Ingat, hindari untuk menyentuh korban langsung dengan tangan kosong.
Anda bisa memanfaatkan benda-benda yang tidak dapat menghantarkan listrik yang terdapat di sekeliling, seperti karpet, sapu, meja, kursi, tongkat atau benda apapun yang terbuat dari kayu, kertas, dan karet.
Saat menarik atau mendorong tubuh korban, hindari menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari benda basah atau logam.
Pastikan menjaga jarak setidaknya 3 meter untuk mencegah sengatan listrik diteruskan ke arah Anda.
3. Cari pertolongan medis
Setelah berhasil melepaskan korban dari sengatan listrik, segera periksa keadaan korban, terutama pernapasan dan denyut nadi.
Anda perlu menghubungi nomor telepon darurat (118) untuk mendapatkan pertolongan medis darurat jika terjadi hal berikut:
- sengatan listrik tinggi,
- korban kesulitan bernapas,
- detak jantung korban bertambah cepat,
- korban kejang,
- luka bakar di beberapa bagian tubuh,
- korban muntah-muntah, dan
- tidak merespons atau tidak sadarkan diri.
Pastikan Anda menceritakan dengan jelas kecelekaan kesetrum listrik yang terjadi. Jika memungkinkan, cari tahu seberapa kuat arus listrik yang menyambar.
Saat Anda sendiri yang tersengat listrik, jika Anda mampu, berteriaklah meminta pertolongan setelah berhasil lepas dari sengatan listrik.
Minta orang lain untuk menghubungi ambulans jika mengalami sakit atau gangguan serius lainnya.
4. Periksa kondisi tubuh korban
Selama menunggu bantuan medis tiba, tetaplah bersama korban. Cobalah untuk memeriksa kondisi tubuh korban untuk mengetahui apakah terdapat luka bakar, dan cedera.
Bersiaplah juga melakukan pertolongan pertama pada patah tulang.
Jika korban menunjukkan tanda-tanda syok seperti lemas, mual, bernapas cepat, dan wajah memucat, segera baringkan tubuh korban dengan posisi kaki lebih terangkat di atas kepala.
Apabila korban kehilangan kesadaran, cek segera pernapasan dan denyut nadinya.
Saat pernapasan melambat atau Anda tidak dapat merasakan pernapasan korban, lakukanlah resusitasi jantung paru atau CPR dan memberikan napas buatan.
Pastikan Anda juga menghangatkan tubuh korban dengan selimut atau pakaian apabila korban suhu tubuhnya menurun.
5. Mengatasi luka bakar karena kesetrum listrik
Sengatan listrik bisa menyebabkan luka bakar pada tubuh.
Saat hal ini terjadi, segera cegah luka bakar menyebar dengan melepaskan pakaian di sekitar bagian kulit yang terbakar.
Setelah itu, lakukanlah pertolongan pertama pada luka bakar dengan mendinginkan luka bakar dalam air mengalir.
Jika cukup parah, rendamlah luka pada air selama beberapa waktu.
Balutlah luka bakar dengan kain kasa yang cukup tebal untuk mencegah kerusakan kulit yang lebih dalam dari gesekan udara luar.
Hindari menggunakan kain penutup yang lengket untuk membalut luka bakar.
Pertolongan pertama yang harus dihindari saat kesetrum listrik

Saat melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan tersengat listrik, Anda juga perlu memperhatikan keselamatan Anda.
Banyak orang yang bereaksi spontan saat menolong orang yang tersengat listrik sehingga ikut celaka dan dampaknya semakin fatal.
Oleh karena itu, hindari melakukan beberapa kesalahan pertolongan pertama berikut ini.
- Memosisikan diri terlalu dekat dengan korban jika tersengat oleh kabel listrik tegangan tinggi.
- Menarik atau mendorong korban dengan tangan kosong, handuk basah, atau bahan logam jika korban masih berkontak dengan arus listrik.
- Menyentuh korban sebelum arus listrik dimatikan.
- Meninggalkan korban yang masih tersengat listrik untuk mencari pertolongan.
Pertolongan pertama pada kecelakaan tersengat listrik sangat penting untuk menghindari risiko sekaligus menyelamatkan nyawa korban.
Meski kesetrum listrik bisa diatasi, Anda juga bisa mencegah terjadinya kecelakaan ini. Hindarilah menyentuh kabel atau sumber listrik tanpa pelindung.
Pastikan juga sumber aliran listrik di sekitar Anda terlindungi dengan bahan isolator.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar