Selain sakit kepala sampai ke mata, sakit kepala yang terjadi di bagian belakang mata bisa menjadi gejala adanya masalah mata atau sesuatu yang lebih serius. Umumnya, orang yang mengeluh sakit kepala di belakang mata atau kedua matanya merasakan sensasi berdenyut, matanya akan terasa kencang, panas, perih, dan nyeri yang sangat tajam.
Adapun kondisi ini bisa timbul akibat beberapa penyebab. Simak penjelasan masing-masing penyebabnya di bawah ini.
Penyebab sakit kepala di belakang mata
Banyak kemungkinan penyebab yang membuat orang bisa mengalami sakit kepala di bagian belakang mata, di antaranya sebagai berikut.
1. Mata kering
Mata kering umumnya terjadi pada mereka yang lebih banyak bekerja di depan komputer. Orang yang mengalami mata kering biasanya merasakan gatal, panas, dan nyeri tajam pada matanya.
Jika kekeringan mata berlangsung lama maka akan mengakibatkan keluarnya air mata berlebihan sebagai respons iritasi untuk melindungi diri dari pengeringan lebih lanjut.
Anda bisa menggunakan obat tetes air mata agar mata kembali lembap. Namun, Anda harus segera konsultasi ke dokter jika mengalami keluhan yang lebih parah.
2. Gangguan refraksi
Sakit kepala di bagian belakang mata juga bisa terjadi akibat gangguan refraksi.
Saat Anda mengalami gangguan refraksi, kondisi ini sering kali menyebabkan kelelahan mata dan ketidaknyamanan di area mata.
Sakit kepala di belakang mata biasanya disebabkan adanya astigmatisme, rabun dekat dan rabun jauh.
3. Skleritis
Skleritis adalah penyakit radang selaput putih (sklera mata). Biasanya orang yang mengalami skleritis mengalami kemerahan, nyeri, dan sensasi panas di bagian mata.
Rheumatoid arthritis dan penyakit jaringan ikat dapat meningkatkan risiko terkena skleritis.
Jika Anda mengalami mata merah disertai rasa sakit yang intens, Anda harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter mata.
4. Orbital inflammatory syndrome
Orbit adalah bagian tulang tengkorak yang berongga, yaitu tempat mata dan struktur sekelilingnya berada.
Penyakit orbita dapat timbul dari dalam orbita itu sendiri atau sebagai bagian dari penyakit sistemik yang memengaruhi beberapa jaringan atau organ tubuh.
Peradangan bisa terjadi di daerah ini, tetapi penyebab pastinya masih sulit ditentukan.
Rasa sakit dan ketidaknyamanan terjadi ketika mata melirik ke kanan-kiri atau atas-bawah dan saat area sekitar mata disentuh.
5. Kelumpuhan saraf kranial
Saraf kranial adalah saraf yang muncul dari otak melewati lubang-lubang di tengkorak.
Saraf ini berfungsi untuk mengumpulkan dan mengirim informasi antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Bila satu atau lebih saraf mengalami inflamasi dan terluka, maka bisa menimbulkan berbagai gangguan seperti penglihatan ganda, kelopak mata terkulai, perubahan ukuran pupil dan bahkan rasa sakit yang signifikan di daerah mata.
Diabetes adalah salah satu penyebab paling umum kelumpuhan saraf kranial.
6. Neuritis optik
Neuritis optik adalah kondisi mata yang mana lapisan mielin pada saraf optik meradang sehingga memengaruhi saraf optik dan berpotensi menyebabkan kebutaan.
Seseorang yang mengalami neuritis optik biasanya mengalami gejala seperti nyeri mata, penurunan ketajaman penglihatan, buta warna, dan nyeri di kepala yang intens.
Ini termasuk sakit kepala yang terasa di bagian belakang mata.
7. Migrain
Seperti yang dilansir dari American Academy of Ophtalmology, sakit kepala yang terasa di belakang mata bisa terjadi sebagai gejala migrain.
Penderita migrain sering mengeluh mengalami rasa sakit di belakang mata dan sakit kepala sebelah yang terasa berdenyut, mulai dari intensitas sedang sampai parah.
Pada sebagian orang, serangan migrain ini muncul hanya beberapa kali, tetapi ada juga penderita lain yang mengalami migrain secara berulang atau terhitung sering.
8. Sinusitis
Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan di dinding sinus. Namun, tahukah Anda jika ada juga sejumlah rongga sinus di wajah dan kepala yang berpusat di sekitar mata?
Sakit kepala di belakang mata ini merupakan sensasi umum yang sering terjadi akibat sinusitis. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya alergi atau infeksi.
Anda bisa menghilangkan rasa sakit dengan menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
9. Sakit kepala cluster
Sakit kepala cluster mengakibatkan rasa sakit luar biasa, bersifat tetap, intensif, tidak berdenyut di dalam kepala atau di belakang mata pada satu sisi kepala.
Pria mengalami jenis sakit kepala ini lebih sering daripada wanita, tetapi riwayat keluarga juga ikut berperan.
Gejala yang paling umum terjadi jika seseorang mengalami sakit kepala cluster adalah serangan sakit kepala yang muncul secara tidak menentu dan susah ditebak.
Kadang beberapa bulan bisa bebas tanpa sakit kepala, tapi kadang muncul secara periodik selama beberapa waktu.
10. Sakit kepala tengang
Tension headaches, yang berarti sakit kepala tegang, juga bisa ditandai dengan gejala berupa sakit kepala di bagian belakang mata.
Selain gejala tersebut, kondisi ini juga bisa menimbulkan sensasi tertekan pada dahi.
Kondisi ini bisa dipicu oleh stres, kurang tidur, berkendara jarak jauh, postur tubuh yang buruk, atau terlalu lama menatap layar elektronik.
11. Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma terjadi saat adanya cairan yang menumpuk di dalam mata dan bisa menyebabkan kerusakan saraf optik.
Salah satu jenis kondisi ini, yaitu glaukoma sudut tertutup, bisa menimbulkan gejala berupa sakit kepala yang disertai nyeri berdenyut yang parah di bagian belakang mata.
Selain itu, gejala lain juga bisa timbul, seperti penglihatan kabur, melihat lingkaran cahaya, mata merah, mual, dan muntah.
Cara mengatasi sakit kepala di belakang mata
Ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membantu meringankan sakit kepala di belakang mata, terutama jika penyebabnya tidak serius. Berikut di antaranya.
- Istirahat yang cukup. Berikan waktu istirahat bagi mata dan tubuh, terutama jika Anda menghabiskan waktu lama di depan layar atau membaca.
- Gunakan kompres dingin atau hangat. Letakkan kompres dingin atau hangat di area yang sakit untuk meredakan nyeri.
- Minum air yang cukup. Dehidrasi bisa menjadi salah satu pemicu sakit kepala, jadi pastikan tubuh cukup terhidrasi.
- Atasi stres. Stres dapat menyebabkan ketegangan di sekitar kepala dan mata. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam.
- Periksa mata. Mata tegang akibat gangguan penglihatan yang tidak tertangani dapat menyebabkan sakit kepala. Periksakan mata ke dokter mata jika perlu.
- Istirahat dari menatap layar elektronik. Jika sakit kepala disebabkan oleh terlalu lama menatap layar, lakukan istirahat 20-20-20 (setiap 20 menit lihat objek 20 kaki jauhnya selama 20 detik).
- Konsumsi obat pereda nyeri. Obat sakit kepala seperti parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala ringan hingga sedang.
- Perhatikan postur tubuh. Postur yang buruk, terutama saat duduk atau menggunakan perangkat elektronik, bisa memberikan tekanan berlebih pada leher dan mata.
- Hindari cahaya terang atau suara bising. Cahaya yang terlalu terang dan suara bising bisa memperparah sakit kepala. Cobalah beristirahat di ruangan yang gelap dan tenang.
Jika sakit kepala berlanjut atau memburuk, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.
Bila sakit kepala sering terjadi akibat kondisi lain yang lebih serius, pemeriksaan diri ke dokter juga perlu dilakukan untuk diagnosis lebih lanjut.
Kesimpulan
- Sakit kepala di belakang mata merupakan suatu kondisi yang bisa dipicu oleh kondisi lain yang sedang dialami oleh tubuh, di antaranya mata kering, gangguan refraksi, skleritis, orbital inflammatory syndrome, kelumpuhan saraf kranial, neuritis optik, migrain, sinusitis, dan sakit kepala cluster.
- Untuk membantu meredakan gejala yang cukup ringan, beberapa cara bisa dilakukan, seperti beristirahat yang cukup, menggunakan kompres dingin atau hangat, minum air yang cukup, atasi stres, dan melakukan pemeriksaan mata.
[embed-health-tool-bmi]