backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

7 Jenis Insomnia yang Paling Umum dan Penting Diketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/04/2021

    7 Jenis Insomnia yang Paling Umum dan Penting Diketahui

    Sebagian besar orang hanya memahami bahwa insomnia merupakan gangguan susah tidur. Padahal, penjelasan tersebut masih kurang tepat. Insomnia adalah sebuah gangguan tidur yang menyebabkan Anda tidak bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik. Nah, ternyata insomnia juga terdiri dari beberapa jenis. Apa saja jenis-jenis insomnia? Simak berikut ini.

    Jenis insomnia yang paling umum

    Biasanya, saat mengalami insomnia, Anda merasa kesulitan untuk terlelap pada malam hari, sering terbangun tengah malam, atau tidak mendapatkan tidur yang cukup. Berikut adalah beberapa jenis insomnia yang perlu Anda ketahui:

    insomnia

    1. Insomnia akut

    Insomnia jangka pendek atau bisa juga disebut insomnia akut adalah kondisi saat Anda mengalami masalah susah tidur dalam jangka waktu pendek. Kondisi ini biasanya muncul akibat situasi yang menyebabkan stres. Sebagai contoh kehilangan orang tersayang, vonis penyakit yang cukup serius, hingga perubahan pada hubungan atau pekerjaan.

    Gangguan tidur ini biasanya bertahan hingga tiga bulan lamanya. Namun, insomnia akut bisa lebih cepat mereda dan hilang setelah Anda bisa mengatasi penyebab stres tersebut. Akan tetapi, saat tidak bisa mengatasi kondisi tersebut, insomnia akut bisa berubah menjadi insomnia kronis, atau susah tidur dalam jangka waktu panjang.

    Kondisi ini bisa saja terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Hanya saja, jenis insomnia ini lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki. Saat seorang wanita mengalami jenis insomnia ini, bisa saja karena sedang hamil atau mengalami menopause.

    2. Insomnia kronis

    Jika ada insomnia akut, tentu ada pula insomnia kronis. Jenis insomnia yang satu ini biasanya terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Nah, Anda mungkin mengalami jenis insomnia ini saat memiliki kesulitan untuk tidur nyenyak lebih dari tiga hari seminggu atau bertahan lebih dari tiga bulan.

    Jika mengalami insomnia kronis, Anda mungkin sudah mengalami sulit tidur dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini tentu mengganggu kenyamanan serta kesehatan. Pasalnya, Anda menjadi sulit mendapatkan waktu tidur yang cukup.

    Penyebab insomnia kronis bisa beraneka ragam. Bisa jadi karena adanya situasi yang menyebabkan stres, pola tidur berantakan, sering mimpi buruk, gangguan mental, dan berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan otak dan saraf. Tak hanya itu, penggunaan obat dan gangguan tidur lainnya juga bisa menjadi penyebabnya.

    3. Insomnia sleep onset 

    Jenis insomnia yang satu ini biasanya ditandai dengan gejala susah tidur, meski sudah mengantuk dan berusaha untuk tidur. Biasanya, orang yang mengalami kondisi ini tidak bisa tidur walaupun sudah 20-30 menit berada di atas tempat tidur. Bahkan, sekalipun sudah menutup mata dan siap tidur, Anda tetap merasa kesulitan untuk tidur.

    Akibatnya, Anda terus terbaring terjaga selama berjam-jam, menatap gelapnya langit-langit rumah. Tak heran jika kondisi ini dapat memangkas waktu tidur dan menyebabkan Anda kelelahan dan mengantuk pada keesokan harinya. Tak hanya itu, kondisi ini juga memicu Anda untuk sering terbangun tengah malam dan tidak bisa tidur kembali.

    Jenis insomnia yang satu ini bisa terjadi karena kondisi medis atau masalah kesehatan mental yang sedang Anda alami. Sebagai contoh stres berat, gangguan kecemasan, hingga depresi.

    4.  Insomnia pada anak-anak

    Menurut American Academy of Sleep Medicine, ada dua jenis insomnia yang sering terjadi pada anak-anak. Jenis yang pertama adalah sleep-onset insomnia, yaitu gangguan sulit tidur karena anak terbiasa tidur dalam keadaan digendong, diberi dot, atau berada di tempat tidur orangtuanya. Ini artinya, tanpa hal-hal tersebut, anak menjadi tidak bisa tidur.

    Selain itu, saat anak-anak tidak memiliki jam tidur yang tetap, risiko mengalami insomnia juga meningkat. Biasanya, anak yang baru akan tidur jika orangtua atau pengasuh memaksanya lebih rentan mengalami kondisi ini. Sementara, anak yang sudah terbiasa tidur pada waktu-waktu tertentu justru jarang mengalaminya.

    Oleh sebab itu, biasakan agar anak memiliki jam tidur yang pasti. Artinya, anak perlu tidur pada waktu tertentu dan bangun pada waktu tertentu pula. Dengan begitu, anak bisa terhindar dari jenis insomnia yang satu ini.

    5. Insomnia akibat obat-obatan atau zat kimia tertentu

    Jenis insomnia yang satu ini terjadi akibat asupan stimulan dari konsumsi obat-obatan tertentu: kafein, alkohol, dan makanan tertentu. Contohnya, makanan pedas yang dapat membuat perut dan tubuh Anda terasa panas hingga sulit tidur. Salah satu cara untuk menghentikan jenis gangguan sulit tidur yang satu ini adalah menghentikan penggunaannya.

    Artinya, Anda perlu mengurangi atau benar-benar menghindari zat yang menyebabkan sulit tidur. Misalnya, Anda menjadi sulit tidur karena terbiasa mengonsumsi alkohol. Nah, ini mungkin saat yang tepat untuk berhenti mengonsumsinya.

    Hal ini juga berlaku pada zat-zat lain yang dapat menyebabkan Anda mengalami gangguan tidur yang satu ini. Lebih baik berhenti agar bisa tidur nyenyak. Tak hanya itu, dengan menghentikan penggunaan zat tersebut, Anda juga menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

    6. Insomnia karena kondisi medis

    Ada pula jenis insomnia yang terjadi karena suatu kondisi medis, misalnya gangguan jiwa. Ternyata, masalah kesehatan mental seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, hingga ADHD juga bisa menyebabkan masalah tidur.

    Tingkat keparahan dari jenis insomnia ini berhubungan langsung dengan seberapa parah kondisi atau gangguan kesehatan mental yang dialami. Namun, pengobatan kedua kondisi yang saling terkait ini akan dipisah, terlebih jika tingkat insomnia Anda sedang parah.

    Ini artinya, Anda mungkin perlu melakukan pengobatan khusus untuk insomnia saat sedang menjalani pengobatan untuk gangguan kesehatan mental. Oleh sebab itu, penting untuk memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi saat ini demi menghindari interaksi obat dan hal-hal tidak diinginkan lainnya.

    7. Insomnia campuran (mixed insomnia)

    Meski jenis insomnia yang satu ini bukan istilah formal, tetapi kondisi ini menjelaskan tentang jenis insomnia campuran yang terjadi akibat kombinasi dari gangguan sleep onset, tidak bisa menjaga kualitas tidur, dan sering terbangun pada pagi hari.

    Nah, penjelasan insomnia secara umum sebenarnya tidak jauh berbeda dengan jenis insomnia yang satu ini. Kondisi ini juga bisa terjadi pada orang yang mengalami gangguan tidur lainnya.

    Sementara itu, gejala dari jenis insomnia ini sering berganti-ganti setiap waktu. Alhasil, Anda mungkin kebingungan apakah Anda mengalami jenis insomnia ini atau jenis lainnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan