backup og meta

12 Manfaat Kunyit, Atasi Nyeri Haid hingga Masalah Pencernaan

12 Manfaat Kunyit, Atasi Nyeri Haid hingga Masalah Pencernaan

Suka masakan yang kaya rempah atau minum jamu kunyit turut memberikan manfaat bagi kesehatan Anda. Kunyit bahkan berkhasiat sebagai obat herbal yang membantu pengobatan pasien diabetes. Ada juga khasiat kunyit lainnya, lho. Simak dalam ulasan berikut!

Kandungan kunyit

Kunyit, dengan nama latin Curcuma longa, merupakan tanaman yang berasal dari Asia.

Dikenal sebagai salah satu rempah, bagian rimpang dari kunyit sering digunakan sebagai bahan masakan untuk menambah warna, rasa, serta nutrisi pada makanan. 

Kunyit yang digunakan sebagai pewarna biasanya adalah kunyit oranye. Lebih dari itu, tanaman herbal ini digunakan secara turun temurun sebagai obat tradisional.

Sebagai salah satu obat tradisional, rempah pewarna kekuningan ini dapat memberikan sejumlah khasiat untuk kesehatan.

Khasiat tersebut berasal dari banyaknya kandungan zat gizi dan senyawa aktif dalam kunyit, seperti:

  • kurkumin, 
  • minyak atsiri
  • tanin, 
  • karotenoid,
  • saponin,
  • flavonoid,
  • alkaloid,
  • sterol,
  • fenol,
  • asam fitat,
  • karbohidrat, 
  • protein
  • lemak, 
  • serat, 
  • kalium, 
  • kalsium,
  • zat besi, dan 
  • vitamin C.

Kandungan tersebut membuat kunyit bersifat antioksidan, anti-inflamasi, antikoagulan, antimikroba, hingga antihepatotoksik yang bermanfaat untuk kesehatan.

Selain itu, beberapa kandungan kunyit oranye di atas bisa Anda temukan pada jenis kunyit putih.

Manfaat kunyit bagi kesehatan

manfaat kunyit dan madu untuk asam lambung

Berkat kandungan-kandungan di atas, berikut adalah manfaat atau khasiat kunyit bagi kesehatan. 

1. Meredakan peradangan

Zat aktif kurkumin dalam kunyit adalah antioksidan yang mengandung efek antiradang. Efek ini diketahui berpotensi untuk mengatasi berbagai penyakit yang terkait peradangan. 

Penyakit peradangan yang dimaksud meliputi sindrom koroner akut, radang sendi, kolitis ulseratif, alergi, dan infeksi.

Kurkumin diyakini bekerja memblokir kerja sitokin dan enzim penyebab inflamasi dalam tubuh.

2. Mengobati maag

Kunyit sudah sejak lama populer digunakan sebagai obat gangguan pencernaan alami.

Penelitian dari jurnal Pharmacognosy Reviews mengamati bahwa kurkumin dapat meningkatkan produksi lendir dinding lambung.

Lendir inilah yang akan melindungi lambung dari iritan-iritan penyebab peradangan dan luka di lambung yang menimbulkan gejala maag.

3. Mengatasi perut kembung

Melansir laman Mount Sinai, kurkumin dalam kunyit dapat merangsang kantong empedu untuk menghasilkan empedu yang diyakini dapat membantu mengatasi masalah pencernaan.

Bukan cuma itu, kunyit juga dinilai dapat mengurangi gejala perut kembung dan bergas pada orang yang menderita gangguan pencernaan.

Jadi, tak heran bila teh kunyit hangat sering digunakan untuk membantu mengatasi perut kembung secara alami.

4. Meredakan gejala IBS (irritable bowel syndrome)

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah peradangan usus besar yang menyebabkan masalah BAB jangka panjang, baik itu diare, sembelit, maupun keduanya. 

Penelitian dari Singapura yang dimuat dalam Journal of Clinical Medicine memperlihatkan kunyit mengurangi intensitas sakit perut yang disebabkan oleh gejala IBS.

Potensi ini berasal dari efek antioksidan dan antiradang kurkumin yang membantu melancarkan kerja otot pencernaan. 

5. Manfaat kunyit untuk mengurangi mual

mual di pagi hari

Tak ada penelitian yang secara langsung membuktikan kunyit dapat meredakan mual. Namun, kunyit diketahui memiliki manfaat untuk mengurangi efek samping dari kemoterapi. 

Adapun mual merupakan salah satu efek samping yang umum terjadi dari pengobatan kanker tersebut.

6. Meredakan nyeri haid

Wanita Indonesia mungkin sudah akrab dengan jamu kunyit asam yang dapat membantu meredakan nyeri haidTernyata, manfaat ini bukan sekadar ajaran nenek moyang saja, lho!

Kandungan kurkumin kunyit memiliki khasiat pereda nyeri alami (analgesik) yang bekerja dengan melemaskan kontraksi rahim penyebab perut kram. 

Artinya, bahan alami ini dapat membantu mengurangi nyeri yang terkait dengan haid, baik itu dismenor maupun premenstrual syndrome (PMS).

7. Manfaat kunyit untuk menurunkan berat badan

Kurkumin kunyit berfungsi menekan respons peradangan pada sel tubuh. Efek peradangan ini diketahui dapat membantu mengatasi peradangan metabolik yang terkait dengan obesitas. 

Selain itu, kurkumin juga memiliki efek antioksidan serta dapat menghambat proses diferensiasi adiposit (sel-sel kaya lipid/lemak).

Dengan ragam cara tersebut, kunyit diketahui dapat mendukung penurunan berat badan serta mengurangi kejadian penyakit terkait obesitas.

8. Mengendalikan gula darah

Jika Anda punya diabetes, tidak ada salahnya mencoba pengobatan alami untuk mengendalikan gula darah agar tetap stabil. Salah satu yang bisa Anda coba adalah kunyit.

Kurkumin dalam kunyit berpotensi mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah serta meningkatkan fungsi insulin, sehingga membuat gejala diabetes lebih mudah ditangani. 

Hal ini juga membantu menurunkan risiko komplikasi terkait diabetes yang diakibatkan oleh peradangan.

9. Meningkatkan daya ingat

Studi yang diterbitkan di The American Journal of Geriatric Psychiatry menemukan fakta tentang manfaat kunyit bagi kesehatan lansia.

Menurut studi tersebut, minum 90 mg kurkumin dua kali sehari selama 18 bulan dapat membantu meningkatkan daya ingat pada lansia yang tidak mengalami demensia.

Hal ini diyakini karena sifat antioksidan pada kurkumin serta peradangan otak yang berkurang membuat penurunan neurokognisi (kemampuan berpikir dan bernalar) hanya terjadi minim.

10. Mengatasi depresi

Obat maprotiline untuk depresi

Kunyit juga ternyata dapat bermanfaat untuk penderita depresi. Kurkumin dalam kunyit diketahui sama efektifnya dengan obat fluoxetine dalam mengurangi gejala depresi.

Kurkumin juga dapat meningkatkan kadar serotonin dan dopamin yang merupakan bahan kimia di otak yang mengatur suasana hati dan fungsi tubuh.

11. Mengobati dan mencegah kanker

Kandungan kurkumin dalam kunyit memang punya banyak khasiat. Salah satunya, yaitu memiliki efek antikanker.

Melansir NutritionFacts.org, kurkumin berpotensi memiliki kemampuan untuk membunuh sel tumor. Bahkan, sel tumor yang sudah mati tidak mudah berkembang menjadi sel kanker kembali.

Bukan cuma membantu mengatasi, kurkumin ini pun dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel kanker, sehingga dapat menurunkan risiko terbentuknya penyakit kronis ini.

12. Mengatasi masalah kulit

Kunyit juga ternyata dapat memberikan manfaat untuk kesehatan kulit Anda. Kurkumin dalam bahan rempah ini diketahui bisa membantu mengatasi berbagai masalah kulit.

Beberapa di antaranya dermatitis atopik, psoriasis, luka di kulit, penuaan, infeksi kulit, hingga kanker kulit.

Efek samping dari penggunaan kunyit

kunyit untuk psoriasis

Pada dasarnya, kunyit bukanlah obat herbal yang berbahaya dan diketahui aman selama dikonsumsi sebagai teh atau bahan makanan.

Meski begitu, beberapa orang melaporkan mengalami mual dan diare setelah mengonsumsi kunyit dalam jumlah yang berlebihan.

Beberapa kemungkinan efek samping dan risiko lainnya juga mungkin terjadi. Namun, sebagian besar efek ini dikaitkan dengan konsumsi suplemen kunyit dalam dosis tinggi.

Salah satunya adalah risiko batu empedu dan batu ginjal yang meningkat akibat penggunaan suplemen kunyit dengan dosis berlebihan.

Risiko reaksi alergi

Reaksi alergi juga mungkin terjadi bila Anda memang memiliki alergi terhadap bahan rempah ini. Misalnya, ruam, gatal-gatal, atau sakit perut.

Cara menggunakan kunyit

Kunyit bisa dikonsumsi dalam bentuk minuman teh atau menambah bahan rempah ini ke dalam makanan Anda untuk mendapatkan khasiatnya.

Misalnya ditambahkan ke dalam sup, masakan sayuran, telur, nasi, atau bahkan susu.

Meski begitu, melansir Cleveland Clinic, kurkumin berpotensi memberikan efek yang lebih kuat dan signifikan bila dikonsumsi dalam bentuk suplemen.

Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu jika ingin menggunakan suplemen kunyit untuk mengobati masalah kesehatan Anda.

Pasalnya, ada kemungkinan interaksi antara suplemen kunyit dengan obat yang sedang Anda konsumsi, yang bisa membahayakan tubuh Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Turmeric. Mount Sinai. (n.d) Retrieved April 13, 2023, from https://www.mountsinai.org/health-library/herb/turmeric

Turmeric. nutritionfacts.org. (2022). Retrieved April 13, 2023, from https://nutritionfacts.org/topics/turmeric/

Turmeric. NIH – NCCIH. (2020). Retrieved April 13, 2023, from https://www.nccih.nih.gov/health/turmeric

Benefits of Turmeric. Health – University of Utah. (2020). Retrieved April 13, 2023, from https://healthcare.utah.edu/healthfeed/2020/02/benefits-of-turmeric

Turmeric Benefits. Johns Hopkins Medicine. (2020). Retrieved April 13, 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/turmeric-benefits

7 Health Benefits of Turmeric. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved April 13, 2023, from https://health.clevelandclinic.org/turmeric-health-benefits/

Turmeric with Black Pepper: What It’s Good for and How to Take It. nutritionfacts.org. (2022). Retrieved April 13, 2023, from https://nutritionfacts.org/2022/04/11/why-pepper-boosts-turmeric-blood-levels/

Irritable Bowel Syndrome (IBS). Cleveland Clinic. (2020). Retrieved April 13, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4342-irritable-bowel-syndrome-ibs

Spices, turmeric, ground. Food Data Central – USDA. Retrieved April 13, 2023, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/172231/nutrients

Vollono, L., Falconi, M., Gaziano, R., Iacovelli, F., Dika, E., Terracciano, C., Bianchi, L., & Campione, E. (2019). Potential of Curcumin in Skin Disorders. Nutrients11(9), 2169. https://doi.org/10.3390/nu11092169

Zhang, D. W., Fu, M., Gao, S. H., & Liu, J. L. (2013). Curcumin and diabetes: a systematic review. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM2013, 636053. https://doi.org/10.1155/2013/636053

Bradford P. G. (2013). Curcumin and obesity. BioFactors (Oxford, England)39(1), 78–87. https://doi.org/10.1002/biof.1074

Bahrami, A., Zarban, A., Rezapour, H., Agha Amini Fashami, A., & Ferns, G. A. (2021). Effects of curcumin on menstrual pattern, premenstrual syndrome, and dysmenorrhea: A triple-blind, placebo-controlled clinical trial. Phytotherapy research : PTR35(12), 6954–6962. https://doi.org/10.1002/ptr.7314

Yadav, S. K., Sah, A. K., Jha, R. K., Sah, P., & Shah, D. K. (2013). Turmeric (curcumin) remedies gastroprotective action. Pharmacognosy reviews7(13), 42–46. https://doi.org/10.4103/0973-7847.112843

Ng, Q. X., Soh, A. Y. S., Loke, W., Venkatanarayanan, N., Lim, D. Y., & Yeo, W. S. (2018). A Meta-Analysis of the Clinical Use of Curcumin for Irritable Bowel Syndrome (IBS). Journal of clinical medicine7(10), 298. https://doi.org/10.3390/jcm7100298

Liu, Z., Huang, P., Law, S., Tian, H., Leung, W., & Xu, C. (2018). Preventive Effect of Curcumin Against Chemotherapy-Induced Side-Effects. Frontiers in pharmacology9, 1374. https://doi.org/10.3389/fphar.2018.01374

Dastani, M., Bigdelu, L., Hoseinzadeh, M., Rahimi, H. R., Karimani, A., Hooshang Mohammadpour, A., & Salari, M. (2019). The effects of curcumin on the prevention of atrial and ventricular arrhythmias and heart failure in patients with unstable angina: A randomized clinical trial. Avicenna journal of phytomedicine9(1), 1–9. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6369319/

Small, et al. (2018). Memory and Brain Amyloid and Tau Effects of a Bioavailable Form of Curcumin in Non-Demented Adults: A Double-Blind, Placebo-Controlled 18-Month Trial. The American Journal of Geriatric Psychiatry. 26(3): 266-277. https://doi.org/10.1016/j.jagp.2017.10.010

Thavorn, K., Mamdani, M.M. & Straus, S.E. (2014). Efficacy of turmeric in the treatment of digestive disorders: a systematic review and meta-analysis protocol. Systematic Reviews. 3(71). https://doi.org/10.1186/2046-4053-3-71

Mughal, M. H. (2019). Turmeric polyphenols: A comprehensive review. Integrative Food, Nutrition and Metabolism. https://doi.org/10.15761/IFNM.1000269

Tabari, N. S., Kheirkhah, M., Mojab, F., et al. (2020). An investigation of the effect of curcumin (turmeric) capsule on the severity and duration of dysmenorrhea in students of Iran university of medical sciences. J Evolution Med Dent Sci. (46):3444-
3451. https://doi.org/10.14260/jemds/2020/755

Versi Terbaru

27/04/2023

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Mengenal Manfaat Kunyit untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

10 Manfaat Mengonsumsi Serai bagi Tubuh


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan