backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Panduan Memberi Pertolongan untuk Korban Jatuh dari Ketinggian

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 21/04/2021

    Panduan Memberi Pertolongan untuk Korban Jatuh dari Ketinggian

    Jatuh dari ketinggian tidak hanya dapat menyebabkan cedera, tetapi juga dampak lain yang mungkin tidak langsung terlihat dari luar. Itulah mengapa pertolongan pertama pada orang yang jatuh dari ketinggian tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada sejumlah hal yang perlu dicermati agar pertolongan yang Anda berikan tidak memperparah cedera korban. 

    Pertolongan pertama pada orang yang jatuh dari tangga atau ketinggian

    Jatuh dari ketinggian (lebih dari 2 meter) umumnya terjadi akibat tergelincir, jatuh dari tangga, maupun kelalaian pekerja konstruksi. Kecelakaan ini hampir selalu menyebabkan dampak fatal.

    Melansir dari Health and Safety Executive, setiap tahunnya ada 80 kasus jatuh dari ketinggian yang menyebabkan patah tulang parah pada lengan serta gegar otak.

    Oleh karena itu, pertolongan pertama sangat penting dilakukan dengan segera.

    Namun, sebelum melakukan tindak penanganan apa pun pada korban jatuh dari tangga atau ketinggian, pastikan bahwa kondisi sekitar Anda sudah cukup aman.

    Hindari posisi maupun lokasi yang dapat membahayakan Anda seperti di bawah reruntuhan, di atas permukaan tanah yang licin, dan sebagainya.

    Setelah memastikan kondisi Anda aman, ikuti langkah-langkah pertolongan pertama pada oran jatuh dari ketinggian berikut ini:

    1. Memastikan kesadaran korban

    menolong korban kecelakaan lalu lintas

    Saat memberikan pertolongan pertama pada orang yang jatuh dari tangga atau ketinggian, jangan terburu-buru memindahkan tubuhnya.

    Hampiri korban terlebih dulu agar Anda bisa memastikan kesadarannya dan menilai kondisi tubuhnya dengan cepat.

    Perhatian apakah korban sadar dan mampu merespons. Jika korban jatuh dari ketinggian dapat merespons, kemudian perhatikan apakah ia bisa bernapas.

    Bila korban tidak merespons, apalagi jika tidak teraba nadi di daerah lehernya, segera lakukan resusitasi jantung paru (CPR) atau napas buatan.

    Begitu korban dipastikan masih bernapas, pastikan jalur udaranya tidak terhambat. Jika ia tampak kesulitan bernapas, ubah posisi tubuh korban dengan perlahan agar ia lebih mudah mendapatkan udara.

    2. Ketahui kapan Anda harus menghubungi nomor darurat

    menolong orang jatuh

    Segera hubungi nomor ambulans (118) apabila korban tidak sadarkan diri atau mengalami cedera serius pada leher, kepala, punggung, tulang pinggul, ataupun paha.

    Hubungi pula nomor darurat apabila korban yang jatuh dari ketinggian tidak mampu bernapas atau mengalami kejang

    Saat menunggu bantuan medis bagi korban jatuh yang tidak bernapas, Anda dapat memberikan pertolongan pertama pada korban kejang dengan melakukan resusitasi jantung dan paru.

    Hindari mencoba melakukan CPR untuk menolong korban jatuh dari ketinggian jika tidak mengetahui caranya. Sebaiknya, Anda berusaha mencari pertolongan medis sesegera mungkin.

    3. Melihat tanda-tanda cedera dan luka

    memeriksa keadaan korban

    Jika orang yang terjatuh dari ketinggiam mampu bernapas dan memberikan respons, langkah pertolongan pertama selanjutnya adalah melihat tanda-tanda cedera dan luka pada kulit.

    Tanyakan pada korban bagian mana dari tubuhnya yang terasa sakit. Awasi pula adanya perdarahan dalam, memar, dan bagian tubuh yang terkilir.

    Jangan pindahkan badan korban bila ia mengalami cedera pada leher atau tulang belakang. Hubungi ambulans dan jagalah posisi korban hingga tenaga medis tiba.

    Apabila terjadi perdarahan, tekan perlahan bagian yang berdarah dengan kain bersih atau perban.

    4. Melakukan penanganan darurat terhadap patah tulang

    mencegah jatuh terpeleset

    Saat memberikan pertolongan pertama pada korban jatuh dari tangga atau ketinggian, bentuk cedera yang paling sering terjadi adalah patah tulang.

    Jika hal tersebut yang terjadi, sebaiknya jangan memindahkan badan korban. Menurut Mayo Clinic, hal ini bisa memperparah cedera pada tulang maupun area sekitarnya.

    Hindari mencoba membetulkan posisi tulang yang bergeser saat menolong orang jatuh. 

    Sebagai gantinya, Anda bisa memasangkan bebat darurat dari kayu atau bahan sejenisnya pada bagian atas dan bawah area patah tulang, kemudian gunakan kain untuk mengikat bebat tersebut.

    5. Menjaga kondisi korban saat tidak ada cedera dan luka

    cedera ACL

    Apabila korban tampak tidak mengalami luka terbuka dan mampu bergerak bebas, Anda bisa membantunya duduk.

    Perhatikan kondisi korban dan awasi tanda-tanda nyeri, rasa tidak nyaman, pusing, atau kepala berkunang-kunang.

    Bila memungkinkan atau jika Anda adalah anggota keluarga korban, pantau kondisinya selama 24 jam ke depan.

    Segera hubungi tenaga medis apabila orang yang terjatuh mengalami gejala gegar otak seperti sakit kepala, kejang, muntah, atau pingsan.

    Pertolongan pertama yang Anda berikan pada orang yang jatuh dari ketinggian akan memberikan pengaruh yang besar.

    Tindakan paling sederhana sekalipun bisa menghindarkan korban dari risiko cedera permanen atau bahkan kematian.

    Agar manfaatnya optimal, pastikan Anda cermat dan berhati-hati sebelum menolong orang yang jatuh dari ketinggian. Tidak lupa, Anda juga harus mengutamakan keselamatan diri sendiri, ya!

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 21/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan