🔥 Diskusi Menarik

Konsumsi Tempe Mentah/Belum Diolah

Salam Sehat Dok,


Mau tanya apakah aman konsumsi tempe tanpa di goreng/kukus terlabih dahulu. Sudah beberapa hari ini, sy konsumsi tempe mentah, sehari bisa 1 papan. Jenis tempenya yang tertutup plastik rapat dan memiliki merk. Sy konsumsi tempe mentah ini sebagai kudapan/pendamping untuk program bulking, bukan pengganti makanan utama. Terima Kasih Dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
527
4
2

2 komentar

Halo Agung, terima kaish atas pertanyaan anda.


Karena standar kebersihan industri tidak pasti, ada risiko kontaminasi mikroorganisme penyebab keracunan makanan bila Anda mengonsumsi tempe yang belum matang.


Apa saja bahaya yang mengintai kesehatan tubuh :

1. Menyebabkan aflatoksikosis -> Pada dasarnya, makanan mentah apa pun akan meningkatkan risiko keracunan makanan. Produsen tempe yang tidak higienis biasanya menggunakan ragi tempe yang sudah terkontaminasi jamur, seperti Fusarium spp. and Aspergillus flavus. Kedua jamur pada tempe ini menghasilkan senyawa berbahaya, yaitu aflatoksin. Bila tertelan, Anda akan mengalami aflatoksikosis dengan gejala, seperti:

- mual dan muntah,

- kulit gatal,

- sakit perut,

- kulit dan mata berwarna kuning, dan

- pendarahan.

2. Memicu salmonellosis -> Bahaya tempe yang dikonsumsi mentah dapat meningkatkan risiko gangguan saluran pencernaan seperti salmonellosis (infeksi bakteri Salmonella). Terlebih, bila Anda ingin mengolah tempe bersama sayur segar mentah, pastikan Anda tetap memasak tempe terlebih dahulu. Rupanya, mengolah tempe yang belum matang dan sayur bersamaan memicu kontaminasi silang dari tempe ke sayur.

3. Meningkatkan risiko kanker hati -> Bahaya konsumsi tempe mentah bahkan bisa memicu kanker hati. Aflatoksin atau tepatnya aflatoksin B1 mengubah gen pada sel hati sehingga muncul mutasi dan menyebabkan kanker liver. Pada tahun 1991, tercatat sebanyak 20% penderita kanker hati tanpa riwayat virus hepatitis B atau hepatitis C di Indonesia muncul akibat mengonsumsi tempe yang mengandung aflatoksin.


Pilihan yang terbaik adalah cara memasak tanpa digoreng, yakni mengukus, merebus, dan memanggangnya. Anda juga bisa menumis tempe bersama dengan sayuran untuk menambah asupan nutrisi harian. Proses mengukus dan merebus tempe memerlukan waktu sekitar 15 menit. Bila Anda ingin lanjut memanggang, proses memasaknya sekitar 5 sampai 10 menit. Jadi, rata-rata Anda butuh waktu 20 – 25 menit untuk memasak tempe. Ciri-ciri tempe yang sudah matang adalah renyah di luar dan empuk di dalam. Sebaiknya pikir ulang bila ingin menggoreng tempe, terutama jika cukup sering. Hal ini karena panas dan minyak bisa merusak kandungan zat gizi di dalam tempe dan menambah jumlah kalorinya. Makan gorengan bisa meningkatkan kadar lemak trans yang menaikkan kadar kolesterol jahat pada tubuh. Akibatnya, Anda lebih rentan terkena penyakit jantung.


Sekian dan terima kasih

4 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Tempe mentah sebaiknya tidak dikonsumsi tanpa diolah terlebih dahulu. Mengonsumsi tempe mentah dapat meningkatkan risiko keracunan makanan karena tempe mentah rentan terkontaminasi mikroorganisme berbahaya seperti bakteri Salmonella dan jamur yang menghasilkan aflatoksin. Aflatoksin dapat menyebabkan aflatoksikosis dengan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, dan pendarahan.

Sebaiknya, tempe diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Anda dapat mengukus, merebus, atau memanggang tempe untuk memastikan keamanan dan kandungan gizinya tetap terjaga. Mengolah tempe dengan cara tersebut dapat membunuh mikroorganisme berbahaya dan menjaga kandungan nutrisi tempe tetap utuh.

Jika Anda ingin mengonsumsi tempe sebagai kudapan atau pendamping program bulking, pastikan untuk mengolah tempe terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Jangan mengonsumsi tempe mentah untuk menghindari risiko kesehatan yang tidak diinginkan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

4 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan