Tinggi badan merupakan salah satu tolak ukur seberapa baik pertumbuhan tubuh manusia, terutama untuk anak-anak. Beberapa faktor dapat memengaruhi tinggi badan seseorang, sebagian besar oleh faktor genetik atau keturunan. Untuk lebih jelasnya, ketahui fakta unik mengenai tinggi badan manusia dalam ulasan berikut.
Beragam fakta tentang tinggi badan manusia
Faktor eksternal seperti nutrisi dan kebiasaan berolahraga juga dapat memengaruhi tinggi badan.
Namun, tinggi badan juga bisa menyusut di usia-usia tertentu. Bagaimana bisa? Berikut ini fakta tentang tinggi badan manusia yang perlu Anda ketahui.
1. Manusia tumbuh sangat cepat saat bayi
Fakta pertama adalah pertambahan tinggi badan manusia sangat pesat di tahun pertama kehidupan mereka, tepatnya saat bayi.
Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), panjang badan bayi bisa bertambah sekitar 25 sentimeter (cm) dari lahir hingga berumur 1 tahun.
Dalam masa pertumbuhan dari bayi hingga remaja, panjang tulang manusia akan bertambah setiap malamnya, bahkan saat sedang tidur.
Penyebab bertambahnya tinggi badan saat tidur adalah hormon pertumbuhan yang terlepas ketika terlelap.
Jadi, pastikan anak Anda tidur dengan tenang sepanjang malam karena akan membantu mereka tumbuh maksimal.
2. Tinggi badan manusia berubah-ubah
Tidak hanya berat badan yang bisa naik-turun, tetapi tinggi badan juga bisa berubah, bahkan hanya berselang antara pagi dan malam.
Penelitian Biomedical And Biotechnology Research Journal (BBRJ) menemukan bahwa tinggi badan seseorang berkurang sekitar 1,59 hingga 1,63 cm saat jam 7 pagi sampai 7 malam.
Kemudian bertambah kembali pada jam 7 malam sampai 7 pagi. Peneliti melakukan riset ini dengan mengukur tinggi badan pukul pada 5.30—7.30 pagi dan 17.00 sore.
Penyebab dari perubahan tinggi badan tersebut adalah tingkat aktivitas yang Anda lakukan setiap hari.
Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, dan asupan kalori dalam sehari.
3. Gen tidak selalu memengaruhi tinggi badan
Melansir dari Medline Plus, faktor genetik menentukan 80% pertumbuhan tinggi badan manusia.
Sementara itu, 20% lainnya terpengaruh oleh gaya hidup sehat seperti asupan gizi yang lengkap dan rutin berolahraga.
Meski bukan faktor penentu utama, gaya hidup sehat tetap berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia.
Jadi, jika ingin anak memiliki tubuh yang lebih tinggi daripada kedua orangtuanya, ini bukan hal yang mustahil.
Tips optimalkan tinggi badan anak
Dari pola makan yang bergizi, anak bisa memperoleh berbagai vitamin dan mineral yang berperan penting dalam proses pertumbuhannya.
Orangtua juga perlu memastikan anaknya memperoleh istirahat yang cukup dan aktif secara fisik.
4. Tubuh yang tinggi lebih berisiko terkena kanker
Studi terbitan The Lancet Oncology menunjukkan bahwa postur tubuh manusia yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.
Pasalnya, tubuh orang yang tinggi tersusun atas jumlah sel yang lebih banyak. Kondisi ini membuat peluang munculnya sel kanker lebih besar ketimbang orang yang bertubuh pendek.
Namun, tidak perlu khawatir, tubuh yang tinggi adalah faktor risiko kanker yang tergolong rendah daripada konsumsi rokok, alkohol, atau makanan cepat saji.
Selain itu, kanker bisa Anda cegah dengan menjalani gaya hidup sehat. Daripada khawatir risiko penyakit dari tubuh yang tinggi, sebaiknya fokus untuk menerapkan diet sehat.
5. Orang bertubuh tinggi umumnya lebih sejahtera
Dari riset terbitan Journal of Applied Psychology, peneliti menyebutkan orang yang tinggi memiliki penghasilan yang lebih banyak per tahunnya.
Selain itu, orang yang tinggi berpeluang untuk mendapatkan lebih banyak uang daripada dengan yang memiliki tinggi ideal atau bertubuh pendek.
Hal ini karena postur badan yang tinggi memengaruhi cara seseorang memandang dirinya secara positif.
Dengan kata lain, semakin tinggi tubuhnya, maka semakin tinggi kepercayaan dirinya. Tak hanya itu, tubuh yang tinggi juga bisa menciptakan citra positif di lingkungan sosial.
Kedua hal ini memiliki pengaruh yang sangat besar pada kinerja pekerjaan seseorang, termasuk penilaian dari atasan sampai akhirnya memengaruhi keberhasilan karirnya.