backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal 4 Jenis Orgasme pada Wanita Berdasarkan Titik Sensitifnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 29/07/2021

    Mengenal 4 Jenis Orgasme pada Wanita Berdasarkan Titik Sensitifnya

    Orgasme terjadi ketika seseorang merasakan puncak sensasi kenikmatan dari rangsangan seksual pada bagian sensitif tubuh. Pada wanita, orgasme juga bisa berasal dari rangsangan di klitoris, sekitar rahim, bahkan payudara. Beberapa wanita mengakui bahwa setiap titik rangsang akan memberikan sensasi orgasme yang berbeda. Itulah sebabnya terdapat beberapa jenis orgasme pada wanita. Kenali lebih jauh perbedaan jenis-jenis orgasme pada wanita dalam ulasan ini.

    Berbagai jenis orgasme pada wanita

    orgasme

    Saat wanita mencapai orgasme, sensasi seksual terasa meningkat hingga mencapai puncak. Selanjutnya, tekanan pada tubuh dan organ intim akan dilepaskan, menciptakan sensasi kelegaan yang memuaskan.

    Menurut studi dari jurnal Hormones and Behavior, orgasme pada wanita lebih beragam dibandingkan pria.

    Pasalnya, orgasme pada wanita bisa dicapai dari stimulasi atau rangsangan seksual yang diberikan pada bagian-bagian tubuh yang sensitif, tidak hanya vagina.

    Berdasarkan titik di mana stimulasi atau rangsangan seksual dilakukan, terdapat beberapa jenis orgasme pada wanita yaitu orgasme vaginal, klitoris, ganda, dan eksternal.

    Beberapa ahli beranggapan rangsangan yang diberikan pada titik sensitif wanita bisa membangkitkan sensasi dan ketegangan seksual yang berbeda. 

    Hal ini dikarenakan vagina, klitoris, atau payudara terhubung dengan otak melalui saraf sensorik yang berbeda.

    1. Orgasme vaginal (G-spot)

    Orgasme vaginal lebih sering terjadi ketika melakukan hubungan seks vaginal atau penetrasi penis melalui lubang vagina. Jenis orgasme pada wanita ini juga dikenal dengan orgasme G-spot.

    G-spot sendiri adalah area yang terletak di bagian dinding depan vagina. Jadi, wanita bisa merasakan orgasme ketika penetrasi penis merangsang area tersebut.

    Jenis orgasme pada wanita ini bahkan bisa menciptakan kenikmatan seksual yang lebih bertahan lama dibandingkan orgasme klitoris. 

    Pada sebuah riset terbaru dari The Journal of Sexual Medicine, sebagian wanita menyebutkan bahwa mereka mendapat sensasi orgasme terbaik dari stimulasi di vagina.

    2. Orgasme klitoris

    Klitoris adalah jaringan yang terletak di ujung vulva (bukaan vagina) dengan bentuk yang sedikit menonjol.

    Pada klitoris, terkumpul ribuan saraf sensorik sehingga stimulasi di bagian ini bisa lebih cepat menimbulkan orgasme.

    Jenis orgasme pada wanita ini memberikan sensasi kenikmatan yang memuncak secara perlahan.

    Di ujung kenikmatan, orgasme klitoris biasanya juga akan menyebabkan squirting (ejakulasi pada wanita) yang ditandai dengan keluarnya cairan vagina.

    Orgasme klitoris bisa dicapai baik saat penetrasi maupun sentuhan secara langsung menggunakan jari atau lidah. Merangsang klitoris melalui sentuhan bisa dilakukan dengan memijat dan meraba area ini secara lembut.

    Selain itu, juga bisa menggunakan lidah untuk membuat suasana bercinta semakin menggairahkan.

    Beberapa posisi seks, seperti women on top dan doggy style, memungkinkan penis menggesek klitoris sehingga bisa memicu orgasme klitoris.

    3. Orgasme eksternal

    Jenis orgasme pada wanita ini berasal dari stimulasi pada bagian tubuh sensitif di luar vagina, selain klitoris, yaitu kulit di sekitar vagina atau payudara.

    Rangsangan yang kuat pada bagian sensitif tersebut bisa menciptakan sensasi seksual yang serupa dengan stimulasi pada klitoris ataupun vagina.

    Cara yang bisa dilakukan untuk mencapai orgasme eksternal adalah dengan foreplay seperti memijat bagian kulit payudara atau vagina, memainkan lidah di sekitar bagian yang sensitif, atau mengulum puting payudara.

    4. Orgasme ganda (multiorgasme)

    Jenis orgasme ini terjadi ketika stimulasi yang diberikan menyebabkan orgasme pada vagina dan klitoris secara bersamaan. Multiorgasme dipercaya dapat bertahan lebih lama.

    Ini karena wanita merasakan dua orgasme sekaligus, tentunya sensasi kenikmatan yang dirasakan akan berlipat ganda. Puncak kenikmatan akan terasa lebih intens sehingga squirting juga bisa terjadi.

    Orgasme ganda akan lebih mudah dicapai dengan posisi seks misionaris karena menyebabkan klitoris terus menerus dirangsang oleh penis dan penetrasi yang dilakukan bisa menyentuh G-spot.

    Meski begitu, jenis orgasme pada wanita ini bisa membuat vagina kering setelahnya. Untuk itu, jangan lupa mengoleskan pelumas vagina sebelumnya agar seks terasa lebih nyaman.

    Pastikah semua wanita bisa mengalami berbagai jenis orgasme?

    Seks dengan baju

    Tidak semua wanita bisa mengalami setiap jenis orgasme dari setiap titik sensitifnya.

    Pada orgasme G-spot atau vaginal misalnya, keberadaan G-spot sempat diragukan oleh para ahli karena banyak wanita yang tidak mengalami orgasme G-spot.

    G-spot benar adanya, tapi memang tidak semua wanita bisa mencapai orgasme dari rangsangan di area tersebut.

    Di samping itu, sensasi yang dirasakan dari setiap jenis orgasme pada wanita bisa berbeda-beda karena sejatinya tubuh setiap orang pun berbeda.

    Sekalipun wanita mencapai orgasme, sensasi yang dirasakan juga tidak selalu sama setiap saat. Suatu waktu orgasme bisa terasa sangat intens, tapi sering kali tidak begitu bergelora.

    Hal tersebut sepenuhnya normal karena tercapainya orgasme berkaitan dengan beberapa hal. 

    Anda mungkin butuh kenyamanan saat berhubungan intim, tingginya gairah seksual, dan seberapa kuat ketegangan dan sensasi seksual yang terbangun sebelum Anda mencapai orgasme.

    Mengenal jenis orgasme pada wanita sebenarnya bisa membantu Anda dan pasangan untuk mengetahui di mana titik rangsang wanita yang tepat.

    Dengan begitu, seks yang dilakukan bisa membangkitkan kenikmatan seksual yang diinginkan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 29/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan