Pernahkah saat sedang mengunyah, tiba-tiba merasakan ngilu pada gigi? Seketika itu pula rasa sakitnya kemudian hilang dan Anda mengabaikannya. Bila iya, jangan-jangan gigi Anda ada yang retak. Rasa sakit akibat gigi retak biasanya memang tidak berlangsung lama, cenderung datang dan pergi. Simak apa saja penyebab dan cara mengatasi gigi retak di bawah ini!
Beragam faktor risiko gigi retak
Gigi yang retak bisa dilihat keretakannya oleh mata. Akan tetapi, pada beberapa kasus juga tidak bisa dilihat mata sehingga diperiksa lebih teliti oleh dokter gigi dengan bantuan lampu khusus. Sebenarnya, belum dapat dipastikan penyebab pasti dari masalah keretakan gigi.
Di bawah ini beberapa faktor diyakini mampu menjadi penyebab gigi retak.
- Mengunyah makanan yang keras seperti es batu, kacang, atau permen.
- Suatu kecelakaan yang memberikan pukulan keras terhadap mulut Anda.
- Kebiasaan menggeretak gigi.
- Memberi tekanan berlebih namun gigi tidak cukup kuat untuk menahan.
- Terjadinya penyakit pada gusi, seperti gingivitis (peradangan gusi) yang menyebabkan tulang menjadi keropos. Hal ini pun bisa menjadi penyebab gigi retak karena bisa mengalami fraktur akar.
- Paparan kepada lapisan terluar gigi (email) dari makanan yang terlalu panas lalu minuman yang terlalu dingin.
- Kehilangan banyak bagian dari struktur gigi karena menggunakan tambalan gigi yang besar.
Meskipun mungkin tak kasat mata, namun kondisi gigi retak dapat mencapai bagian pulpa, jaringan halus pada gigi yang berisi saraf-saraf, dan pembuluh darah gigi. Tekanan yang kuat pada gigi seperti saat Anda sedang mengunyah, akan membuka retakan tersebut dan mengiritasi pulpa.
Inilah mengapa gigi Anda jadi lebih sensitif terhadap suhu makanan atau minuman yang ekstrem. Kemudian saat Anda berhenti mengunyah, tekanan pada gigi menghilang, namun digantikan oleh rasa ngilu karena tertutupnya retakan.
Jenis-jenis penyebab gigi retak
Gigi biasanya tidak hanya retak begitu saja. Melansir American Association of Endodontists, masalah gigi yang satu ini pun mempunyai jenis-jenis yang perlu Anda ketahui. Berikut penyebab dan jenis keretakan gigi.
1. Craze lines
Disebut sebagai craze lines karena merupakan retakan super kecil pada gigi. Namun, yang perlu Anda perhatikan karena jenis keretakan gigi yang satu ini kacang menimbulkan rasa ngilu ketika minum minuman yang dingin atau panas. Akan tetapi, biasanya tidak memerlukan perawatan apapun.
Retakan ini biasa terjadi pada enamel atau lapisan luar gigi yang tergolong kuat.
2. Fractured cusp
Jenis dan penyebab keretakan gigi yang satu ini biasanya terjadi di area gigi yang pernah ditambal. Tidak perlu khawatir karena diklaim tidak mempengaruhi pulpa gigi.
Pulpa adalah pusat lunak gigi dimana berada saraf, jaringan ikat, dan juga pembuluh darah. Lalu, jenis gigi retak yang satu ini pun juga tidak menyebabkan rasa sakit.
3. Retak sampai ke garis gusi
Ternyata, gigi pun dapat retak dengan garis vertikal memanjang. Jenis dari masalah keretakan gigi ini pun dikhawatirkan juga bisa memanjang serta meluas sampai ke garis gusi.
Biasanya dokter gigi akan meminta pasien untuk menjalani rontgen gigi. Tujuannya untuk memastikan apakah keretakannya sampai ke akar gigi atau tidak.
4. Gigi terbelah
Penyebab dari jenis gigi retak ini adalah ketika retakan bergerak dari permukaan bawah garis gusi. Apabila retakan yang terjadi begitu luas, yang bisa terjadi adalah gigi tidak dapat diselamatkan.
5. Fraktur akar vertikal
Berbeda dengan jenis keretakan gigi yang sebelumnya, retakan pada gigi dimulai dari bawah garis gusi dan bergerak ke atas. Anda pun harus berhati-hati karena gigi bisa menjadi terinfeksi dan diperlukan perawatan ekstraksi atau pencabutan gigi.