Kelainan pertumbuhan gigi dalam mulut, misalnya gigi tumbuh miring dalam gusi. Kegagalan setelah mengikuti prosedur perawatan saluran akar gigi (root canal). Faktor genetik, seperti sindrom Gorlin namun hal ini sangat jarang terjadi. Impaksi gigi bungsu atau gigi yang gagal tumbuh dan tertanam pada gusi. Kondisi ini jadi penyebab umum kista dentigerous yang terbentuk di sekitar mahkota gigi. Trauma, infeksi, dan perawatan yang tidak sesuai anjuran yang menyebabkan gigi mati. Diagnosis & pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana kondisi ini didiagnosis dokter?
Saat Anda melakukan pemeriksaan gigi rutin, jarang ada dokter yang dapat menemukan kista gigi hanya dengan melakukan pemeriksaan fisik saja. Hanya kista berukuran besar yang mungkin dilihat dan dirasakan.
Walaupun kista yang berukuran cukup besar bisa langsung dideteksi, namun perlu diagnosis lengkap agar dokter mengetahui penyebab timbulnya kista dalam rongga mulut.
Dikutip dari Mayo Clinic, dokter umumnya akan merekomendasikan beberapa prosedur, seperti:
- Rontgen gigi dengan sinar X, CT scan, atau MRI.
- Biopsi, yakni dengan mengambil sampel jaringan kista untuk dianalisis di laboratorium untuk mengetahui adanya risiko tumor atau kanker mulut.
Setelah diketahui jenis dan penyebabnya, dokter baru akan menentukan prosedur medis yang tepat dan efisien untuk mengobati kista gigi yang Anda alami.
Bagaimana cara mengobati kista gigi?
Setidaknya ada dua metode yang dapat dokter lakukan sebagai langkah pengobatan medis, yakni dengan obat-obatan atau melalui prosedur operasi.
1. Obat-obatan
Kista gigi yang berukuran sangat kecil dapat hilang dengan sendirinya dan bisa juga diobati dengan penggunaan obat anti-inflamasi dan antibiotik melalui resep dokter.
Obat anti-inflamasi berguna untuk mengatasi peradangan yang disebabkan oleh kista, sementara antibiotik akan memerangi bakteri penyebab infeksi pada rongga mulut.
Walaupun tidak memerlukan perawatan medis serius, Anda tetap dianjurkan untuk melakukan konsultasi dan perawatan gigi rutin untuk memastikan kista gigi tidak bertambah besar.
Apabila kista semakin besar dan berisiko mengganggu kondisi kesehatan, barulah tindakan medis dapat direkomendasikan oleh dokter.
2. Prosedur operasi
Jika kista sudah cukup besar dan tidak bisa ditangani dengan obat-obatan, dokter akan melakukan prosedur operasi pengangkatan kista gigi. Prosedur ini aman dan tidak menimbulkan rasa sakit, sebab dokter akan memberikan anestesi lokal untuk mencegah rasa sakit selama proses berlangsung.
Dikutip dari jurnal Kista radikuler dan kista dentigerous yang diterbitkan Makassar Dental Journal, ada dua metode yang digunakan untuk perawatan kista, yakni:
- Enukleasi: prosedur untuk menghilangkan lapisan kista secara keseluruhan yang bisa dilakukan apabila lapisan kista mudah dipisahkan dari perlekatan tulang. Enukleasi dapat dilakukan pada semua kista yang berukuran kecil hingga sedang.
- Marsupialisasi: prosedur pengembalian kista seperti semula, dilakukan dengan memotong lapisan kista dan mengeluarkan isinya. Efeknya tekanan pada rongga kista menghilang, menghentikan penyebaran, dan mendorong penyusutan kista.
Untuk menghilangkan kista secara permanen, Anda dapat mempertimbangkan prosedur enukleasi. Lain halnya dengan marsupialisasi yang jadi alternatif apabila metode enukleasi cukup berisiko, terutama untuk jenis kista periapikal besar dan kista dentigerous pada anak.
Untuk menentukan mana prosedur operasi yang sebaiknya dilakukan, bicarakan terlebih dulu dengan dokter.
Pencegahan
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan di rumah yang dapat membantu mencegah kista gigi?
Walaupun umumnya tidak menimbulkan gejala serius, Anda tetap dapat mencegah pembentukan kista dalam rongga mulut dengan melakukan beberapa hal, di antaranya:
- Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang dapat merusak kondisi gigi, misal yang terlalu manis, asam, panas, atau dingin.
- Menyikat gigi dengan benar dan rutin dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluoride untuk mencegah timbulnya penyakit gigi.
- Tingkatkan perawatan gigi dan mulut, misal dengan menggunakan benang gigi (dental floss) dan obat kumur untuk membersihkan sisa makanan dan plak di sela-sela gigi.
- Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi, minimal enam bulan sekali.
- Segera lakukan perawatan gigi dengan prosedur medis apabila menemukan masalah seperti, gigi berlubang (karies), gigi retak, atau penyakit gusi.
Bila ada pertanyaan lanjutan, segera konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar