Dok,Bantuin list makanan buat aku dong
bb aku 63 tinggi aku 152
🔥 Diskusi Menarik
Dok mau tanya seminggu lalu saya oprasi usus buntu nah setelah minggu pertaman saya kontrol dan di kasi berbagai macam obat tapi setelah itu keluar cairan seperti berwarna hijau tosca apa itu normal dok ?
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Yuda, terima kasih atas pertanyaan anda.
Perlu ditanyakan lebih jelas untuk cairan hijau yang keluar apakah berasal dari luka bekas operasi usus buntu ? Apabila iya, maka kemungkinan anda terkena luka bekas operasi anda mengalami infeksi. Infeksi pada luka operasi atau luka situs bedah adalah infeksi yang terjadi setelah operasi di bagian tubuh tempat pembedahan dilakukan. Kulit adalah penghalang alami terhadap infeksi. Namun, operasi yang melibatkan sayatan seringkali membuat lapisan kulit rusak dan rentan menimbulkan infeksi. Biasanya, risiko Anda mengalami infeksi luka setelah operasi sebesar 1-3%. Tanda-tanda infeksi biasanya muncul dalam dua minggu sampai 30 hari. Ada tiga jenis infeksi situs bedah, yaitu:
- infeksi insisional superfisial: infeksi yang hanya terjadi di area kulit tempat sayatan dibuat,
- insisional dalam: infeksi yang terjadi di bawah area sayatan, baik pada otot atau jaringan di sekitarnya, dan
- infeksi organ atau ruang: infeksi lebih serius yang terjadi pada organ tubuh bawah kulit yang terlibat dalam operasi.
Umumnya, infeksi luka operasi dapat menimbulkan gejala berupa kemerahan pada area luka, demam, nyeri, dan pembengkakan. Gejala lainnya bergantung pada jenis infeksi yang Anda alami. Pada infeksi superfisial dan infeksi insisional dalam, luka biasanya menghasilkan cairan keruh seperti nanah. Nanah dari luka insisional dalam dapat keluar bersamaan dengan luka yang terbuka sendiri. Namun, dokter juga bisa saja membuka luka dan menemukan nanahnya di dalam. Sedangkan, infeksi ruang juga mengeluarkan nanah, tetapi nanah ini biasanya terkumpul menjadi abses. Abses dapat terlihat ketika dokter membuka luka kembali atau melalui pemeriksaan sinar-X khusus.
Pada masa pemulihan di rumah sakit, dokter dan petugas kesehatan akan mengawasi kondisi Anda untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi setelah operasi. Jadi bila infeksi muncul, dokter bisa langsung memberikan penanganan. Akan tetapi, situasi ini tentu berbeda bila Anda berada di rumah. Anda dan orang-orang terdekatlah yang harus memperhatikan adanya gejala tak biasa yang mulai muncul. Begitu Anda mengalami demam, kemerahan, atau nyeri pada bekas operasi, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter.
Seringnya, infeksi luka operasi disebabkan oleh bakteri Staphyolococcus, Streptococcus, dan Pseudomonas. Ketika pembedahan melibatkan organ perineum, usus, sistem alat kelamin, atau saluran kemih, coliform dan bakteri anaerob dapat menjadi penyebab terjadinya infeksi ini. Bakteri dapat menginfeksi luka operasi melalui beberapa cara, misalnya dari kontak petugas kesehatan atau alat bedah yang telah terkontaminasi, melalui udara yang kotor, atau bisa juga muncul dari kuman yang sudah ada dalam tubuh yang kemudian menyebar ke dalam luka.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi infeksi luka akibat pembedahan.
- Ikutilah anjuran dokter Anda, terutama tentang bagaimana merawat bekas luka operasi
- Mencuci tangan adalah cara yang terbaik untuk mencegah infeksi
- Minum antibiotik yang diresepkan sampai selesai
- Beritahu keluarga dan teman untuk mencuci tangan mereka dengan baik dengan sabun dan air sebelum mengunjungi Anda
- Lakukan pemeriksaan lanjut dengan dokter Anda
- Jangan merokok
Namun sebaiknya anda kontrol kembali ke dokter spesialis bedah untuk melakukan perawatan luka pasca operasi tersebut agar menimbulkan komplikasi lebih parah.
Sekian dan Terima Kasih