hewan berukuran kecil ini bisa mengisap darah mamalia, termasuk manusia.
Gigitan kutu bisa menyebabkan infeksi bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya. Setiap jenis kutu bisa membawa infeksi yang berbeda.
Kebanyakan gigitan kutu memang tidak berbahaya atau hanya menimbulkan gatal-gatal sementara.
Akan tetapi, ada pula gigitan kutu yang menimbulkan kondisi lebih serius, seperti penyakit Lyme, nyeri otot, atau reaksi alergi.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Gigitan kutu merupakan kondisi yang umum terjadi, terutama bagi mereka yang kerap di tempat yang penuh rumput, pohon, semak-semak, atau tumpukan daun.
Di samping itu, kutu bisa menempel pada tubuh hewan peliharaan dan berpindah ke Anda saat menyentuhnya. Hal ini berlaku sebaliknya.
Tanda dan gejala digigit kuku
Gigitan kutu biasanya tidak terasa sakit, tetapi menyebabkan benjolan merah pada area gigitan. Tak jarang, gigitannya tidak menimbulkan gejala apa pun.
Gejala yang paling sering muncul adalah rasa gatal dan kemerahan. Kondisi ini umumnya tidak bertahan lama.
Akan tetapi, Anda mungkin merasakan gejala tambahan jika gigitan kutu menyebabkan infeksi. Gejalanya pun akan menyesuaikan jenis infeksinya.
Contohnya, bintik-bintik kemerahan atau keunguan (petekie) sebagai gejala Rocky Mountain spotted fever (RMSF).
Sementara itu, penyakit Lyme karena kutu ditandai dengan ruam besar berbentuk lingkaran dan titik merah di tengahnya.
Berikut adalah gejala lain yang umumnya muncul saat gigitan kutu menyebabkan infeksi.
- Ruam di area gigitan atau di seluruh tubuh.
- Sakit kepala.
- Mual.
- Kelemahan.
- Kaku pada leher.
- Nyeri otot atau sendi.
- Demam.
- Menggigil.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Jika Anda mengalami berbagai kondisi tersebut, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab gigitan kutu membawa penyakit
Kutu memiliki ribuan jenis dan tidak semuanya menimbulkan penyakit. Jenis kutu di satu daerah dengan daerah lainnya pun bisa berbeda.
Menurut laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah beberapa jenis kutu yang gigitannya sering menyebabkan penyakit.
- Kutu rusa (Ixodes scapularis): anaplasmosis, penyakit Lyme, infeksi virus Powassan, dan babesiosis.
- Kutu busuk (Cimex lectularius): gatal-gatal dan infeksi kulit.
- Lone star tick (Amblyomma americanum): infeksi virus Bourbon, tularemia, infeksi virus Heartland.
- Kutu rambut (Pediculus humanus capitis): gatal-gatal di rambut dan meningkatkan risiko impetigo (infeksi kulit).
- Kutu kayu Amerika (Dermacentor andersoni): demam kutu Colorado dan tularemia.
- Kutu anjing cokelat (Rhipicephalus sanguineus): demam berbintik Rocky Mountain (RMSF).
- Gulf coast (Amblyomma maculatum): infeksi bakteri Rickettsia.
- Kutu kemaluan (Pthirus pubis): meningkatkan risiko impetigo, bisul, hingga radang kelopak mata.
- Kutu lunak (Ornithodoros spp.): demam kekambuhan (tick-borne relapsing fever) karena bakteri Borrelia hermsii.
Setiap orang memiliki risiko tergigit kutu. Akan tetapi, bepergian ke area hutan atau semak-semak, khususnya pada bulan April–September, bisa meningkatkan risikonya.
Hewan peliharaan yang tidak dimandikan secara berkala juga berisiko memiliki kutu sehingga bisa menularkan ke pemiliknya.
Diagnosis penyakit akibat gigitan kutu
Tidak ada cara khusus untuk mengenali gigitan kutu ketika hewan tersebut sudah lepas dari tubuh.
Bila memungkinkan, dokter bisa mengenali jenis kutu berdasarkan patogen mikroorganisme yang ditinggalkannya. Di samping itu, dokter akan mengamati gejala yang ditimbulkan.
Cara mengobati gigitan kutu
Jika Anda melihat kutu sedang menggigit kulit Anda, segeralah menghilangkan hewan tersebut untuk meminimalkan risiko infeksi.
Berikut adalah salah satu cara terbaik untuk menyingkirkan kutu dari kulit Anda.
- Tarik kutu secara perlahan, tetapi dengan kuat menggunakan pinset. Sebisa mungkin, posisikan pinset di dekat kepalanya dan jangan menggunakan tangan kosong.
- Angkat kutu dari kulit tanpa menghancurkannya.
- Cuci tangan dan area yang tergigit dengan sabun serta air mengalir.
Bila perlu, Anda bisa mengambil gambar kutu tersebut untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan dalam proses diagnosis.
Sebagian besar kasus gigitan kutu tidak membutuhkan penanganan khusus. Anda sebaiknya pergi ke dokter jika muncul ruam yang cukup lebar, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, atau sakit kepala dan nyeri sendi.
Pengobatan di rumah
Untuk mempercepat pemulihan dari gigitan kuku, berikut adalah beberapa upaya yang bisa Anda lakukan.
- Menghindari area berumput dan bersemak serta rajinlah membersihkan area taman Anda.
- Menggunakan pakaian berwarna terang agar kutu dapat terlihat dan disingkirkan dengan mudah.
- Masukkan celana ke dalam sepatu bot atau kaus kaki untuk mencegah kutu menggigit kaki saat Anda memakai celana longgar.
- Menyediakan penangkal serangga khusus kutu di rumah.
Berbagai cara tersebut juga bisa Anda lakukan sebagai upaya mencegah gigitan kutu.
Kesimpulan
- Kutu menggigit kulit Anda dengan cara menempel dan mengisap darah. Dari sinilah mereka bisa menyebarkan infeksi.
- Gejala yang umumnya muncul adalah ruam dan gatal. Jika terjadi infeksi, ruam akan melebar, mual, kaku otot, hingga menggigit.
- Beberapa jenis kutu yang kerap menyebabkan penyakit adalah kutu rusa (penyakit Lyme), lone star tick (infeksi virus Bourbon), dan kutu tunak (demam kekambuhan).
- Untuk mengatasinya, Anda perlu segera melepas kutu yang menempel pada kulit. Sebagian besar kasus gigitan kutu tidak membutuhkan pengobatan khusus karena bisa membaik dengan sendirinya.