Ada anggapan di masyarakat jika pria lebih jorok dari wanita. Ini karena wanita disebut lebih identik dengan hal-hal yang bersih, sedangkan pria dikenal sebagai sosok yang kurang memperhatikan kebersihan. Namun, apakah hal ini benar? Siapa yang sebenarnya lebih jorok, pria atau wanita?
Kebersihan dimulai dari munculnya perasaan jijik
Jijik merupakan respons manusia terhadap sesuatu yang tidak disukai.
Umumnya, perasaan ini muncul ketika berkaitan dengan sesuatu yang kotor, seperti muntah, kotoran, atau makanan busuk.
Meski tampak negatif, perasaan jijik sebenarnya dapat melindungi Anda dari sesuatu yang mengganggu dan berbahaya, misalnya kuman atau racun yang dapat menimbulkan penyakit.
Pasalnya, karena merasa jijik, Anda berusaha untuk melepaskan diri dari hal-hal yang dianggap mengganggu dan berbahaya tersebut, atau mencegah diri Anda bersentuhan dengannya.
Hal ini kemudian membuat Anda lebih memperhatikan kebersihan demi menjaga kesehatan tubuh Anda.
Oleh karena itu, perasaan jijik bisa menjadi penentu bagaimana seseorang dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Intinya, semakin mudah Anda merasa jijik, tentu Anda akan lebih rajin untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Siapa yang lebih jorok, pria atau wanita?
Dari berbagai studi dapat disimpulkan bahwa wanita cenderung lebih baik dalam menjaga kebersihan dibandingkan dengan pria.
Artinya, pria cenderung lebih jorok daripada wanita.
Apa buktinya? Salah satunya ada pada studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Michigan State University.
Menurut studi tersebut, sebanyak 15% pria tidak mencuci tangannya sama sekali setelah keluar dari toilet, sedangkan wanita hanya sekitar 7%.
Ketika mencuci tangan pun, hanya sekitar 50% pria yang mencucinya dengan sabun, sedangkan wanita sekitar 78%.
Ini artinya, pria punya kecenderungan lebih buruk dalam menerapkan cara mencuci tangan dengan benar dan cenderung lebih jorok.
Selain itu, penelitian lain yang dilakukan di 90 kantor di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa pria memiliki lebih banyak bakteri di meja kerja, komputer, dan kursi mereka dibandingkan dengan wanita.
Periset menyebutkan, jumlah bakteri pada fasilitas kerja pria 10% lebih banyak daripada wanita.
Kemungkinan, ini terjadi karena pria lebih jarang mencuci tangan dan menggosok gigi daripada wanita.
Fakta lain menyebut juga bahwa pria berkeringat lebih banyak daripada wanita.
Ini yang menyebabkan pria memiliki bau badan yang lebih menyengat dibandingkan dengan wanita sehingga sering disebut lebih jorok.
Meski begitu, sebuah studi di University of Arizona menyimpulkan, ada lebih banyak kuman di toilet wanita daripada pria, yang berarti lebih mungkin menimbulkan penyakit.
Bahkan, jumlah kuman yang ditemukan bisa mencapai dua kali lipat. Adapun hal tersebut kemungkinan terjadi karena wanita lebih sering menggunakan toilet.