backup og meta

7 Cara agar Tidak Mudah Menangis pada Situasi Emosional

7 Cara agar Tidak Mudah Menangis pada Situasi Emosional

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih mudah menangis dibandingkan dengan yang lainnya. Lantas, kenapa ada orang yang gampang menangis? Bagaimana cara untuk mengontrolnya? Ketahui selengkapnya dalam pembahasan di bawah ini.

Kenapa seseorang gampang menangis?

Menangis merupakan salah satu cara alami manusia untuk mengurangi perasaan sedih dan frustrasi.

Manfaat menangis tidak sebatas membantu mengurangi stres serta memperbaiki perasaan, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kebiasaan mudah menangis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik itu psikologis maupun fisiologis.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam situs American Psychological Association, hormon punya peran penting dalam proses pengaturan emosi.

Sebagai contoh, perempuan cenderung lebih mudah menangis daripada laki-laki karena mempunyai kadar hormon prolaktin yang lebih tinggi.

Prolaktin adalah hormon yang terlibat dalam stres. Peningkatan kadar hormon ini, terutama saat kehamilan dan menyusui, bisa menjadi alasan mengapa perempuan bisa menangis tanpa sebab.

Di samping itu, pola asuh orangtua, stres berkepanjangan, dan masalah mental seperti depresi dan gangguan kecemasan juga bisa membuat seseorang mudah menangis. 

Apa akibat dari sering menangis?

Jika Anda terlalu sering menangis tanpa bisa mengendalikannya, hal ini dapat menimbulkan dampak buruk seperti berikut.
  • Menyebabkan kelelahan fisik karena banyak energi tubuh yang terkuras saat menangis.
  • Menyebabkan mata bengkak, kemerahan, dan bahkan terasa nyeri.
  • Membuat Anda kesulitan untuk terlelap dan tidur nyenyak pada malam hari.
  • Meningkatkan risiko gangguan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Beragam cara agar tidak mudah menangis

Mengelola emosi bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan latihan yang konsisten, Anda akan mampu meningkatkan pengendalian diri saat harus menghadapi situasi emosional.

Jika Anda ingin mengontrol kecenderungan untuk mudah menangis, berikut ini adalah sejumlah cara yang dapat diterapkan.

1. Kenali pemicu emosi

pola pikir tidak bahagia sedih depresi stres pusing

Cobalah untuk mengenali hal-hal yang memicu perasaan sedih pada diri Anda. Ini akan melatih Anda untuk lebih siap dalam mengendalikan respons. 

Misalnya, Anda sering menangis setiap kali menghadapi tugas yang menumpuk di tempat kerja. Buatlah daftar prioritas supaya beban kerja Anda terasa lebih ringan.

Istirahat sejenak di tengah pekerjaan akan menenangkan pikiran dan mengurangi keinginan untuk menangis. 

2. Lakukan latihan pernapasan

Pernapasan dalam akan membantu menenangkan tubuh dan pikiran. Teknik ini membuat tubuh melepaskan ketegangan sehingga memudahkan Anda untuk lebih fokus.

Ketika Anda merasa ingin menangis, coba lakukan langkah-langkah berikut ini.

  1. Pastikan kedua kaki menapak rata di lantai dan buka selebar pinggul, baik sambil duduk atau berdiri.
  2. Tarik napas dengan lembut dan teratur melalui hidung. Biarkan napas Anda mengalir ke perut sedalam-dalamnya, lalu tahan selama beberapa detik.
  3. Selanjutnya, embuskan napas secara perlahan melalui mulut dengan ritme yang seperti saat Anda menarik napas.
  4. Lakukan latihan ini selama lima menit atau sampai perasaan Anda tenang kembali. 

3. Alihkan pikiran

Mengalihkan pikiran pada hal-hal tertentu merupakan salah satu teknik efektif untuk menahan keluarnya air mata.

Berfokus pada aktivitas sederhana, seperti menghitung mundur atau menyanyikan lagu favorit, dapat membantu mengalihkan pikiran dari emosi yang mendalam.

4. Tetap aktif bergerak

Melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan-jalan atau peregangan ringan, dapat membantu tubuh mengeluarkan endorfin yang berfungsi sebagai penghilang stres alami. 

Ketika tubuh aktif bergerak, otak menerima sinyal untuk melepaskan zat-zat yang meningkatkan suasana hati. Hal ini bisa menjadi cara sehat untuk mengatasi kebiasaan mudah menangis.

5. Perbaiki pola tidur

cara tidur cepat 30 detik

Sebuah artikel dalam jurnal Cureus (2018) menyebutkan bahwa kurang tidur bisa mengganggu suasana hati serta memicu amarah, kecemasan, hingga depresi.

Tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu menjaga kesehatan mental dan emosi Anda.

Mencukupi waktu tidur selama 7–8 jam per malam akan membuat tubuh dan pikiran lebih segar sehingga Anda pun lebih siap menghadapi tantangan tanpa mudah menangis.

6. Lakukan self-talk positif

Self-talk atau berbicara pada diri sendiri dengan nada yang lembut dan positif adalah salah satu teknik untuk membantu mengatasi emosi yang berat. 

Contohnya, katakan pada diri Anda, “Saya kuat dan mampu mengatasinya.” Kalimat sederhana ini dapat menurunkan intensitas emosi yang memicu keinginan untuk menangis.

7. Pertimbangkan konseling psikologi

Apabila Anda merasa bahwa menangis menjadi hal yang sulit dikendalikan dan mempengaruhi aktivitas harian, pertimbangkan untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental.

Dengan melakukan konseling psikologi, Anda akan akan lebih mengenal diri sendiri serta mampu menemukan pemicu stres atau frustrasi yang mungkin tidak disadari.

Terapis juga bisa memberikan strategi-strategi khusus untuk membantu Anda mengelola emosi dengan lebih baik di kemudian hari.

Kesimpulan

  • Kecenderungan untuk mudah menangis bisa dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya hormon, pola asuh, stres, dan masalah mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.
  • Kebiasaan ini berisiko menimbulkan kelelahan fisik, masalah mata, gangguan tidur, hingga peningkatan risiko masalah kesehatan mental.
  • Cobalah terapkan latihan pernapasan, lakukan self-talk positif, aktivitas fisik ringan, atau konseling psikologi untuk mengurangi kebiasaan ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Why we cry. (2014). American Psychological Association. Retrieved November 7, 2024, from https://www.apa.org/monitor/2014/02/cry

Cry me a river: The psychology of crying. (n.d.). Association for Psychological Science. Retrieved November 7, 2024, from https://www.psychologicalscience.org/news/releases/cry-me-a-river-the-psychology-of-crying.html

Breathing exercises for stress. (2022). NHS UK. Retrieved November 7, 2024, from https://www.nhs.uk/mental-health/self-help/guides-tools-and-activities/breathing-exercises-for-stress/

Exercise and stress: Get moving to manage stress. (2022). Mayo Clinic. Retrieved November 7, 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/exercise-and-stress/art-20044469

Self-talk. (2022). healthdirect. Retrieved November 7, 2024, from https://www.healthdirect.gov.au/self-talk

Saghir, Z., Syeda, J. N., Muhammad, A. S., & Balla Abdalla, T. H. (2018). The Amygdala, Sleep Debt, Sleep Deprivation, and the Emotion of Anger: A Possible Connection?. Cureus, 10(7), e2912. https://doi.org/10.7759/cureus.2912

Versi Terbaru

21/11/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

5 Cara Cepat Hilangkan Mata Sembap Setelah Menangis

Kenapa Pusing setelah Menangis? Plus Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan