backup og meta

Stres Bikin Kulit Gatal dan Ruam, Ini Penjelasan Medisnya

Ciri-ciriPenyebabNeurodermatitisCara mengatasi

Semua orang bisa merasa stres, entah karena masalah rumah tangga, pekerjaan, maupun masalah lainnya. Selain memicu sakit kepala dan tekanan darah tinggi, stres juga bisa menimbulkan reaksi pada kulit, seperti gatal dan kemerahan. Yuk, cari tahu bagaimana Anda bisa mengalami gatal karena stres dan cara mengatasinya!

Ciri-ciri gatal karena stres

Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan fisik dan emosional. Timbulnya gangguan kulit merupakan salah satu respons stres yang paling umum.

Hal ini disebabkan oleh banyaknya ujung saraf yang terhubung dengan kulit. Jadi, saat sistem saraf pusat otak mendeteksi stres, kulit Anda juga akan ikut bereaksi. 

Anda mungkin merasakan gatal-gatal ketika stres karena otak mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk memproduksi keringat dalam jumlah yang banyak. 

Apabila Anda sedang berada di lingkungan yang panas, lembap, atau sirkulasi udaranya tidak lancar, keringat akan terperangkap di dalam lapisan kulit dan tidak bisa menguap. 

Kondisi inilah yang bisa menyebabkan biang keringat. Gejala utamanya yakni gatal-gatal pada leher, bahu, dada, pangkal paha, dan area lipatan tubuh.

Selain itu, beberapa ciri gatal yang disebabkan karena stres adalah sebagai berikut.

  • Sering muncul tanpa penyebab yang jelas.
  • Cenderung memburuk saat pikiran tegang atau cemas.
  • Kulit yang gatal bisa tampak normal atau muncul ruam yang ringan.
  • Lebih sering terasa pada area leher, bahu, dada, dan punggung.
  • Rasa gatal hilang-timbul, tergantung kondisi emosional.

Mengapa stres bisa menimbulkan rasa gatal?

stres menyebabkan gatal

Sebagian orang yang mengidap gangguan kulit, seperti psoriasis, eksim, dan urtikaria (biduran), mungkin mengalami gejala gatal yang lebih parah saat stres.

Sebuah studi dalam jurnal Neuroscience & Biobehavioral Reviews (2018) menemukan bahwa kondisi gatal kronis berkaitan dengan meningkatnya stres, kecemasan, dan gangguan mood lainnya.

Stres dan kecemasan yang memperparah gatal juga akan memengaruhi kebiasaan menggaruk. Hal ini bisa memperparah masalah kulit yang sudah ada.

Saat Anda mengalami stres, otak melepaskan hormon adrenalin dan kortisol sebagai reaksi tubuh untuk mempertahankan diri dari ancaman. 

Anda juga akan merasakan dampak stres secara fisik, seperti otot yang menegang, detak jantung meningkat, napas jadi lebih cepat, hingga tekanan darah yang melonjak.

Neurodermatitis, gangguan kulit yang dipicu stres

Jika Anda cukup sering merasakan gatal saat stres, ini bisa menjadi tanda dari neurodermatitis

Neurodermatitis atau lichen simplex chronicus adalah masalah saraf yang memicu peradangan kronis pada kulit. Peradangan ini ditandai dengan rasa gatal.

Kondisi ini bisa muncul pada bagian tubuh mana pun. Akan tetapi, sejumlah bagian tubuh yang umumnya terdampak neurodermatitis adalah:

  • wajah dan kepala,
  • lengan bawah,
  • pergelangan tangan,
  • paha bagian belakang,
  • selangkangan, serta
  • bokong.

Dilansir dari American Academy of Dermatology Association, rasa gatal karena neurodermatitis bisa mulai terasa saat Anda merasa stres, cemas, dan khawatir. 

Rasa gatal bisa sangat kuat sehingga Anda terus menggaruknya. Lama-kelamaan, kulit menjadi kering, kasar, bersisik, berwarna kemerahan, berdarah, hingga mengalami infeksi.

Beberapa orang merasa paling gatal saat bersantai atau tidur. Saat Anda sudah bisa mengatasi stres, gatal-gatal biasanya akan menghilang. 

Cara mengatasi kulit gatal karena stres

obat salep krim gatal saat hamil

Berikut ini adalah beberapa anjuran yang dapat Anda lakukan saat merasakan kulit gatal karena stres.

  • Tidak menggaruk daerah kulit yang gatal karena bisa memicu iritasi.
  • Jaga kuku jari tetap pendek untuk mencegah luka akibat menggaruk berlebihan.
  • Mengompres dengan kain dingin dan basah untuk menenangkan kulit yang meradang.
  • Mandi air hangat dengan menggunakan sabun yang ringan dan tanpa pewangi supaya tidak menyebabkan iritasi kulit.
  • Hindari zat-zat yang memicu iritasi atau reaksi alergi, seperti perhiasan, parfum, produk kulit, kosmetik, atau pembersih yang mengandung pewangi.
  • Gunakan pelembap atau oleskan salep antigatal untuk mengurangi rasa gatal pada kulit.
  • Oleskan krim kortikosteroid untuk menenangkan peradangan. Konsultasi dengan dokter untuk memperoleh dosis obat yang lebih tinggi untuk menangani kasus yang serius.

Gatal karena stres akan menghilang ketika Anda mengendalikan sumber stres itu sendiri. Anda dapat mencoba berbagai cara menghilangkan stres agar sensasi gatal berkurang.

Namun, jangan ragu untuk meminta bantuan dari dokter dan/atau psikolog apabila Anda merasa kesulitan dalam mengendalikan stres dan kecemasan.

Dokter atau psikolog mungkin akan menyarankan meditasi, latihan pernapasan, atau terapi psikologis sebagai langkah efektif untuk membantu mengatasi kondisi ini.

Kesimpulan

  • Stres bisa memicu masalah kulit, seperti gatal-gatal, ruam, hingga biang keringat. Kondisi ini lebih sering terjadi pada area leher, bahu, dada, dan punggung.
  • Gatal karena stres juga bisa memperparah kondisi kulit yang sudah ada sebelumnya, seperti psoriasis, eksim, dan urtikaria (biduran).
  • Mengelola stres dengan baik, memakai pelembap dan salep antigatal, dan menjaga kulit tetap bersih adalah kunci untuk mengatasi gatal-gatal akibat stres.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Eczema types: Neurodermatitis overview. (2021). American Academy of Dermatology. Retrieved April 28, 2025, from https://www.aad.org/public/diseases/eczema/types/neurodermatitis

Neurodermatitis. (2024). Mayo Clinic. Retrieved April 28, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/neurodermatitis/symptoms-causes/syc-20375634

Neurodermatitis: Symptoms, causes, treatments, tests & recovery. (2019). Cleveland Clinic. Retrieved April 28, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17989-neurodermatitis

Pruritus: Causes & treatments for itchy skin. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved April 28, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11879-pruritus

Sanders, K. M., & Akiyama, T. (2018). The vicious cycle of itch and anxiety. Neuroscience & Biobehavioral Reviews, 87, 17-26. https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2018.01.009

Misery, L., Dutray, S., Chastaing, M., Schollhammer, M., Consoli, S. G., & Consoli, S. M. (2018). Psychogenic itch. Translational Psychiatry, 8(1). https://doi.org/10.1038/s41398-018-0097-7

Versi Terbaru

06/05/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

9 Penyebab Gatal pada Kulit yang Perlu Anda Ketahui

Tidak Gatal Tapi Ingin Menggaruk Kulit? Mungkin Anda Mengidap Ini


Ditinjau oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi. · Psikologi · None · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 06/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan