Kutu merupakan serangga berukuran kecil yang hidupnya bergantung pada makhluk hidup lain, salah satunya manusia. Saat ini, terdapat ratusan jenis kutu di dunia dan sekitar 60 jenis di antaranya bisa membawa penyakit pada manusia.
Jenis kutu yang membahayakan manusia
Gigitan kutu biasanya ditandai dengan rasa gatal pada kulit. Meski tidak semuanya, beberapa jenis kutu bisa menyebabkan penyakit infeksi pada manusia.
Berikut merupakan beberapa jenis kutu yang paling sering ditemukan pada manusia.
1. Kutu rusa atau Ixodes scapularis
Kutu rusa termasuk jenis kutu yang paling sering menjadi jalur penyebaran infeksi pada manusia.
Serangga ini bisa membawa beberapa bakteri sekaligus. Bakteri dapat terbawa masuk ke dalam tubuh manusia saat kutu menggigit.
Borrelia burgdorferi merupakan bakteri yang paling banyak ditemukan dan menyebabkan penyakit Lyme. Penyakit ini ditandai dengan nyeri sendi, leher tegang, hingga jantung berdebar.
Kutu rusa juga dapat menyebarkan infeksi bakteri Anaplasma phagocytophilum, Erichilia muris euclairensis, Babesia microti, dan infeksi virus Powassan.
Selain kutu rusa ada juga kutu hitam atau Ixodes pacifus yang juga menyebarkan penyakit serupa.
2. Kutu rambut atau Pediculus humanus capitis
Apakah rambut dan kulit kepala Anda sering terasa gatal? Jika ya, ini bisa menandakan bahwa ada kutu pada rambut Anda.
Kutu rambut banyak ditemukan di kulit kepala hingga leher, sedangkan telurnya menempel pada batang rambut.
Kutu rambut tidak bisa berpindah dengan cara terbang. Akan tetapi, kutu rambut menular dengan cepat melalui kontak kepala langsung.
Dibandingkan jenis kutu lainnya, gigitan Pediculus humanus capitis tidak menyebabkan penyakit apa pun selain rasa gatal (pruritus) dan risiko impetigo atau infeksi kulit.
3. Kutu kemaluan atau Pthirus pubis
Jenis kutu ini biasanya ditemukan menempel pada rambut di area kemaluan. Namun, sebenarnya kutu juga bisa hidup pada ketiak, alis, bulu mata, bulu dada, dan bagian tubuh lainnya yang ditumbuhi rambut.
Selain melalui kontak langsung seperti hubungan seksual, kutu kemaluan juga bisa menyebar dari barang-barang yang terkontaminasi.
Tidak hanya menimbulkan rasa gatal di daerah kemaluan, komplikasi Phthirus pubis juga berisiko menyebabkan peradangan kelopak mata, konjungtivitis, impetigo, hingga bisul pada kulit.
4. Kutu bintang tunggal atau Amblyomma americanum
Gigitan penyakit ini bisa membawa infeksi bakteri Ehrlichia chaffeensis yang mengakibatkan demam, nyeri otot, dan beberapa keluhan lain.
Kutu bintang tunggal atau lone star tick juga membawa bakteri Francisella tularensis yang menyerang kulit, mata, kelenjar getah bening, hingga paru-paru sehingga menyebabkan tularemia.
Meski terbilang sangat langka, gigitan lone star tick juga bisa menyebabkan infeksi virus Heartland dan Bourbon.
Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, tahun 2017 lalu sempat ditemukan kasus kematian di AS pada seseorang yang terinfeksi virus Bourbon.
Selain itu, gigitan kutu bintang tunggal juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom alpha-gal atau alergi terhadap daging merah.
5. Kutu lunak atau Ornithodoros spp.
Jenis kutu ini banyak ditemukan di tempat yang dihuni oleh hewan pengerat. Gigitan kutu lunak atau soft tick sering tidak disertai rasa sakit sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya sampai terlihat ciri-ciri khusus.
Soft tick bisa membawa infeksi bakteri Borrelia hermsii pada manusia yang kemudian menyebabkan tick-borne relapsing fever (TBRF) atau demam kambuhan.
6. Kutu busuk atau Cimex lectularius
Jika Anda kerap merasakan gatal-gatal usai bangun tidur, ini bisa menjadi pertanda bahwa ada kutu busuk yang hidup di kasur Anda.
Kutu busuk atau Cimex lectularius merupakan jenis kutu yang kerap bersembunyi di tempat tidur.
Gigitan kutu busuk tidak menyebabkan penyakit yang serius, tapi Anda akan tetap merasakan gatal-gatal. Jika digaruk berlebihan, ini mungkin akan meningkatkan risiko infeksi kulit.
7. Kutu pada anjing
Beberapa jenis kutu yang ditemukan pada anjing seperti American dog tick atau brown dog tick juga bisa menular ke manusia. Namun, kasus yang ditemukan sangatlah kecil.
Gigitan kutu anjing ke manusia bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti tifus, anasplasmosis, dan tularemia. Meski begitu, gejalanya biasanya tidak separah seperti saat ditemukan pada anjing atau hewan lain.
Selain rasa gatal, beberapa jenis gigitan kutu juga bisa menimbulkan nyeri otot, demam, dan ruam kulit.
Untuk meredakan gatal akibat gigitan kutu, Anda bisa mengonsumsi antihistamin. Akan tetapi, jika Anda merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut, berkunjunglah ke dokter.
Kutu pada manusia
- Terdapat hingga kurang lebih 60 jenis kutu. Beberapa jenis di antaranya hanya ditemukan di daerah-daerah tertentu.
- Gigitan kutu kerap disertai dengan rasa gatal, demam, dan nyeri sendi.
- Antihistamin merupakan obat paling populer untuk mengobati efek gigitan kutu.