backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

8 Dampak Buruk Alkohol untuk Gigi dan Mulut

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    8 Dampak Buruk Alkohol untuk Gigi dan Mulut

    Sudah menjadi rahasia umum bahwa mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, terutama penyakit hati. Namun, ternyata efek mengonsumsi alkohol juga akan terlihat jelas pada kesehatan gigi.

    Penasaran bagaimana alkohol dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut Anda? Simak penjelasannya berikut ini.

    Efek alkohol pada gigi dan mulut

    erosi gigi

    Tingginya intensitas minum alkohol akan mengganggu keseimbangan bakteri di dalam mulut dan juga kelenjar ludah.

    Di dalam mulut manusia, terdapat miliaran bakteri. Beberapa bakteri mulut memang bermanfaat, tetapi ada pula yang dapat menyebabkan kerusakan gigi, penyakit gusi, plak, dan bau mulut.

    Minuman beralkohol akan mengganggu pertumbuhan bakteri baik seperti Lactobacillales. Bakteri ini bertugas memproduksi protein yang menekan pertumbuhan bakteri jahat.

    Sebagai gantinya, pertumbuhan berbagai bakteri mulut yang merugikan, seperti Actinomyces, Leptotrichia, Cardiobacterium, dan Neisseria, akan meningkat saat Anda minum alkohol.

    Kondisi ini kemudian akan menimbulkan berbagai efek buruk alkohol pada gigi dan mulut. Berikut beberapa di antaranya.

    1. Erosi gigi

    Sebagian besar minuman beralkohol memiliki pH rendah, yang artinya bersifat asam. Konsumsi minuman yang bersifat asam dalam jangka panjang dapat mengikis lapisan enamel gigi dan menyebabkan erosi gigi.

    Penurunan pH dalam mulut juga terjadi saat Anda muntah usai mengonsumsi alkohol. Asam lambung yang naik akan singgah di dalam mulut dan membuat gigi cepat rusak.

    2. Perubahan warna gigi

    Kandungan asam dan chromogen dalam alkohol merupakan perpaduan sempurna untuk mengubah warna gigi.

    Kondisi ini akan semakin parah karena lapisan enamel gigi pecandu alkohol yang sudah terkikis.

    Selain asam, alkohol juga mengandung gula yang tinggi. Hal tersebut akan membuat gigi Anda cepat berlubang karena gula merupakan makanan bagi bakteri pengikis gigi.

    3. Bau mulut

    Efek minum alkohol yang hampir pasti terjadi ialah bau mulut. Pasalnya, minuman satu ini akan mengurangi produksi air liur dan membuat bakteri penyebab bau mulut berkembang pesat.

    4. Mulut kering

    Terlalu banyak minum alkohol akan membuat tubuh Anda dehidrasi. Alhasil, produksi air liur akan berkurang dan menyebabkan mulut kering.

    Kondisi ini akan meningkatkan risiko pembusukan pada gigi. Bukan hanya itu, mulut kering juga menyebabkan bibir retak-retak, mudah sariawan, dan lidah yang kasar.

    5. Pembengkakan kelenjar ludah (sialadenosis)

    sialadenitis

    Air liur memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tingginya konsumsi alkohol akan membuat kelenjar ludah membengkak atau dikenal sebagai sialadenosis.

    Sialadenosis akan membuat produksi saliva/air liur berkurang. Akibatnya, keseimbangan pH akan terganggu. Mulut juga akan terasa kering dan tidak nyaman.

    6. Meningkatnya risiko cedera pada gigi

    Seseorang yang mengonsumsi alkohol berlebih tidak jarang akan kehilangan kesadaran. Setelah itu, cedera gigi akibat benturan mungkin tidak terhindarkan.

    Kondisi ini bisa mengakibatkan gusi berdarah yang mungkin berulang di kemudian hari atau bahkan gigi patah.

    7. Kanker mulut

    Kandungan etanol dalam alkohol akan mengganggu kinerja kelenjar ludah. Keadaan ini akan semakin parah jika Anda juga seorang perokok.

    Dalam sebuah penelitian berjudul Effect of Alcoholism on Oral Health (2017), seseorang yang gemar minum alkohol sekaligus merokok memiliki peningkatan risiko kanker mulut hingga 38 kali lipat.

    8. Infeksi pada gusi

    Sebuah penelitian berjudul Chronic Consumption of Alcohol Increases Alveolar Bone Loss (2020) menunjukkan bahwa seseorang yang rutin mengonsumsi alkohol memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi gusi atau periodontitis.

    Kondisi ini biasa ditandai dengan menumpuknya plak, resesi gusi, hingga gusi mudah berdarah.

    Periodontitis sendiri diketahui berperan dalam meningkatkan risiko kanker, diabetes, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya.

    Efek mengonsumsi alkohol pada gigi dan mulut setiap orang mungkin berbeda. Selain karena perbedaan frekuensi minum, setiap jenis alkohol juga memiliki dampak yang beragam.

    Risiko kerusakan pada mulut dan gigi akibat alkohol juga semakin tinggi bila Anda juga kurang menjaga kesehatan gigi dan mulut.

    Cara mengatasi efek alkohol pada gigi

    mengatasi ngilu akibat gigi sensitif

    Langkah paling tepat untuk mengatasi berbagai risiko di atas yaitu dengan mulai mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

    Selain itu, hindari juga penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol.

    Menjaga kesehatan gigi juga menjadi hal yang penting dilakukan. Anda bisa mulai melakukannya dengan cara berikut.

    • Sikat gigi minimal dua kali sehari, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
    • Kurangi makanan manis.
    • Rutin periksa gigi ke dokter.
    • Konsumsi makanan yang mengandung probiotik untuk menjaga keseimbangan bakteri.
    • Melakukan dental flossing.
    • Banyak minum air putih untuk melembapkan mulut.

    Efek alkohol pada gigi dan mulut

    • Bau mulut.
    • Mulut kering.
    • Erosi dan trauma gigi.
    • Kanker mulut.
    • Infeksi dan radang gusi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan