Luka tembak adalah jenis luka yang terjadi ketika seseorang tertembak oleh peluru atau proyektil lain dari senjata api. Kejadian ini sering terjadi saat insiden penembakan baik oleh pelaku kriminal maupun penegak hukum, percobaan bunuh diri, hingga akibat kecelakaan saat kerusuhan atau aksi demonstrasi.
Meskipun jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada salahnya untuk bersiap mengantisipasi kecelakaan luka tembak. Tips di bawah ini akan membantu Anda mengetahui pertolongan pertama yang tepat pada kasus luka tembak.
Bagaimana luka tembak bisa terjadi?
Ada berbagai jenis peluru, tetapi yang paling umum dipakai dalam senjata adalah peluru yang memiliki inti timah dilapisi oleh beberapa jenis penutup.
Pada kecepatan rata-rata saat ditembakkan, peluru bisa melesat hingga 1,500 meter per detik, tergantung dari inti amunisi dan jenis senjata yang digunakan.
Ada tiga faktor utama untuk menentukan tingkat keparahan luka tembak, yaitu:
- lokasi tembak dan jalur keluar-masuk peluru,
- ukuran proyektil, dan
- kecepatan proyektil.
Ketiganya memiliki dampak pada keparahan luka tembak, tetapi kecepatan peluru merupakan faktor yang paling berpengaruh.
Semakin cepat kecepatan peluru yang ditembakkan, semakin berisiko menimbulkan dampak yang fatal.
Langkah menolong korban luka tembak
Tembakan peluru dari senjata api bisa membahayakan nyawa korban yang tertembak. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pertolongan pertama luka tembak sesegera mungkin.
Berikut ini adalah cara penanganan yang tepat untuk menolong korban luka tembak:
1. Pastikan keadaan di sekitar aman
Jika Anda bukan korban luka tembak, tetap selalu utamakan kewaspadaan umum. Segala situasi yang melibatkan senjata api berpotensi menimbulkan korban.
Saat Anda juga terluka, tentunya Anda tidak bisa memberikan banyak pertolongan bagi korban tersebut.
Selain itu, jangan langsung pindahkan korban bila masih ada penembakan yang berlangsung di sekitarnya. Jika memang memungkinkan, pindahkan korban ke tempat yang lebih aman.
2. Cari bantuan medis darurat
Segera setelah Anda mengetahui pasti peristiwa penembakan senjata api dan melihat ada korban penembakan, hubungi polisi (110) atau layanan gawat darurat.
Kemungkinan korban luka tembak untuk bertahan hidup sangat bergantung pada seberapa cepat korban dilarikan ke rumah sakit.
Idealnya, korban luka tembak harus segera dilarikan ke unit gawat darurat terdekat dalam waktu 10 menit setelah tertembak.
3. Memeriksa luka tembak
Setelah Anda berhasil membawa korban ke tempat yang aman, sandarkan tubuh korban di tempat yang datar dan perhatikan di mana letak luka tembaknya.
Anda tidak bisa hanya bergantung mencari jalur masuk-keluar peluru. Semua peluru secara otomatis menembus keluar di jalur yang sama dengan tempat masuknya dalam keadaan utuh.
Kadang, peluru dapat menabrak tulang, pecah menjadi serpihan kecil, dan berbelok kemana saja di dalam tubuh. Bahkan, beberapa jenis peluru dapat menyebabkan luka ganda.
Kepala dan tubuh bagian atas (dada dan perut) adalah dua area tubuh yang paling kritis.
Selain perdarahan luar, luka tembak berisiko menimbulkan komplikasi pada sistem saraf utama atau kerusakan organ berat.
4. Menghentikan perdarahan
Selama menunggu bantuan medis datang, cobalah untuk menghentikan perdarahan yang disebabkan oleh luka tembak.
Menurut studi berjudul The First Aid of Gunshot and Blast Injuries, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam menghentikan perdarahan luar:
Berikan tekanan pada luka terbuka
Jika Anda memiliki kain kasa atau perban, gunakanlah untuk menutupi sumber perdarahan agar korban tembak tidak kehilangan banyak darah.
Apabila darah menembus kasa, tambahkan lapisannya. Jangan mengangkat kasa dari luka karena bisa menghentikan proses pembekuan darah sehingga perdarahan akan terus berlanjut.
Anda juga bisa menggunakan baju korban untuk menahan perdarahan bila cukup deras.
Angkat bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari jantung
Posisikan luka lebih tinggi daripada jantung korban. Dengan begitu, Anda akan memperlambat aliran darah dan memudahkan untuk menghentikan perdarahan.
Saat melakukan pertolongan ini, tetap tekan dan tahan aliran darah pada luka terbuka.
Menekan pembuluh darah yang nampak pada kulit
Dengan menekan pembuluh darah yang terlihat di kulit, aliran darah pada luka akan berjalan lebih lambat. Hal ini juga membantu memberikan tekanan langsung untuk menghentikan perdarahan.
Pastikan Anda menekan pembuluh darah di lokasi yang lebih dekat ke jantung, bukannya di sekitar luka.
5. Tenangkan korban
Korban bisa langsung mengalami syok setelah tertembak. Perawatan syok harus dilakukan sejak awal dan bersamaan dengan perawatan perdarahan sambil menunggu bantuan medis datang.
Di bawah ini adalah beberapa cara untuk membantu menenangkan korban luka tembak yang mengalami syok:
- Pastikan korban masih bernapas.
- Jika Anda tidak melihat ada cedera leher, pastikan korban dalam kondisi telentang dan tinggikan kakinya di atas jantung.
- Jangan mengangkat kaki untuk mengobati syok jika luka tembak berada di atas pinggang, kecuali luka ada di lengan.
- Jika korban muntah, miringkan kepalanya. Jika dalam posisi berbaring, buka mulutnya dan keluarkan isi muntahannya.
- Jaga agar temperatur tubuh korban tetap hangat. Kematian akibat hipotermia adalah risiko nyata.