Saya umur 18 tahun bentar lgi mo otw 19,,dan berat badan saya 43 ndk naik2,,, apakah bb 43 termasuk ideal?
Luka di jempol kaki
sekitar 1 bulan yg lalu, saya menggunting kuku jempol kaki kependekan menyebabkan jempol saya agak nyeri dan keluar nanah. tetapi skrg nanah sudah tdk keluar dan nyeri ataupun sakit dijempol sdh tdk terasa dok, tetapi masih mengeluarkan cairan bening kadang bercampur darah dari sisi kiri jempol kaki. saya sdh melakukan pemeriksaan gula darah dengan hasil glukosa puasa 89, hba1c 5,3%. apa ini berbahaya dan bagaimana agar luka saya cepat kering tdk mengeluarkan cairan lagi
1 komentar
Terbaru
Halo Ridwan, terima kasih atas pertanyaan anda.
Kemungkinan keluhan yang anda alami dinamakan paronikia. Paronikia (paronychia) adalah infeksi yang terjadi pada kulit di sekitar kuku jari-jari tangan dan kaki. Jaringan sekitar kuku yang terinfeksi akan membengkak, melunak saat disentuh, meradang, dan terasa sakit. Penyakit kuku ini dapat terjadi akibat adanya infeksi, jamur, bakteri atau virus tertentu. Selain itu, risiko infeksi akan lebih tinggi bila terdapat luka atau trauma, seperti menggigit kuku, sering mencuci piring, atau terpapar bahan kimia. Umumnya, gejala paronikia dapat muncul perlahan-lahan dan berlangsung seminggu. Sementara itu, beberapa kasus juga menunjukkan gejala muncul tiba-tiba dan berlangsung hanya 1 – 2 hari. Berbeda dengan herpetic whitlow, paronikia hanya terjadi pada sekitar kuku jari. Sedangkan, herpetic whitlow menimbulkan benjolan kecil berisi nanah di jari tangan dan tidak hanya berada di sekitar kuku jari. Bila tidak diobati, paronikia dapat menyebabkan infeksi yang parah, seperti jaringan jari mengalami kerusakan. Akibatnya, jari harus diamputasi. Kabar baiknya, kerusakan pada kuku ini dapat disembuhkan dengan berbagai cara, seperti drainase, bedah, dan obat-obatan tertentu.
Berikut ini beberapa gejala umum yang muncul berdasarkan jenis infeksinya.
1. Paronikia akut:
ruam kemerahan (erythema),
jari membengkak,
adanya nanah di lipatan sisi kuku,
infeksi pada kulit di bawah kuku, serta
kuku lebih rapuh dan rentan terlepas.
2. Paronikia kronis:
jari membengkak,
ruam merah pada sekitar kuku,
lipatan sisi kuku melunak,
perubahan warna kuku jadi hitam, serta
kutikula dan lipatan sisi kuku terpisah dari kuku.
Perawatan paronikia dibagi menjadi dua bagian berdasarkan jenis. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Paronikia akut -> Paronikia akut umumnya memiliki gejala yang ringan hingga sedang, sehingga Anda bisa mengatasinya dengan perawatan rumahan. Anda dapat memulainya dengan merendam jari yang terinfeksi di air hangat selama 15 menit sebanyak 2 – 3 kali sehari. Metode ini biasanya cukup ampuh meringankan rasa sakit dan pembengkakan. Bila tidak kunjung membaik, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dokter spesialis kulit nantinya akan meresepkan antibiotik oral dan menganjurkan Anda untuk mengangkat jari yang bermasalah. Bila nanah sudah menumpuk di dekat kuku, dokter mungkin akan membius jari yang terinfeksi dan mengeluarkan nanahnya. Bila diperlukan, sebagian kecil kuku akan dicabut agar area tersebut benar-benar terkuras, seperti operasi cantengan.
2. Paronikia kronis -> Paronikia kronis biasanya disebabkan oleh infeksi jamur. Oleh sebab itu, dokter akan mengobati infeksi dengan obat antijamur yang dioleskan pada kulit, seperti clotrimazole atau ketoconazole. Obat-obatan ini mungkin perlu dioleskan setiap hari selama beberapa minggu hingga gejalanya membaik. Anda juga diminta untuk merawat kuku dan kulit di sekitarnya agar tetap kering dan bersih. Pada kasus yang sangat parah, Anda mungkin perlu minum obat antijamur atau steroid untuk menekan penyebaran infeksi dari dalam.
Sekian dan Terima Kasih