backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Diet Telur Ampuh Menurunkan Berat Badan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 09/04/2021

    Apakah Diet Telur Ampuh Menurunkan Berat Badan?

    Tak hanya sumber protein, telur juga bisa jadi makanan pilihan untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan. Mengapa telur baik dikonsumsi untuk orang yang ingin menurunkan angka timbangannya? Simak selengkapnya seputar diet telur.

    Apa itu diet telur? 

    diet telur

    Diet telur adalah cara menurunkan berat badan yang mengharuskan penggunanya mengonsumsi telur minimal satu kali sehari. Program ini termasuk diet rendah kalori, karbohidrat, tetapi tinggi protein. 

    Telur merupakan sumber protein hewani yang cukup populer dan selalu menjadi bahan favorit dalam menu apa pun, termasuk diet sehat. Selain itu, telur mengandung kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh, seperti vitamin dan kalsium. 

    Hal ini bertujuan agar Anda dapat menurunkan badan dengan cepat tanpa kehilangan massa otot. Selain itu, program ini terdiri dari berbagai jenis, termasuk konsumsi telur rebus atau telur biasa. 

    Umumnya, Anda akan makan tiga kali sehari tanpa camilan yang disertai dengan air putih atau minuman tanpa kalori. Jenis diet telur yang lebih fleksibel biasanya memasukkan makanan lainnya, seperti ayam panggang, ikan, dan sayuran kukus. 

    Bagaimana telur bisa menurunkan berat badan?

    Sudah bukan rahasia lagi bila telur merupakan sumber protein yang rendah kalori dan karbohidrat. Itu sebabnya, banyak orang yang memanfaatkan telur dalam program diet mereka. 

    Di bawah ini berbagai manfaat telur yang membuatnya menjadi salah satu makanan yang bisa menurunkan berat badan. 

    1. Tinggi nutrisi, rendah kalori

    Telur merupakan makanan pokok yang kaya akan nutrisi, tetapi rendah kalori. Artinya, kebutuhan gizi Anda akan tetap terpenuhi tanpa membuat tubuh menggemuk akibat terlalu banyak asupan kalori. 

    Begini, salah satu kunci menurunkan berat badan yaitu mengurangi asupan kalori harian. Idealnya, Anda bisa menguranginya hingga 500 kalori per hari agar mampu menurunkan berat badan sebanyak 0,5 – 1 kg per minggu.

    Normalnya, satu porsi telur rebus mengandung 78 kalori. Para penggemar telur mungkin bisa sarapan 2 – 4 porsi telur rebus hingga membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. 

    Meski begitu, telur dapat memberikan kalori berlebih ketika dimasak dengan minyak atau mentega. Alih-alih menggunakan minyak, Anda bisa memilih cara mengolah telur yang paling sedikit menyumbang kalori ketika menjalani diet ini.

    Berapa Minimal Kalori yang Harus Dipenuhi Saat Diet?

    2. Membuat tubuh kenyang lebih lama

    Selain rendah kalori, telur juga kaya akan protein yang membuat Anda menjadi lebih cepat kenyang. Hal ini dibuktikan penelitian yang dimuat dalam Nutrition Journal

    Penelitian tersebut menunjukkan bahwa makanan berprotein tinggi memudahkan seseorang mengontrol nafsu makan. Ada sekitar 34 wanita yang rutin sarapan dan makan siang yang dijadikan sebagai peserta. 

    Para peserta diminta untuk sarapan dengan makanan berprotein tinggi, seperti putih telur, sosis, kentang, dan keju. Setelah itu, mereka akan dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi makanan rendah protein, seperti pancake, mentega, dan sirup. 

    Hasilnya, wanita yang makan makanan berprotein tinggi merasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan yang mereka yang sarapan protein rendah dan tidak sarapan sama sekali. 

    Dengan membuat seseorang kenyang lebih lama, asupan kalori harian pun otomatis akan berkurang.

    3. Meningkatkan metabolisme

    Diet dengan telur tidak hanya membuat Anda kenyang lebih lama, tetapi juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh.

    Dalam penelitian yang terbit di Nutrition & Metabolism, metabolisme yang tinggi akan memperlancar pembakaran kalori. Hal ini membuat berat badan seseorang menjadi lebih cepat berkurang.

    Umumnya, makanan berprotein akan meningkatkan kadar metabolisme tubuh sebesar 15 – 30 persen. Maka dari itu, mengonsumsi telur sebagai makanan berprotein tinggi membantu tubuh membakar kalori. 

    Meski begitu, Anda tidak boleh hanya mengonsumsi telur. Program diet telur tetap harus dibarengi dengan sumber nutrisi lainnya agar tubuh mendapatkan gizi yang seimbang

    Efek samping diet telur

    Meski terbilang aman, diet telur yang terlalu ketat tentu dapat menimbulkan berbagai efek samping. Anda bisa mengonsumsi telur secara teratur, yaitu bisa dimakan lebih dari satu telur setiap kali makan makanan berat.

    Sebagai contoh, orang yang menjalani diet telur biasanya mengonsumsi tiga telur dalam sehari atau lebih. Meski begitu, akibat kebanyakan makan telur, Anda berpotensi mendapatkan beragam kondisi kesehatan sebagai efek samping, seperti: 

    Selain itu, makan telur saja tanpa dukungan dari jenis makanan lainnya bisa membuat Anda tidak kenyang. Akibatnya, Anda mungkin merasa kurang kenyang dan meningkatkan porsi makan untuk memuaskan perut Anda. 

    Oleh karena itu, diet telur untuk menurunkan berat badan sebaiknya didukung oleh jenis makanan sehat lainnya agar stamina tetap terjaga.

    Tips mengolah telur yang sehat

    Diet telur memang mudah dilakukan karena harganya terjangkau dan mudah diolah menjadi berbagai jenis masakan. Umumnya, kebanyakan orang mengonsumsi telur saat sarapan karena dapat mengurangi jumlah kalori untuk sisa hari tersebut. 

    Ada pun cara-cara mengolah telur ketika menjalani diet meliputi: 

    • orak-arik
    • direbus, 
    • dikukus,
    • omelet, dan
    • kombinasi telur dengan sayuran berserat. 

    Pada dasarnya, diet telur sebenarnya cukup aman bila Anda tahu berapa banyak batas aman konsumsi telur dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. 

    Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli diet terkait program diet ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 09/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan