Nikotin adalah zat yang bisa membuat otak kecanduan terhadap senyawa lainnya. Selain itu, rasa yang dimiliki oleh vape juga mengandung karsinogen dan bahan kimia beracun, antara lain zat formaldehida dan asetaldehida.

Umumnya, ada empat kandungan yang terdapat di dalam cairan vape atau rokok elektronik.
- Pertama ada propilen glikol atau gliserin. Gliserin ini berfungsi untuk memproduksi uap air.
- Kedua ada nikotin. Nikotin pada vape ditemukan dalam jumlah yang yang berbeda-beda, biasanya sekitar 0-100 mg/ml dalam satu rokok elektrik.
- Lalu, ada penambah rasa. Rasa yang ditawarkan cukup banyak. Misalnya rasa cokelat, vanili, buah-buahan, dan lainnya. Ini yang membuat rokok elektrik atau vape banyak diminati karena sensasi rasanya yang beragam.
- Terakhir ada tobacco-specific nitrosamine (TSNA). Ini adalah senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau dan rokok tembakau. Nitrosamin juga ditemukan dalam vape meskipun dalam jumlah yang sedikit. Perlu diketahui, semakin tinggi kadar nikotin di dalam rokok, semakin tinggi juga kadar TSNA. Selain TSNA, juga ditemukan kandungan senyawa logam seperti kromium, nikel, dan timah.
Benarkah merokok vape bikin gigi kuning?

Ya, benar. Di dalam kandungan rokok vape tetap terdapat zat nikotin dari tembakau yang sama terdapat di kandungan rokok kretek biasa. Salah satu efek nikotin pada rokok vape adalah bisa membuat perubahan pada warna gigi. Kandungan nikotin dan tar pada tembakau bisa menempel pada email gigi dan efek vape bikin gigi kuning pun bisa langsung terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
Merokok, baik vape maupun rokok tembakau, juga dipastikan bisa mengubah warna gigi menjadi kuning lewat penelitian yang dimuat dalam jurnal BMC Public Health. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 6.000 orang dewasa di Inggris. Peneliti mewawancarai orang yang merokok dan yang tidak merokok. Lalu peneliti mencocokkan seberapa sering mereka merokok dan seberapa puas mereka dengan warna giginya.