backup og meta

Pertolongan Pertama Korban Luka Tembak, Segera Hentikan Perdarahan!

Pertolongan Pertama Korban Luka Tembak, Segera Hentikan Perdarahan!

Luka tembak adalah jenis luka yang terjadi ketika seseorang tertembak oleh peluru atau proyektil lain dari senjata api. Kejadian ini sering terjadi saat insiden penembakan baik oleh pelaku kriminal maupun penegak hukum, percobaan bunuh diri, hingga akibat kecelakaan saat kerusuhan atau aksi demonstrasi.

Meskipun jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada salahnya untuk bersiap mengantisipasi kecelakaan luka tembak. Tips di bawah ini akan membantu Anda mengetahui pertolongan pertama yang tepat pada kasus luka tembak.

Bagaimana luka tembak bisa terjadi?

Ada berbagai jenis peluru, tetapi yang paling umum dipakai dalam senjata adalah peluru yang memiliki inti timah dilapisi oleh beberapa jenis penutup.

Pada kecepatan rata-rata saat ditembakkan, peluru bisa melesat hingga 1,500 meter per detik, tergantung dari inti amunisi dan jenis senjata yang digunakan.

Ada tiga faktor utama untuk menentukan tingkat keparahan luka tembak, yaitu:

  • lokasi tembak dan jalur keluar-masuk peluru,
  • ukuran proyektil, dan
  • kecepatan proyektil.

Ketiganya memiliki dampak pada keparahan luka tembak, tetapi kecepatan peluru merupakan faktor yang paling berpengaruh.

Semakin cepat kecepatan peluru yang ditembakkan, semakin berisiko menimbulkan dampak yang fatal.

Langkah menolong korban luka tembak

Tembakan peluru dari senjata api bisa membahayakan nyawa korban yang tertembak. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pertolongan pertama luka tembak sesegera mungkin.

Berikut ini adalah cara penanganan yang tepat untuk menolong korban luka tembak:

1.  Pastikan keadaan di sekitar aman

menolong korban kecelakaan lalu lintas

Jika Anda bukan korban luka tembak, tetap selalu utamakan kewaspadaan umum. Segala situasi yang melibatkan senjata api berpotensi menimbulkan korban.

Saat Anda juga terluka, tentunya Anda tidak bisa memberikan banyak pertolongan bagi korban tersebut.

Selain itu, jangan langsung pindahkan korban bila masih ada penembakan yang berlangsung di sekitarnya. Jika memang memungkinkan, pindahkan korban ke tempat yang lebih aman.

2. Cari bantuan medis darurat

Segera setelah Anda mengetahui pasti peristiwa penembakan senjata api dan melihat ada korban penembakan, hubungi polisi (110) atau layanan gawat darurat.

Kemungkinan korban luka tembak untuk bertahan hidup sangat bergantung pada seberapa cepat korban dilarikan ke rumah sakit.

Idealnya, korban luka tembak harus segera dilarikan ke unit gawat darurat terdekat dalam waktu 10 menit setelah tertembak.

3. Memeriksa luka tembak

Setelah Anda berhasil membawa korban ke tempat yang aman, sandarkan tubuh korban di tempat yang datar dan perhatikan di mana letak luka tembaknya.

Anda tidak bisa hanya bergantung mencari jalur masuk-keluar peluru. Semua peluru secara otomatis menembus keluar di jalur yang sama dengan tempat masuknya dalam keadaan utuh.

Kadang, peluru dapat menabrak tulang, pecah menjadi serpihan kecil, dan berbelok kemana saja di dalam tubuh. Bahkan, beberapa jenis peluru dapat menyebabkan luka ganda.

Kepala dan tubuh bagian atas (dada dan perut) adalah dua area tubuh yang paling kritis.

Selain perdarahan luar, luka tembak berisiko menimbulkan komplikasi pada sistem saraf utama atau kerusakan organ berat.

4. Menghentikan perdarahan

Selama menunggu bantuan medis datang, cobalah untuk menghentikan perdarahan yang disebabkan oleh luka tembak.

Menurut studi berjudul The First Aid of Gunshot and Blast Injuries, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam menghentikan perdarahan luar:

Berikan tekanan pada luka terbuka

Jika Anda memiliki kain kasa atau perban, gunakanlah untuk menutupi sumber perdarahan agar korban tembak tidak kehilangan banyak darah.

Apabila darah menembus kasa, tambahkan lapisannya. Jangan mengangkat kasa dari luka karena bisa menghentikan proses pembekuan darah sehingga perdarahan akan terus berlanjut.

Anda juga bisa menggunakan baju korban untuk menahan perdarahan bila cukup deras.

Angkat bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari jantung

Posisikan luka lebih tinggi daripada jantung korban. Dengan begitu, Anda akan memperlambat aliran darah dan memudahkan untuk menghentikan perdarahan.

Saat melakukan pertolongan ini, tetap tekan dan tahan aliran darah pada luka terbuka.

Menekan pembuluh darah yang nampak pada kulit

Dengan menekan pembuluh darah yang terlihat di kulit, aliran darah pada luka akan berjalan lebih lambat. Hal ini juga membantu memberikan tekanan langsung untuk menghentikan perdarahan.

Pastikan Anda menekan pembuluh darah di lokasi yang lebih dekat ke jantung, bukannya di sekitar luka.

5. Tenangkan korban

Korban bisa langsung mengalami syok setelah tertembak. Perawatan syok harus dilakukan sejak awal dan bersamaan dengan perawatan perdarahan sambil menunggu bantuan medis datang.

Di bawah ini adalah beberapa cara untuk membantu menenangkan korban luka tembak yang mengalami syok:

  • Pastikan korban masih bernapas.
  • Jika Anda tidak melihat ada cedera leher, pastikan korban dalam kondisi telentang dan tinggikan kakinya di atas jantung.
  • Jangan mengangkat kaki untuk mengobati syok jika luka tembak berada di atas pinggang, kecuali luka ada di lengan.
  • Jika korban muntah, miringkan kepalanya. Jika dalam posisi berbaring, buka mulutnya dan keluarkan isi muntahannya.
  • Jaga agar temperatur tubuh korban tetap hangat. Kematian akibat hipotermia adalah risiko nyata.

6. Lakukan CPR jika korban tidak sadarkan diri

teknik cpr napas buatan

Jika korban tidak sadar, tetapi masih bernapas, pastikan untuk menjaga saluran napas tetap terbuka dan tidak terhalang.

Saat korban tidak bernapas, lakukan pernapasan buatan atau resusitasi jantung paru (CPR) dengan tangan.

Perhatikan tanda-tanda vital korban seperti detak jantung dan pergerakan napas pada dada.

Dampak yang perlu diperhatikan dari luka tembak

Penembakan senjata api bisa menyebabkan pengalaman traumatis bagi korban.

Jika Anda merupakan korban luka tembak, Anda mungkin akan merasa keselamatan diri selalu terancam, gelisah berlebihan, atau mengalami depresi pasca kejadian.

Semua ini adalah reaksi normal bagi seseorang yang baru saja mengalami kejadian yang hampir membahayakan nyawa, bukan tanda kelemahan.

Namun, jika Anda terus mengalami gejala atau keluhan seperti kondisi di bawah ini, segeralah berkonsultasi ke dokter:

  • kegelisahan,
  • mimpi buruk atau kesulitan tidur,
  • teringat oleh kejadian traumatis tersebut sepanjang waktu,
  • lekas marah,
  • lesu dan tidak berenergi, dan
  • dirundung oleh kesedihan.

Korban tembak tidak hanya perlu mendapatkan perawatan fisik atas luka tembaknya, tetapi juga perawatan secara emosional untuk mengatasi syok dan trauma psikologis.

Kondisi ini mungkin bisa berkembang menjadi gangguan stres pasca kejadian traumatis (Post Traumatic Stress Disorder). Oleh karena itu, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Singletary, E. M., Zideman, D. A., Bendall, J. C., Berry, D. C., Borra, V., Carlson, J. N., … & Woodin, J. A. (2010). 2010 International Consensus on First Aid Science With Treatment Recommendations. Circulation142(16_suppl_1), S284-S334. https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.110.971168

Franke, A., Bieler, D., Friemert, B., Schwab, R., Kollig, E., & Güsgen, C. (2017). The First Aid and Hospital Treatment of Gunshot and Blast Injuries. Deutsches Arzteblatt international114(14), 237–243. https://doi.org/10.3238/arztebl.2017.0237

MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2021). Gunshot wounds. Retrieved 15 March 2021, from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000737.htm

 

Versi Terbaru

21/04/2021

Ditulis oleh Ajeng Quamila

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Hentikan Darah yang Keluar Dengan 3 Langkah Membalut Luka Terbuka Ini

Langkah Tepat Pertolongan Pertama Saat Kesetrum Listrik


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 21/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan