backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Vaksin Moderna

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Vaksin Moderna

Pemerintah Indonesia kian menggalakkan penyediaan vaksin untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Indonesia. Salah satujenis vaksin COVID-19 yang umum digunakan karena memiliki efikasi yang tinggi adalah vaksin Moderna.

Apa itu vaksin Moderna?

vaksin moderna covid-19, istilah baru dalam penanganan pasien covid-19 rejimen obat vaksin covid-19 indonesia

Vaksin Moderna atau mRNA-1273 adalah vaksin COVID-19 yang dikembangkan ModernaTX, Inc. dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID).

Kandungan utama dari vaksin COVID-19 asal Amerika Serikat ini adalah messenger RNA (mRNA). 

Pembuatan vaksin menggunakan bahan genetik dari SARS-CoV-2 yang telah direkayasa dan mampu mendorong terbentuknya antibodi untuk melawan infeksi coronavirus.

Efektivitas vaksin Moderna

Vaksin Moderna telah mendapatkan Emergency Use Listing (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setelah penilaian yang ketat atas kualitas, kemanjuran, dan keamanan vaksin COVID-19 ini.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk pemberian vaksin ini kepada orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih.

Efektivitas atau efikasi dari vaksin Moderna sebelumnya telah diuji dan hasilnya diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada akhir 2021.

Hasil uji coba fase ke-3 kepada orang berusia 18 tahun pada tahun 2020 menunjukkan efikasi untuk mencegah COVID-19 sebesar 94% pada berbagai tingkat keparahan.

Penelitian lebih lanjut pada tahun 2021 menunjukkan efikasi vaksin dalam mencegah infeksi coronavirus (93%), infeksi dengan gejala parah (98%), dan infeksi tanpa gejala (63%).

Dosis dan jadwal pemberian vaksin Moderna

vaksin suntik covid-19 moderna

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah memberikan izin penggunaan vaksin Moderna sebagai vaksinasi dosis primer dan lanjutan (booster) untuk masyarakat Indonesia.

Pemberian vaksin COVID-19 ini dilakukan dengan suntikan ke dalam otot (intramuskular/IM). Vaksin ini direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih. 

Berikut ini dosis dan jadwal pemberian vaksin yang perlu Anda ketahui.

Vaksinasi primer Moderna

Pemberian vaksin primer dilakukan dua kali dengan dosis 0,5 ml pada setiap penyuntikan. Jarak pemberian dosis vaksin pertama dan kedua yaitu 28 hari.

Vaksinasi booster Moderna

Vaksin Moderna juga digunakan dalam program vaksinasi dosis lanjutan (booster) dengan ketentuan pemberian berikut ini.

Vaksin Primer Dosis Vaksin Booster 
Sinovac 1 dosis (0,5 ml)
AstraZeneca 1/2 dosis (0,25 ml)
Pfizer 1 dosis (0,5 ml)
Moderna 1/2 dosis (0,25 ml)
Janssen (J&J) 1/2 dosis (0,25 ml)

Cara pemberian vaksin Moderna

Ada sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan sebelum dan setelah suntik vaksin Moderna.

Vaksin COVID-19 Moderna hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih. Vaksin akan diberikan melalui suntikan intramuskular (IM) pada lengan bagian atas.

Sebelum melakukan prosedur ini, petugas kesehatan akan melakukan skrining untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda.

Begitu Anda dinyatakan dapat menerima vaksin, petugas akan membersihkan area yang disuntik menggunakan alcohol swab dan menyuntikkan vaksin.

Selanjutnya, dokter atau petugas akan meminta Anda untuk tidak meninggalkan lokasi vaksinasi selama 15–30 menit.

Ini bertujuan untuk memantau kemungkinan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang bisa terjadi pada sebagian penerima vaksin COVID-19.

Setelah Anda dinyatakan aman dari KIPI, dokter atau petugas akan menjelaskan jadwal pemberian vaksin COVID-19 dosis kedua atau lanjutan.

Efek samping vaksin Moderna

efek samping suntik

Pemberian vaksin Moderna juga berpotensi memicu efek samping seperti obat-obatan lainnya. Meski begitu, tidak semua orang akan mengalaminya.

Beberapa efek samping yang paling umum terjadi antara lain:

Untuk meredakan efek samping ringan setelah vaksinasi, Anda bisa meminum obat pereda demam dan nyeri, seperti paracetamol.

Jika gejala tak kunjung membaik atau timbul reaksi alergi seperti gatal, kesulitan bernapas, mengi, serta pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, segera kunjungi dokter.

Peringatan dan perhatian saat menerima vaksin

Pemberian vaksin Moderna kemungkinan bisa berisiko pada sebagian orang dengan kondisi tertentu. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum vaksinasi.

  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat alergi terhadap vaksin, terapi suntik lain, makanan, bahan tertentu, atau alergi musiman.
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki komorbiditas, seperti penyakit paru kronis, penyakit jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit liver, dan infeksi HIV.
  • Beri tahu dokter bila Anda mengalami sistem imun lemah (imunodefisiensi), penyakit autoimun, atau sedang menggunakan obat imunosupresan.
  • Hindari pemberian vaksin pada orang dengan demam akut (suhu tubuh di atas 38,5°C) dan tunda sampai orang tersebut tidak mengalami demam.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter tentang obat resep, nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan. 
  • Informasikan dokter bila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang dalam masa menyusui.

tips berpergian saat COVID-19

Apakah vaksin Moderna aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Hingga saat ini, data yang tersedia mengenai pemberian vaksin COVID-19 Moderna pada ibu hamil dan menyusui tidak memadai untuk menggambarkan risikonya.

WHO menganjurkan penggunaan vaksin pada ibu hamil mengingat dampak buruk COVID-19 selama kehamilan, termasuk meningkatnya risiko kelahiran prematur dan lahir mati.

Selain itu, WHO juga merekomendasikan pemberian vaksin pada ibu menyusui seperti orang dewasa lainnya. Menyusui juga boleh Anda lanjutkan setelah vaksinasi.

Jika Anda ragu terkait risiko vaksin saat hamil atau menyusui, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan risikonya.

Interaksi dengan obat lain

Belum ada bukti bahwa vaksin Moderna atau mRNA-1273 memicu interaksi yang mengubah kinerja atau meningkatkan risiko efek samping serius dari penggunaan obat lain.

Meski begitu, tetap konsultasikan dengan dokter Anda terkait produk yang sedang digunakan, termasuk obat-obatan resep, nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan