Pada diabetes tipe 1, terjadi kerusakan islet pankreas sehingga organ ini tidak dapat menghasilkan insulin. Namun, kini hadir pengobatan terbaru berupa islet transplantation yang kabarnya berpotensi memberikan kesembuhan bagi pasien.
Seperti apa prosedurnya dan adakah efek sampingnya bagi pasien?
Apa itu islet transplantation?
Islet pankreas, atau disebut juga Pulau Langerhans, merupakan daerah pankreas yang terbentuk dari kumpulan sel endokrin (penghasil hormon).
Salah satu jenis sel dalam area islet merupakan sel beta yang menghasilkan hormon insulin. Insulin membantu perpindahan glukosa (gula) dari darah ke dalam sel sehingga sel bisa mengubahnya menjadi energi.
Dengan bantuan insulin, gula darah yang tadinya tinggi setelah Anda makan akan kembali normal secara perlahan.
Pada pengidap diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh justru menyerang pankreas dan menghancurkan sel beta.
Akibatnya, pasien harus mendapatkan suntikan insulin karena pankreasnya tidak lagi mampu menghasilkan insulin secara alami.
Sejauh ini, belum ada metode pengobatan yang dapat menyembuhkan pasien diabetes tipe 1.
Suntik insulin, konsumsi obat, dan pengaturan pola makan lebih ditujukan untuk mengendalikan gula darah dan mencegah komplikasi diabetes.
Selama beberapa dekade terakhir, sejumlah institusi di berbagai belahan dunia telah mengembangkan eksperimen untuk pengobatan diabetes dikenal sebagai islet transplantation (transplantasi islet).
Transplantasi islet adalah prosedur pemindahan islet dari pankreas donor ke pasien diabetes tipe 1 yang membutuhkannya.
Islet ini mengandung sel beta yang sehat yang mampu menghasilkan hormon insulin.
Setelah berada dalam tubuh pasien penerima, islet yang berasal dari donor akan mulai menghasilkan insulin dan melepaskannya ke seluruh tubuh.
Dengan begitu, pasien bisa mengontrol gula darahnya sendiri tanpa membutuhkan suntik insulin.
Tujuan dan manfaat islet transplantation
Berbagai uji klinis telah menunjukkan bahwa selain donor pankreas untuk diabetes, transplantasi islet merupakan satu-satunya prosedur yang dapat mengembalikan fungsi pankreas dalam menghasilkan hormon insulin.
Prosedur ini tentu akan membantu pasien diabetes tipe 1 yang sulit mengontrol gula darahnya dan rentan mengalami hipoglikemia.
Hal ini pernah ditunjukkan dalam sebuah uji klinis yang melibatkan delapan pusat penelitian di Amerika Utara pada 2016.
Hipoglikemia merupakan kondisi saat gula darah sangat rendah hingga membahayakan pasien.
Dikutip dari laman Diabetes Research Institute, transplantasi islet terbukti efektif mencegah hipoglikemia, bahkan dalam tingkat yang berat.
Selain itu, berikut beberapa manfaat islet transplantation bagi pasien diabetes tipe 1.
- Mencegah kambuhnya hipoglikemia berat.
- Mencegah munculnya hipoglikemia yang tidak disadari gejalanya.
- Kadar gula darah yang lebih terkendali.
- Pasien membutuhkan lebih sedikit suntik insulin atau bahkan tidak sama sekali.
- Mencegah atau memperlambat munculnya komplikasi diabetes seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, kerusakan mata, atau penyakit ginjal.
Prosedur islet transplantation
Prosedur transplantasi islet menggunakan kumpulan islet dari pankreas donor yang telah meninggal.
Islet akan dimurnikan dan diproses sedemikian rupa sebelum akhirnya dipindahkan ke tubuh pasien penerima.
Proses pemindahannya pun cukup sederhana dan dilakukan secara nonbedah. Pasien akan diberikan bius lokal sehingga tetap sadar selama transplantasi berjalan.
Seluruh prosedur transplantasi memakan waktu kurang-lebih satu jam.
Pertama-tama, dokter akan memasukkan kateter (tabung kecil panjang yang lentur) ke dalam pembuluh vena portal. Pembuluh ini membawa darah dari hati, lambung, limpa, pankreas, dan usus kembali ke jantung.
Selanjutnya, islet yang telah dimurnikan akan dialirkan secara perlahan melalui infus ke dalam pembuluh ini.
Islet akan menyebar ke seluruh bagian hati, lalu membentuk suplai darahnya sendiri dan mulai menghasilkan insulin.
Sel beta dalam islet biasanya dapat langsung menghasilkan insulin tidak lama setelah transplantasi.
Namun, butuh waktu lebih lama hingga islet dapat berfungsi sepenuhnya dan pembuluh darah baru tumbuh di sekitar kumpulan sel ini.
Setelah prosedur selesai, dokter akan melakukan beberapa tes untuk memantau gula darah Anda. Anda kemungkinan juga masih perlu menggunakan insulin hingga islet dapat berfungsi sepenuhnya.
Risiko transplantasi islet
Berikut risiko efek samping dan komplikasi dari prosedur islet transplantation.
- Nyeri, perdarahan, dan penggumpalan darah setelah prosedur.
- Islet mungkin tidak berfungsi dengan baik atau berhenti berfungsi.
- Tubuh membentuk antibodi untuk melawan islet sehingga lebih sulit bagi pasien untuk mendapatkan donor kembali jika ia membutuhkannya di kemudian hari.
- Efek samping dari obat penekan sistem imun (imunosupresan).
Setelah Anda menjalani transplantasi organ, jaringan, atau sel, reaksi pertama sistem imun ialah menghasilkan antibodi untuk melawannya.
Reaksi tersebut terjadi lantaran sistem imun Anda menganggapnya sebagai zat asing yang mungkin berbahaya.
Pemberian obat imunosupresan akan mengurangi aktivitas sistem imun dan mencegah kemungkinan tubuh menolak islet donor.
Jika Anda berhenti meminum imunosupresan, tubuh Anda akan menolak islet dan membuatnya berhenti berfungsi.
Namun, obat imunosupresan juga memiliki sederet efek samping, antara lain:
- membuat pasien rentan terhadap infeksi,
- gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare,
- meningkatnya tekanan darah,
- meningkatnya kolesterol dan trigliserida,
- sakit kepala, dan
- kerusakan ginjal.
Walau demikian, banyak ahli menyatakan bahwa manfaat transplantasi islet lebih besar dari risikonya, terlebih pasien diabetes tipe 1 yang rentan terhadap hipoglikemia.
Dengan statusnya sebagai prosedur eksperimen, islet transplantation memang belum menjadi pengobatan umum untuk diabetes tipe 1.
Akan tetapi, manfaatnya dalam mengembalikan fungsi pankreas dan komplikasi diabetes terbukti menjanjikan.
Langkah terpenting yang perlu Anda lakukan yakni mengelola penyakit dengan pengobatan dan pengaturan pola makan diabetes tipe 1. Gunakan insulin sesuai anjuran dan periksa kadar gula darah Anda secara berkala.
[embed-health-tool-bmi]