backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan

Bercak Merah di Bibir Bagian Dalam, Apa Sebabnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 22/11/2022

    Bercak Merah di Bibir Bagian Dalam, Apa Sebabnya?

    Kemunculan bercak merah pada bibir bagian dalam, tepatnya di bagian bibir, langit-langit mulut, atau lidah, pada umumnya merupakan pertanda adanya luka.

    Tidak jarang, kondisi ini disertai dengan rasa nyeri yang membuat Anda tidak nyaman. Lantas, apa yang seharusnya dilakukan?

    Penyebab bercak merah pada bibir bagian dalam

    Bercak merah di bibir Anda bisa disebabkan oleh berbagai hal. Ukuran dan bentuknya pun beragam.

    Namun, kebanyakan dari bercak ini memiliki titik bercak dan adanya garis luar. Anda bisa merasakanmya saat merabanya dengan lidah.

    Berikut beberapa penyebab kemunculan bintik merah di pipi bagian dalam.

    1. Trombositopenia

    Trombositopenia merupakan kurangnya jumlah trombosit (keping darah) karena sistem kekebalan tubuh menghancurkannya.

    Kelainan darah ini ditandai dengan bercak-bercak merah atau ungu pada area kulit hingga mulut. Saat jumlah trombosit sudah kembali normal, bercak akan ikut menghilang.

    2. Alergi

    pasta gigi sensitif

    Kemunculan bintik merah di dinding mulut juga bisa terjadi saat Anda alergi terhadap makanan tertentu atau bahan-bahan di dalam suatu produk.

    Beberapa pemicunya yakni makanan yang terlalu asam, kayu manis, dan bahkan bahan aktif pada pasta gigi dan mouthwash.

    3. Angina bullosa hemorrhagica

    Bercak di bibir terkadang juga disertai dengan darah. Jika bercak cukup sering muncul dan tiba-tiba pecah dengan sendirinya, itu bisa menandakan angina bullosa hemorrhagica (ABH).

    Masalah pada lapisan lendir mulut ini kerap ditemui pada orang-orang di atas 45 tahun dan kerap dikaitkan dengan diabetes tipe 2. Meski disertai darah, bercak yang muncul tidak selalu terasa sakit.

    4. Pemphigus vulgaris

    Penyakit yang disebabkan oleh terganggunya sistem kekebalan tubuh ini termasuk langka. Gejalanya yaitu bercak merah pada bibir bagian dalam yang biasanya terasa sangat perih.

    Bercak yang diakibatkan oleh penyakit autoimun ini biasanya datang dan pergi. Pada kondisi tertentu, gejala ini akan disertai dengan rasa sakit saat menelan.

    5. Oral lichen planus

    Lichen planus merupakan penyakit peradangan kronis yang menyerang kulit, kuku, lapisan mulut, dan lapisan lendir. Jika terjadi pada mulut, penyakit ini disebut oral lichen planus.

    Mengutip laman National Health Service UK, penyakit ini dapat bertahan di dalam mulut hingga beberapa tahun.

    Rasa sakit dan terbakar yang ditimbulkannya dapat diredakan dengan mengonsumsi obat dari dokter.

    6. Penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD)

    HFMD atau flu singapura disebabkan oleh infeksi virus yang banyak ditemukan pada anak-anak di bawah lima tahun.

    Selain menimbulkan bintik merah di pipi bagian dalam dan dinding mulut, HFMD atau penyakit ini juga disertai demam dan hilangnya napsu makan.

    7. Herpes simplex tipe satu (HSV-1)

    Virus HSV-1 dapat menyerang area mulut dan menyebabkan penyakit herpes. Gejala awalnya yaitu luka di dalam mulut yang disertai bercak berwarna merah.

    Ukuran bercak karena herpes simplex biasanya cukup besar dan disertai nyeri.

    8. Kanker mulut

    kanker mulut gusi gigi bibir

    Jika bercak di dalam mulut Anda tidak juga menghilang, bahkan disertai dengan benjolan yang tidak juga mengempis, bisa jadi ini merupakan tanda kanker mulut.

    Pengidap kanker mulut umumnya memiliki bintik merah dan putih yang muncul pada hampir semua bagian dalam mulut. Bercak bisa tampak pada langit-langit mulut, lidah, hingga bagian dalam pipi.

    9. Efek pengobatan

    American Cancer Society menyebutkan bahwa bercak atau luka di dalam mulut merupakan salah satu efek pengobtan kanker.

    Beberapa jenis pengobatan kanker, seperti kemoterapi, memang dapat merusak sel-sel dalam tubuh, termasuk di dalam mulut. Bercak merah pada bibir bagian dalam Anda mungkin bertahan selama 2–4 minggu.

    10. Penyebab lain bercak merah pada bibir bagian dalam

    Kebiasaan merokok, penggunaan jenis obat tertentu, hingga pola makan juga bisa menyebabkan bercak merah di dalam mulut.

    Contohnya saat Anda makan makanan renyah dengan ujung tajam, ini mungkin membuat bibir bagian dalam Anda terluka sehingga muncul bercak-bercakk merah.

    Selain itu, kebiasaan mengunyah yang terburu-buru hingga tidak sengaja menggigit pipi bagian dalam juga bisa menyebabkan bercak merah.

    Pengobatan untuk bercak merah pada bibir bagian dalam

    Pada sebagian besar kasus, bintik merah di dinding mulut dan bibir tidaklah berbahaya karena dapat hilang dengan sendirinya.

    Akan tetapi, pada kondisi tertentu seperti angina bullosa hemorrhagica, pengobatan perlu segera dilakukan karena penyakit ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan.

    Pengobatan bintik merah di pipi bagian dalam harus disesuaikan dengan akar penyebabnya. Selain itu, Anda dapat membantu proses pemulihan dengan cara berikut.

    • Hindari makanan yang dapat menyebabkan iritasi, seperti makanan yang terlalu panas, asam, asin atau pedas.
    • Jika bercak diakibatkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antiobiotik. Sementara jika penyebabnya merupakan infeksi jamur pada mulut, Anda mungkin diresepkan obat antijamur.
    • Jika bercak pada bibir Anda menyebabkan nyeri, gunakan obat pereda nyeri atau tempelkan es pada area yang terasa nyeri.
    • Memperbaiki pola hidup dengan mengurangi rokok dan memberbanyak makanan sehat.
    • Menjaga kesehatan gigi dan mulut.

    Anda sebaiknya juga lebih berhati-hati saat mengunyah atau menggosok gigi. Pasalnya, gesekan yang terjadi bisa membuat bercak menjadi lebih perih atau bahkan melebar.

    Seputar bercak merah di bibir

    • Diakibatkan oleh berbagai faktor, mulai dari penyakit autoimun, infeksi bakteri, hingga alergi.
    • Pengobatan tidak wajib dilakukan jika bercak segera hilang.
    • Salah satu efek samping dari pengobatan kanker.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 22/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan