backup og meta

Kista Gigi

Kista Gigi

Walaupun kemunculannya tidak selalu berbahaya, kista gigi yang tidak segera ditangani dapat bertambah besar dan menimbulkan infeksi pada rongga mulut. Ketahui gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya melalui pembahasan di bawah ini.

Apa itu kista gigi?

Kista gigi atau dental cyst adalah kondisi terbentuknya kantong abnormal yang dapat berisi cairan, udara, atau material tertentu di dalam rongga mulut.

Jenis kista ini dapat terbentuk di gusi dekat mahkota gigi, ujung akar gigi, gigi geraham bungsu, dan gigi yang tidak sehat. 

Selain itu, kista juga bisa berkembang pada jaringan lunak di sekitar rongga mulut, seperti gusi dan bibir. 

Sifatnya yang kurang simptomatik (kurang bergejala) membuat dental cyst biasanya baru terdeteksi bila sudah terinfeksi.

Kista di dalam rongga mulut cenderung memiliki pertumbuhan yang lambat dan tidak akan tumbuh menjadi kanker. 

Namun, tidak menutup kemungkinan sebagian kasus kista gigi bisa berkembang menjadi tumor yang ganas alias kanker pada rongga mulut.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Medicina Oral (2012) menunjukkan bahwa kista rongga mulut (odontogenik dan nonodontogenik) menyumbang 3,51% dari total kasus kista di populasi Turki. Kondisi ini juga disebut lebih umum terjadi pada pria daripada wanita. 

Jenis kista gigi

Berdasarkan lokasi kemunculannya, berikut adalah beberapa jenis kista gigi yang umum terjadi.

  • Kista periapikal: biasa dikenal sebagai kista radikuler yang terbentuk pada pangkal gigi sebagai akibat dari infeksi pulpa dan kematian saraf gigi.
  • Kista dentigerous: juga disebut kista folikuler yang berkembang di sekitar mahkota gigi yang belum erupsi atau muncul ke permukaan gusi. Kondisi ini berkaitan dengan impaksi gigi bungsu.
  • Kista periodontal lateral: jenis kista yang berkembang pada bagian samping akar gigi, biasanya antara dua akar gigi yang berdekatan.
  • Kista mukokel: jenis kista rongga mulut yang berkembang pada jaringan lunak, seperti pipi bagian dalam, bibir, dan lidah.
  • Keratocystic odontogenic tumor (KCOT): kista yang berkembang pada tulang rahang bawah dekat geraham ketiga yang memiliki kecenderungan untuk kambuh mirip tumor setelah prosedur bedah.

Tanda dan gejala kista gigi

obat gusi bengkak

Pertumbuhan dental cyst kerap kali tidak menimbulkan tanda dan gejala yang jelas. Kista bisa tumbuh lambat sehingga Anda baru menyadarinya saat ukurannya sudah besar atau terkena infeksi.

Meski begitu, ada beberapa gejala umum kista gigi yang patut Anda waspadai, seperti:

  • gigi sensitif,
  • gigi longgar dan berubah positif sehingga muncul celah antara gigi,
  • gusi bengkak pada area tertentu,
  • rasa nyeri dan tidak nyaman saat menyentuh gusi, serta
  • mati rasa pada wajah karena kista dapat menekan saraf.

Gejala-gejala di atas mungkin mirip dengan abses gigi, tetapi keduanya adalah kondisi yang berbeda.

Abses gigi akan menimbulkan rasa sakit yang intens. Gejala ini akan diikuti dengan peradangan dan pembengkakan gusi, demam, kelelahan, rasa anyir, dan bau mulut tidak sedap.

Nyeri akibat abses gigi juga bisa terjadi secara tiba-tiba, kemudian dapat meningkat lebih intens selama berjam-jam atau berhari-hari. 

Rasa sakit ini dapat menjalar ke leher, rahang, dan telinga bila tidak ditangani, misalnya dengan perawatan saluran akar gigi (root canal treatment) atau cabut gigi yang terinfeksi.

Kondisi ini berbeda dengan dental cyst yang tidak selalu memicu infeksi dan tidak bergejala sama sekali. Kista bisa tumbuh dalam hitungan bulan atau tahun sebelum akhirnya Anda sadari.

Penyebab kista gigi

Kantong berisi cairan di sekitar gigi atau akar gigi bisa terbentuk karena iritasi atau infeksi. Ini bisa memicu pembengkakan hingga kerusakan jaringan bila tidak ditangani.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kista berkembang di dalam rongga mulut Anda.

  • Kelainan pertumbuhan gigi dalam mulut, misalnya gigi tumbuh miring di dalam gusi.
  • Kegagalan setelah mengikuti perawatan saluran akar gigi (root canal treatment).
  • Faktor genetik, seperti sindrom Gorlin yang relatif sangat jarang terjadi.
  • Impaksi gigi bungsu atau gigi gagal tumbuh dan tertanam pada gusi, yang menjadi penyebab umum kista dentigerous di sekitar mahkota gigi.
  • Trauma, infeksi, atau perawatan yang tidak sesuai anjuran sehingga membuat gigi mati.

Diagnosis kista gigi

Saat Anda melakukan pemeriksaan gigi, ada kemungkinan dokter gigi tidak dapat menemukan kista gigi hanya dengan melakukan pemeriksaan fisik. 

Umumnya, hanya kista berukuran besar dan terinfeksi yang mungkin bisa dilihat dan dirasakan.

Meski kista yang berukuran besar bisa langsung terdeteksi, diperlukan diagnosis lengkap agar dokter dapat mengetahui penyebab timbulnya kista di dalam rongga mulut.

Dokter gigi Anda mungkin dapat merekomendasikan rontgen gigi dengan tes pencitraan, seperti rontgen, CT scan, atau MRI.

Dokter juga dapat melakukan pengambilan sampel jaringan kista. Sampel ini akan dianalisis di laboratorium sehingga dokter dapat mengetahui apakah terdapat risiko tumor atau kanker mulut.

Setelah jenis dan penyebabnya diketahui, dokter Anda baru akan menentukan prosedur medis yang tepat dan efisien untuk mengobati kista gigi.

Pengobatan kista gigi

dokter bedah mulut

Terdapat dua metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kista gigi, yakni dengan obat-obatan atau melalui prosedur operasi. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Obat-obatan

Kista yang berukuran sangat kecil dapat hilang dengan sendirinya. Dalam kondisi ini, dokter akan meresepkan obat-obatan, seperti obat anti-inflamasi dan antibiotik.

Obat antiinflamasi berguna untuk mengatasi peradangan akibat kista, sedangkan obat antibiotik akan melawan bakteri penyebab infeksi pada rongga mulut.

Walaupun tidak membutuhkan perawatan medis serius, Anda tetap dianjurkan untuk melakukan konsultasi dan perawatan rutin untuk memastikan kista tidak bertambah besar. 

Namun, bila ukuran kista makin besar sehingga berisiko mengganggu kesehatan Anda, barulah operasi akan direkomendasikan oleh dokter.

2. Prosedur operasi

Jika ukuran kista sudah cukup besar dan tidak bisa ditangani dengan obat-obatan, dokter akan melakukan operasi pengangkatan kista. 

Prosedur ini aman dan tidak menimbulkan rasa sakit karena dokter akan memberikan anestesi lokal untuk mencegah rasa sakit selama operasi berlangsung.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam Makassar Dental Journal (2021), berikut adalah dua metode operasi yang dapat digunakan untuk perawatan kista gigi.

  • Enukleasi: prosedur untuk menghilangkan lapisan kista secara keseluruhan yang bisa dilakukan bila lapisan kista mudah dipisahkan dari perlekatan tulang. Enukleasi dapat dilakukan pada semua kista yang berukuran kecil hingga sedang.
  • Marsupialisasi: prosedur pengembalian kista seperti semula, yang dilakukan dengan memotong lapisan kista dan mengeluarkan isinya. Hasilnya, tekanan di rongga kista hilang sehingga menghentikan penyebaran dan mendorong penyusutan kista.

Untuk menentukan mana prosedur operasi yang sebaiknya dilakukan, bicarakan terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Pencegahan kista gigi

Meski umumnya tidak menimbulkan gejala serius, Anda dapat mencegah pembentukan kista di dalam rongga mulut dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

  • Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang bisa merusak gigi, seperti yang terlalu manis, asam, panas, atau dingin.
  • Menyikat gigi dengan benar dan secara rutin dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk mencegah penyakit gigi.
  • Menggunakan benang gigi (dental floss) serta obat kumur untuk membersihkan sisa makanan dan plak di sela-sela gigi.
  • Rutin melakukan pemeriksaan dengan dokter gigi, minimal setiap enam bulan sekali.
  • Segera melakukan perawatan gigi bila menemukan masalah gigi, seperti gigi berlubang (karies), gigi retak, atau penyakit gusi.

Apabila Anda punya pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

Kesimpulan

  • Kista gigi atau dental cyst adalah kantong berisi cairan yang bisa terbentuk di gusi dekat mahkota gigi, ujung akar gigi, gigi geraham bungsu, dan gigi yang tidak sehat. 
  • Apabila tidak segera ditangani, ukuran kista akan membesar serta menyebabkan infeksi.
  • Pengobatan untuk kista gigi dapat meliputi obat-obatan serta operasi untuk mengecilkan ukuran dan menghilangkan kantong cairan secara permanen.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tumor vs. cyst: What’s the difference? (2023). Mayo Clinic. Retrieved October 29, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/expert-answers/tumor/faq-20057829

Jaw tumors and cysts. (2022). Mayo Clinic. Retrieved October 29, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/jaw-tumors-cysts/symptoms-causes/syc-20350973

Dental abscess. (2017). NHS UK. Retrieved October 29, 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/dental-abscess/

Dunlap, C. (n.d.). Cysts of the jaw. University of Missouri-Kansas City School of Dentistry. Retrieved October 29, 2024, from https://dentistry.umkc.edu/wp-content/uploads/2017/09/Jcysts.pdf

Wang, L.L., & Olmo, H. (2022). Odontogenic Cysts. StatPearls Publishing. Retrieved October 29, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK574529/

Mappangara, S., Tajrin, A., & Fatmawati. (2021). Kista radikuler dan kista dentigerous. Makassar Dental Journal, 3(6). https://doi.org/10.35856/mdj.v3i6.200

Mello, F. W., Melo, G., Kammer, P. V., Speight, P. M., & Rivero, E. R. (2019). Prevalence of odontogenic cysts and tumors associated with impacted third molars: A systematic review and meta-analysis. Journal of Cranio-Maxillofacial Surgery, 47(6), 996-1002. https://doi.org/10.1016/j.jcms.2019.03.026

Açikgöz, A., Uzun-Bulut, E., Özden, B., & Gündüz, K. (2012). Prevalence and distribution of odontogenic and nonodontogenic cysts in a Turkish population. Medicina oral, patologia oral y cirugia bucal, 17(1), e108–e115. https://doi.org/10.4317/medoral.17088

Versi Terbaru

05/11/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh drg. Maurany Annisa Haque

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Waspada! Ini Gejala Infeksi Gigi yang Menyebar

Ragam Masalah Kesehatan Akibat Tidak Sikat Gigi


Ditinjau secara medis oleh

drg. Maurany Annisa Haque

Gigi · Maro Dental Practice Jember


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan