backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Risiko Kesehatan yang Ditimbulkan Asap Knalpot Kendaraan

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 22/06/2023

    5 Risiko Kesehatan yang Ditimbulkan Asap Knalpot Kendaraan

    Adanya kendaraan bermotor tentu memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas. Namun sayangnya, asap knalpot yang dihasilkan oleh kendaraan justru bisa menyebabkan pencemaran udara hingga mengganggu kesehatan. Apa saja bahaya dari asap knalpot ini?

    Apa yang terkandung dalam asap knalpot?

    pencemaran lingkungan

    Gas buang (emisi) dari kendaraan, atau yang lebih dikenal sebagai asap knalpot, adalah produk sisa dari pembakaran mesin kendaraan.

    Produk buang ini mengandung gas dan partikel halus (particulate matter) yang bisa membahayakan kesehatan, seperti: 

    • benzena,
    • arsenik,
    • formaldehyde,
    • karbon monoksida,
    • nitrogen oksida,
    • sulfur dioksida,
    • 1, 3-butadiene,
    • polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH),
    • dan karbon hitam.

    Berbagai zat kimia ini akan tercampur di udara begitu kendaraan mengeluarkan gas buangnya. Dengan demikian, orang-orang yang berada di sekitarnya akan dengan mudah menghirup zat tersebut. 

    Tanpa disadari, paparan asap knalpot tersebut memasuki sistem pernapasan dan peredaran darah sehingga menimbulkan kerusakan tubuh meskipun membutuhkan waktu yang lama.

    Adapun OEHHA menyebut, orang-orang yang tinggal dan bekerja di kawasan perkotaan lebih mungkin terpapar zat polutan dari asap knalpot.

    Ini pun termasuk orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktu di dekat jalan raya.

    Bahaya asap knalpot pada kesehatan manusia

    polusi udara

    Asap knalpot yang masuk ke tubuh bisa menimbulkan sejumlah penyakit. Namun, tidak semua orang akan mengalami masalah kesehatan tersebut.

    Bila terjadi pun, masalah kesehatan yang timbul tidak selalu sama. Hal ini bergantung pada seberapa banyak dan lamanya paparan terjadi. 

    Efek paparan asap knalpot sesuai lama waktunya

    Pada jangka pendek, paparan asap knalpot dengan konsentrasi tinggi bisa menimbulkan iritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
    Adapun hal ini bisa menimbulkan pusing, batuk, munculnya dahak, hingga mual. Sementara pada penderita asma dan alergi, paparan jangka pendek juga bisa memicu gejala.
    Bukan cuma jangka pendek, paparan asap kendaraan jangka panjang bisa menimbulkan berbagai bahaya yang lebih serius.

    Namun, perlu Anda pahami, tidak semua orang yang terpapar asap kendaraan jangka panjang juga akan mengalaminya. Umumnya, ini juga tergantung pada tingkat imunitas seseorang.

    Misalnya, anak-anak dan lansia lebih rentan mengalami gangguan kesehatan akibat asap knalpot karena kekebalan tubuhnya cenderung lebih lemah. 

    Lalu, apa saja bahaya kesehatan jangka panjang akibat asap kendaraan tersebut? Berikut penjelasannya.

    1. Kanker

    Beberapa kandungan dalam asap knalpot, seperti benzena, arsenik, formaldehyde, dan 1, 3-butadiene, memiliki sifat karsinogenik.

    Artinya, kandungan ini berpotensi menyebabkan perubahan mutasi genetik yang merupakan penyebab dari penyakit kanker.

    Bahkan, Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat memperkirakan, setengah dari kasus kanker terkait dengan bahaya asap kendaraan.

    Selain itu, suatu penelitian pun menemukan, paparan asap knalpot diesel meningkatkan risiko penyakit kanker paru, terutama pada pengemudi truk atau pekerja kereta api.

    2. Masalah pernapasan

    Sistem pernapasan adalah bagian pertama dan yang paling utama mengalami dampak dari paparan asap kendaraan. 

    Pasalnya, semua udara yang dihirup akan memasuki paru-paru untuk kemudian dialirkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. 

    Salah satu yang mungkin terjadi adalah keracunan karbon monoksida.

    Menghirup karbon monoksida secara berlebihan dapat menurunkan kadar oksigen sehingga meningkatkan risiko pneumonia dan memengaruhi organ tubuh lainnya, 

    Selain itu, partikel halus dari asap kendaraan juga dapat memperburuk gangguan pernapasan yang telah diderita, seperti asma, emfisema, dan bronkitis kronis.

    serangan jantung

    3. Penyakit kardiovaskular

    Bahaya paparan asap knalpot lainnya adalah meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).

    Ini karena partikel halus dan gas beracun yang masuk ke paru-paru akan mengalir ke seluruh tubuh bersama dengan darah melalui pembuluh darah. 

    Bagi penderita penyakit jantung, paparan asap knalpot ini pun bisa memperparah gejala, meningkatkan kemungkinan rawat inap, hingga risiko kematian.

    4. Penyakit otak dan saraf

    Beberapa penelitian telah menemukan kaitan antara bahaya asap kendaraan dengan penyakit terkait otak dan saraf, seperti stroke dan demensia.

    Salah satunya yang ada di jurnal The Science of The Total Environment pada 2016. Menurut penelitian tersebut, polusi udara, terutama akibat asap knalpot, dapat meningkatkan risiko stroke.

    Di penelitian lainnya menunjukkan, tinggal di dekat jalan raya utama meningkatkan risiko demensia. Ini utamanya terkait dengan polusi udara yang berasal dari knalpot mobil.

    Adapun kedua hal tersebut mungkin saja terjadi karena zat berbahaya dari asap knalpot bisa merusak pembuluh darah dan mencegah otak untuk mendapat oksigen yang cukup.

    Jika ini terjadi, jaringan saraf dan sel otak bisa mengalami kerusakan.

    5. Menurunkan kualitas sperma

    Bukan cuma penyakit-penyakit kronis di atas, faktanya, paparan asap knalpot juga bisa memengaruhi sistem reproduksi pria.

    Penelitian yang dipublikasikan di Journal of proteome research pada 2015 menunjukkan, paparan asap knalpot dari kendaraan bermotor dapat mengurangi kualitas sperma.

    Ini bisa terjadi karena paparan knalpot menyebabkan perubahan signifikan dalam pola ekspresi protein yang merupakan komponen kunci dalam produksi sperma dan sintesis hormon testosteron.

    Jadi, sudah jelas jika asap knalpot bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan Anda.

    Oleh karena itu, sebaiknya Anda melakukan tindak pencegahan terhadap polusi udara agar terhindar dari masalah di atas.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 22/06/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan