backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Daun Sambung Nyawa

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Daun Sambung Nyawa

Minum jamu merupakan salah satu cara untuk mengonsumsi obat herbal. Salah satu tumbuhan yang sering dijadikan sebagai tanaman obat adalah daun sambung nyawa atau daun dewa.

Apa saja kegunaan daun dengan nama ilmiah Gynura procumbens ini?

Kandungan daun sambung nyawa

Manfaat daun sambung nyawa tentu berasal dari kandungannya. Untuk itu, ketahuilah kandungan-kandungannya berikut ini.

  • flavonoid,
  • saponin,
  • tanin,
  • terpenoid,
  • sterol glikosida,
  • kaempferol, 
  • quercetin
  • kaempferol-3-O-β-Dglucopyranoside
  • kaempferol-3-O-rutinoside
  • rutin, 
  • chlorogenic acid
  • alkaloid, dan
  • astragalinin.
  • Beragam manfaat sambung nyawa untuk kesehatan

    Kegunaan daun dewa berpotensi untuk mengurangi kondisi berikut.

    1. Kanker

    Daun ini sudah lama dipercaya sebagai pengobatan kanker payudara, leukemia, dan kanker rahim.

    Mengutip tinjauan terbitan Frontiers in Pharmacology (2016), ekstrak etanol daun sambung nyawa pada sel kanker bekerja dengan cara berikut.

    • Menghambat siklus sel kanker.
    • Menghambat pembentukan sel kanker.
    • Mengurangi pertumbuhan pembuluh darah menuju kanker.

    Berbagai cara kerja ini bisa didapatkan berkat kandungan flavonoid.

    Meski demikian, berbagai studi masih menggunakan sel di laboratorium, tikus, bahkan telur ayam.

    Sementara itu, penelitian yang dilakukan pada manusia hingga saat ini tidak menggunakan daun dewa sebagai obat herbal tunggal, melainkan kombinasi dengan obat kanker lainnya. 

    Namun, tidak semua obat kanker bisa memberikan interaksi yang baik untuk kanker, justru ada yang saling bertolak belakang.

    2. Herpes

    Satu penelitian terbitan Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine (2013) meneliti bahwa ekstrak etanol daun dewa yang dioles ke herpes berpotensi mematikan dan menghambat virus herpes simpleks HSV-1 dan HSV-2.

    Lebih lanjut, daun sambung nyawa memiliki kandungan caffeoylquinic, fitosteril glukosida, dan glikogliserolipid.

    Kandungan tersebut bisa mencegah infeksi virus herpes pada pasien herpes simpleks labialis berulang.

    Meski sudah diuji coba pada manusia, penelitian ini tetap memiliki kekurangan.

    Ada beberapa pasien yang tidak menyelesaikan rangkaian penelitian. Jadi, tingkat efektivitas (keampuhan) uji klinis pun berkurang.

    3. Hipertensi

    mencegah hipertensi

    Selain membunuh virus herpes, daun sambung nyawa memiliki potensi untuk menurunkan tekanan darah. Potensi ini pun diteliti studi terbitan Clinics (2011).

    Ada dua kemungkinan cara kerja daun dewa untuk mengendalikan hipertensi.

    Pertama, menghambat enzim yang mempersempit pembuluh darah. 

    Selain itu, daun ini membantu menurunkan tekanan darah dengan cara memblokir kalsium masuk ke pembuluh darah. 

    Oleh karena itu, pembuluh darah pun melebar dan tekanan darah kembali stabil.

    Lagi-lagi, efektivitas daun yang diklaim sebagai obat alami hipertensi ini tetap memerlukan penelitian lebih lanjut. Pasalnya, studi ini baru mengujicobakan tikus, bukan manusia. 

    Terlebih, pola makan untuk hipertensi juga harus diterapkan setiap hari agar tekanan darah tetap stabil.

    Tekanan darah yang terkendali bisa menurunkan berbagai risiko penyakit jantung, seperti gagal jantung hingga stroke.

    Perlu Anda ketahui, daun ini bukanlah salah satu pengobatan stroke atau gagal jantung.

    4. Diabetes

    Daun dewa banyak dicari untuk pengobatan berbagai macam penyakit kesehatan seperti diabetes

    Menurut hasil studi terbitan Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine (2013), ekstrak fenolik dan flavonoid lah di balik potensi manfaat ini.

    Selain bekerja sebagai antioksidan, studi ini menduga bahwa cara kerja ekstrak daun sambung nyawa ini mirip dengan obat diabetes metformin. 

    Dalam hal ini, ekstrak daun dewa berpotensi mengubah metabolisme energi sel dengan cara menghambat hati melepas glukosa ke dalam darah.

    Lagi-lagi, studi ini menggunakan ekstrak etanol yang diuji pada tikus, bukan manusia. Ekstrak ini tentu berbeda dengan merebus daun sambung nyawa biasa.

    5. Luka

    gambar luka jenis luka pada kulit

    Siapa sangka bila mengoles ekstrak daun sambung nyawa berpotensi mempercepat penyembuhan luka?

    Ya,  studi terbitan Journal of Medicinal Plants Research (2011) menemukan bahwa flavonoid pada daun dewa bisa mengurangi radang, meningkatkan kadar kolagen sekaligus sirkulasi darah ke area luka.

    Selain itu, senyawa ini juga melindungi luka dari paparan radikal bebas yang membuat luka semakin parah.

    Kinerja daun ini juga membuat bekas luka tampak lebih tersamarkan.

    Sifat antimikroba pada flavonoidnya pun mempercepat proses penyembuhan dengan cara membantu regenerasi sel kulit baru untuk menutup luka.

    Studi ini juga menggunakan tikus sebagai model uji coba. Jadi, sebaiknya jangan gunakan daun ini sebagai satu-satunya penyembuh luka.

    6. Malaria

    Maraknya peningkatan resistensi obat antiparasit membuat potensi tanaman lebih digali, tak terkecuali daun dewa untuk malaria.

    Penelitian yang diterbitkan Sains Malaysiana (2012) menduga bahwa ekstrak daun sambung nyawa membantu menekan Plasmodium falciparum, yaitu parasit yang dibawa nyamuk penyebab malaria.

    Lagi-lagi, kandungan flavonoid lah yang memiliki potensi ini.

    Meski begitu, penelitian ini juga baru menguji pada tikus sehingga efek langsung terhadap manusia perlu diselidiki lebih lanjut.

    7. Masalah kesuburan

    Daun sambung nyawa juga berpotensi meningkatkan jumlah sperma, meningkatkan kualitas gerakan sperma menuju sel telur, dan mengurangi kematian sel sperma.

    Selain itu, ada potensi meningkatkan kadar laktat dehidrogenase yang berperan penting dalam produksi sperma.

    Sebagai antioksidan, senyawa flavonoid membantu menetralkan stres oksidatif yang disebabkan paparan radikal bebas

    Stres oksidatif diketahui bisa menurunkan kualitas sperma dan meningkatkan risiko kemandulan. 

    Efek samping daun sambung nyawa

    Walaupun ada berbagai potensi manfaat daun dewa, tanaman ini bisa memicu efek samping.

    Efek samping ini biasanya muncul ketika Anda mengonsumsinya dalam jumlah besar.

    Bahaya obat herbal daun sambung nyawa bisa muncul ketika Anda mengoles atau mengonsumsinya. Beberapa efek samping yang muncul, di antaranya:

    • reaksi alergi,
    • dermatitis,
    • iritasi, dan
    • kulit gatal.

    Jika Anda tidak mengolah dengan benar, bisa jadi kotoran masih menempel pada daun dan menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut setelah minum jamu.

    Bila Anda mengalami diare akibat daun yang tak bersih, tentu ini bukanlah cara melancarkan BAB.

    Cara mengonsumsi daun sambung nyawa

    Anda bisa mengonsumsi jamu dan obat-obatan herbal sebagai pengobatan alternatif pelengkap dari obat kimia (baik resep maupun nonresep).

    Anda bisa mengonsumsi daun sambung nyawa berupa air rebusan.

    Selain itu, Anda juga bisa meminumnya dalam bentuk suplemen. Pastikan produk yang dipilih sudah terdaftar di BPOM.

    Daun sambung nyawa diklaim memiliki potensi manfaat untuk menurunkan risiko penyakit.

    Meski demikian, beragam studi pada umumnya masih bersifat terbatas dan kurang kuat.

    Temuan-temuan di atas masih bersifat dugaan awal karena dibuat hanya berdasarkan uji sampel sel, jaringan organ tubuh, atau pada tikus percobaan di laboratorium.

    Jangan mengandalkan konsumsi obat-obatan herbal sebagai pilihan pengobatan pertama dan satu-satunya. 

    Selalu konsultasikan dokter sebelum minum daun dewa, mungkin ada interaksi obat yang mengurangi efektivitas daun atau pun obat yang dikonsumsi.

    Rangkuman

    • Kandungan daun sambung nyawa yang memiliki potensi manfaat adalah flavonoid.
    • Sebagian besar manfaat didapat dengan cara mengonsumsi air rebusan daun.
    • Meski sangat dikenal sebagai antikanker, hasil berbagai penelitian masih tidak konsisten.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan