backup og meta

Tips Memilih Sabun Pembersih Muka Terbaik Sesuai Jenis Kulit

Tips Memilih Sabun Pembersih Muka Terbaik Sesuai Jenis Kulit

Memilih produk perawatan untuk kulit memang tidak bisa asal, begitu pun saat Anda memilih produk sesederhana sabun cuci muka alias facial wash. Alih-alih membuat kulit menjadi lembap dan kenyal, pemakaian sabun cuci muka yang keliru justru bisa menimbulkan iritasi dan masalah lebih lanjut.

Produk pembersih muka yang bagus untuk seseorang belum tentu cocok untuk yang lain. Ada banyak faktor yang berperan dalam hal ini, tapi yang harus menjadi pertimbangan awal dalam memilih pembersih muka adalah tipe kulit.

Simak ulasan berikut untuk membantu Anda memilih facial wash berdasarkan jenis kulit.

Pembersih wajah seperti apa yang Anda butuhkan?

manfaat cuci muka sebelum tidur

Terdapat banyak sekali produk pembersih wajah di pasaran dengan kandungan dan keunggulan yang berbeda-beda. Setiap produk diformulasikan untuk jenis kulit tertentu sehingga efeknya pun bisa beragam.

Sabun yang sesuai dengan jenis kulit dan kebutuhan wajah Anda akan memberikan hasil yang baik. Sebaliknya, produk yang tidak cocok dengan kulit Anda justru dapat memperparah masalah kulit yang sudah ada.

Agar produk yang Anda gunakan memberikan hasil terbaik, berikut cara memilih facial wash berdasarkan jenis kulit.

1. Sabun muka untuk kulit normal

Orang yang jenis kulit wajahnya termasuk normal biasanya dapat memakai sebagian besar produk pembersih wajah tanpa mengalami reaksi negatif. Anda pun tidak harus menggunakan jenis sabun cuci muka tertentu.

Pemilik kulit wajah normal disarankan memilih sabun cuci muka yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau masalah yang sedang dihadapi saat itu. Misalnya jika ingin mencerahkan wajah, pilihlah sabun yang mengandung alpha-hydroxy acid (AHA).

Namun, sebagai acuan umum, sabun cuci muka yang bagus untuk jenis kulit normal adalah yang kandungannya ringan. Pilihlah yang setidaknya dapat menghilangkan kotoran di kulit, tapi tidak tidak menghasilkan banyak busa.

2. Sabun muka untuk kulit berminyak

Jika kulit kombinasi Anda cenderung berminyak, American Academy of Dermatology menyarankan untuk memilih sabun wajah yang diberi label nonkomedogenik dan bebas minyak. Ini berarti facial wash Anda berkemungkinan kecil menyumbat pori.

Pilihlah sabun dengan eksfoliator seperti AHA atau asam salisilat. Eksfoliator akan membantu mengangkat sel kulit mati penyebab kulit kusam. Selain itu, jangan lupa mencari kandungan pelembap seperti gliserin, ceramide, hyaluronic acid, dan lain-lain.

Bentuk sabun yang sesuai untuk Anda adalah krim dan gel. Hindari pembersih wajah mengandung minyak yang bisa menyumbat pori-pori sehingga menimbulkan masalah baru seperti komedo dan jerawat.

3. Sabun muka untuk kulit kering

cara membersihkan wajah

Produk sabun cuci muka yang diperuntukkan bagi pemilik kulit kering biasanya telah dilengkapi dengan bahan pelembap. Pelembap dapat berupa hyaluronic acid, gliserin, ceramides, atau berasal dari bahan alami seperti lidah buaya.

Pilihlah pembersih wajah berbentuk krim atau micellar. Pasalnya, kedua bahan ini mampu membersihkan kulit dengan lembut sekaligus mengangkat kotoran pada wajah tanpa menghilangkan kelembapan alami kulit.

Satu hal lagi yang perlu Anda perhatikan adalah kandungan alkohol. Anda sebaiknya menghindari kandungan isopropyl alcohol, tetapi Anda masih boleh memakai produk mengandung cetyl dan stearyl alcohol asalkan tidak terlalu sering.

4. Sabun muka untuk kulit kombinasi

Sabun pembersih muka untuk kulit kombinasi sebaiknya bersifat nonkomedogenik. Ini karena masalah kulit kombinasi biasanya adalah pori-pori tersumbat dan komedo, terutama pada T-zone yang terdiri dari dahi, hidung, dan dagu.

Langkah selanjutnya adalah memilih pembersih muka dengan bahan aktif yang ringan. Jangan sampai Anda memilih sabun dengan bahan aktif tertentu cukup tinggi karena hal ini bisa memperburuk salah satu masalah pada kulit.

Anda bebas memilih facial wash dalam bentuk gel, krim, dan lain-lain. Akan tetapi, hentikan penggunaan bila produk justru membuat bagian wajah selain T-zone semakin kering, berjerawat, atau menunjukkan tanda-tanda iritasi.

5. Sabun muka untuk kulit sensitif

Pemilik kulit wajah sensitif membutuhkan sabun berbahan lembut. Sabun lembut yang dimaksud adalah yang mengandung minim bahan kimia keras. Ciri utamanya adalah sabun hanya menghasilkan sedikit busa atau tidak sama sekali.

Ada banyak bahan dalam sabun yang dapat berdampak buruk bagi kulit sensitif. Jika Anda kesulitan menghafalnya, Anda bisa memilih sabun muka dengan bahan kurang dari sepuluh. Semakin banyak formula dalam sabun, semakin besar risiko iritasi.

Anda sebaiknya juga menghindari sabun mengandung bahan-bahan eksfoliator yang dapat mengangkat sel kulit mati (proses eksfoliasi). Produk ini termasuk apa pun yang mengklaim bisa mencerahkan atau memiliki bahan aktif, seperti asam glikolat.

Adakah perbedaan antara facial wash pria dan wanita?

Sumber: Men’s Journal

Pria memiliki karakter kulit yang berbeda dengan wanita. Penyebab utamanya adalah karena hormon testosteron pada pria membuat kulit mereka 25% lebih tebal daripada kulit wanita pada umumnya.

Tekstur kulit pria juga lebih keras dan sebum (minyak alami) yang dihasilkan kelenjar minyak kulit pria lebih banyak dibandingkan wanita. Ini sebabnya facial wash pria dan wanita memiliki perbedaan sebagai berikut.

1. Sabun muka untuk pria

Sabun muka pria memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sabun lainnya. Produk ini biasanya mengandung eksfoliator. Fungsinya bukan hanya untuk mengangkat sel kulit mati, tapi juga mencegah tumbuhnya rambut ke dalam kulit setelah bercukur.

Di luar semua itu, pembersih wajah pria sebenarnya mengandung bahan-bahan dasar yang sama seperti sabun muka pada umumnya. Produk ini mengandung asam lemak, surfaktan untuk mengikat kotoran, serta formulasi khusus untuk setiap jenis kulit.

2. Sabun muka untuk wanita

Pembersih wajah wanita pada dasarnya adalah sabun muka secara umum karena dari awal pun sabun muka memang dibuat khusus untuk wanita. Produk ini mengandung bahan-bahan standar, seperti senyawa sabun, surfaktan sintetis, dan asam lemak.

Namun, formulasinya tidak sekuat sabun wajah pria karena kulit wanita lebih rentan dan tipis. Selain itu, produk sabun wanita biasanya juga mengandung zat pelembap untuk melindungi kulit yang lebih mudah mengalami tanda-tanda penuaan dini.

Bolehkah Anda gonta-ganti facial wash?

sering cuci muka bikin jerawat

Mengganti produk skin care memang sangat dianjurkan bila Anda mengalami masalah kulit setelah menggunakan produk selama beberapa hari. Akan tetapi, hal ini dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan kulit Anda jika dilakukan terlalu sering.

Menurut American Academy of Dermatology, mengganti produk skincare tiap minggu dapat memicu iritasi kulit dan kemunculan jerawat. Apalagi jika produk pengganti yang digunakan memiliki kandungan yang sangat berbeda dengan produk sebelumnya.

Mengganti sabun cuci muka terlalu sering juga tidak disarankan hanya karena Anda tidak puas dengan produk tersebut. Kebiasaan ini malah dapat memperlambat hasil produk pengganti yang Anda gunakan.

Bagaimanapun, Anda tidak bisa mendapatkan hasil terbaik dari facial wash secara instan, terutama bagi kulit wajah yang berjerawat. Rata-rata, produk pembersih wajah butuh waktu 3 – 4 bulan hingga betul-betul mengatasi masalah kulit Anda.

Apabila produk yang Anda gunakan tidak menunjukan hasil, berilah waktu paling tidak selama 6 – 8 minggu sambil tetap menggunakannya secara rutin. Jika setelah itu tetap tidak ada perubahan yang berarti, Anda bisa beralih menggunakan produk lain.

Bagaimana dengan bersihkan wajah pakai sabun mandi?

jenis sabun mandi

Cuci muka dengan sabun mandi tidak disarankan karena sabun mandi diformulasikan untuk kulit tubuh, bukan wajah. Kulit wajah lebih sensitif dibandingkan bagian kulit lain di seluruh tubuh. Jadi, sabun mandi akan berefek terlalu keras pada kulit wajah Anda.

Selain itu, sabun mandi biasanya mengandung lebih banyak bahan surfaktan untuk menghilangkan kotoran dengan lebih efektif. Saat digunakan pada wajah, surfaktan bisa merusak lapisan pelindung kulit dan membuat kulit lebih cepat kering.

Kebiasaan cuci muka dengan sabun mandi juga bisa mengganggu keseimbangan nilai keasaman (pH) dan jumlah bakteri pada wajah. Jika digunakan terus-menerus, sabun mandi justru berisiko menimbulkan jerawat, iritasi, serta peradangan pada wajah Anda.

Sabun muka merupakan produk yang tak boleh terlewatkan dalam rutinitas skin care harian. Produk ini tidak hanya membersihkan kulit wajah, tapi juga melembapkan kulit dan memberikan sejumlah manfaat lain tergantung kandungannya.

Namun, manfaat tersebut hanya bisa didapatkan bila Anda memilih pembersih wajah yang tepat. Caranya dengan mengenali jenis kulit Anda, masalah kulit yang ada, serta mengetahui bahan-bahan apa saja yang perlu ada dalam sabun muka Anda.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to control oily skin. (2020). Retrieved 13 November 2020, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/dry/oily-skin

10 skin care habits that can worsen acne. (2020). Retrieved 13 November 2020, from https://www.aad.org/public/diseases/acne/skin-care/habits-stop

10 skin care secrets for healthier-looking skin. (2020). Retrieved 13 November 2020, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-secrets/routine/healthier-looking-skin

Face washing 101. (2020). Retrieved 13 November 2020, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/care/face-washing-101

Dermatologists’ top tips for relieving dry skin. (2020). Retrieved 13 November 2020, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/dry/dermatologists-tips-relieve-dry-skin

Know your skin type before choosing skin care products. (2020). Retrieved 22 October 2020, from my.clevelandclinic.org/health/drugs/10981-know-your-skin-type-before-choosing-skin-care-products

Blaak, J., & Staib, P. (2018). The Relation of pH and Skin Cleansing. Current problems in dermatology, 54, 132–142.

Mukhopadhyay P. (2011). Cleansers and their role in various dermatological disorders. Indian J Dermatol, 56(1), pp.2–6.

Versi Terbaru

06/06/2022

Ditulis oleh Adinda Rudystina

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

7 Cara Mencuci Muka yang Benar untuk Pria, Sudah Benarkah Anda?

Jangan Asal Pakai, Bolehkah Pria Pakai Sabun Wajah Wanita?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 06/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan