backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

4 Langkah Sederhana Untuk Mengatasi Luka di Jari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    4 Langkah Sederhana Untuk Mengatasi Luka di Jari

    Luka bisa datang dari mana saja termasuk saat sedang berkegiatan seperti memasak. Saat memasak biasanya seseorang sering mengalami luka di jari akibat teriris pisau. Jangan panik, Anda bisa melakukan cara-cara berikut sebagai pertolongan pertama saat jari mengalami luka terbuka baik karena teriris atau karena hal lainnya.

    Langkah mengatasi luka terbuka pada jari

    Berikut langkah-langkah yang perlu Anda ikuti saat memiliki luka di jari, yaitu:

    1. Menghentikan perdarahan

    Saat terluka, baik luka potong, iris, atau tusuk di jari Anda pasti akan mengalami perdarahan. Perdarahan ini bisa ringan karena darah yang keluar sedikit atau berat karena darah yang keluar banyak hingga muncrat. Apapun jenis perdarahannya yang perlu Anda lakukan ialah menghentikannya.

    Jika perdarahannya ringan maka Anda bisa mengambil tisu dan menekan bagian yang terluka selama beberapa menit untuk menghentikannya. Namun, perdarahannya cukup berat maka ambil kain kasa bersih atau handuk dan tekan bagian yang terluka hingga darah benar-benar berhenti mengalir.

    2. Membersihkan luka

    Kemudian, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi luka di jari ialah membersihkan luka. Cucilah jari yang terluka di bawah air mengalir. Anda juga bisa mencuci luka dengan air hangat jika memungkinkan. Kemudian, bersihkan luka dengan sabun agar kotoran yang menempel di jari benar-benar hilang. Bilas hingga bersih dan tidak ada lagi sisa-sisa sabun di jari yang dapat mengiritasi luka.

    Dikutip dari WebMD, jangan menggunakan produk berbahan hidrogen peroksida dan yodium karena dapat mengiritasi dan merusak jaringan pada luka.

    3. Oleskan salep antibiotik

    menghilangkan bekas luka

    Langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan ialah mengoleskan salep antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi. Sebenarnya, mengoleskan salep antibiotik menjadi perawatan yang tidak wajib untuk luka ringan. Namun, jika luka cukup dalam dengan perdarahan yang berat maka mengoleskannya menjadi pilihan yang bijak.

    Salep antibiotik memang tidak membuat luka Anda cepat sembuh. Akan tetapi akan sangat berguna untuk mencegah infeksi yang bisa menambah keparahan luka. Saat mengoleskan krim antibiotik, jangan langsung menaruhnya pada luka langsung dari wadah. Anda perlu mengambilnya dengan jari dan mengoleskannya agar kandungan salep tidak tercemar.

    4. Memakaikan perban

    penyebab jari bengkak

    Jika luka yang Anda miliki cukup dalam dan besar maka tidak ada salahnya untuk menggunakan perban. Apalagi jika saat itu harus pergi keluar rumah sehingga memungkinkan luka untuk terpapar kotoran dari luar. Saat menggunakan perban atau plester, jangan sentuh bagian dalam perban atau plester dengan tangan Anda. Hal ini dikhawatirkan dapat mentransfer kotoran di tangan pada perban yang akan digunakan untuk menutup luka.

    Saat menggunakan plester misalnya, lepaskan salah satu sisi penutup pelindung dan tempelkan ke jari. Setelah merekat di salah satu sisi maka lepaskan sisi satunya. Dengan begitu, plester tetap dalam keadaan bersih.

    Lantas, kapan saya harus pergi ke dokter?

    pergi ke dokter kandungan

    Meski luka yang Anda miliki terkesan sepele tetapi Anda perlu segera pergi ke dokter saat merasakan berbagai hal seperti:

    • Lukanya sangat dalam dan terbuka lebar.
    • Luka terlalu kotor atau terdapat kotoran di dalam luka yang tidak bisa Anda bersihkan sendiri.
    • Luka menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, nyeri jika disentuh, dan bernanah.
    • Daerah di sekitar luka terasa kebas.
    • Luka berupa tusukan yang cukup dalam dan belum pernah melalukan suntikan tetanus dalam 10 tahun terakhir.

    Jangan sepelekan luka yang Anda miliki seringan apapun kondisinya. Pasalnya, luka terbuka di kulit bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri yang bisa menyebabkan infeksi hingga penyakit menular berbahaya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan