Dok,Bantuin list makanan buat aku dong
bb aku 63 tinggi aku 152
🔥 Diskusi Menarik
Dok mau tanya saya minum kopi sehabis solat magrib berapa jam baru boleh minum obat,?
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Iryoil, terima kasih atas pertanyaan anda.
Konsumsi obat sesaat sesudah meneguk kopi tidak disarankan. Beri jeda minum obat setelah minum kopi setidaknya tiga jam.Obat dan kopi akan memunculkan interaksi obat, yaitu timbulnya reaksi atau efek samping karena kandungan obat bercampur dengan zat lain, termasuk kandungan kopi. Ada beberapa jenis kandungan dalam kopi yang mungkin berinteraksi dengan obat, di antaranya kafein dan tannin. Mengutip buku berjudul Caffein (2022), dalam rentang tiga hingga lima jam, efek kafein di dalam tubuh sudah mulai berhenti. Jadi, risiko interaksi obat mungkin bisa berkurang bila Anda menunda minum obat terlebih dahulu.
Sama seperti paracetamol dan alkohol, ada risiko menelan obat setelah minum kopi. Apa saja?
1. Meningkatkan kadar kafein di dalam tubuh -> Kafein pada kopi merupakan senyawa yang bersifat stimulan, yaitu meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat. Efek stimulan inilah yang membuat Anda lebih terjaga. Tubuh akan memecah dan membuang kadar kafein pada sepuluh jam setelah minum kopi. Meski begitu, beberapa jenis obat justru menghambat proses pemecahan kafein. Akibatnya, kadar kafein di dalam darah pun akan menumpuk. Terlalu banyak kafein bisa menyebabkan sakit kepala, mudah marah, tremor, dan gelisah. Berikut beberapa jenis obat yang bisa menghambat pemecahan kafein.
- Obat antibiotik jenis quinolone, seperti ciprofloxacin dan levofloxacin.
- Cimetidine.
- Pil KB estrogen.
- Disulfiram.
- Fluvoxamine.
- Fluconazole.
- Mexiletine
- Metformin.
- Phenothiazine.
2. Meningkatkan efek samping obat -> Minum obat sesaat setelah minum kopi bisa menyebabkan efek samping obat semakin berat. Hal ini berlaku bila obat memiliki efek stimulan yang mirip dengan kafein kopi. Bila efek stimulan berlebih, efeknya mirip dengan terlalu banyak kafein, yaitu:
- cemas,
- tubuh bergetar,
- insomnia,
- sakit kepala,
- dada berdebar,
- keringat berlebih, dan
- nyeri dada.
Beberapa jenis obat stimulan yang sebaiknya tidak dikonsumsi setelah minum kopi, di antaranya obat batuk dengan kandungan pseudoephedrine, methylphenidate, dan obat asma theophylline. Kafein menghambat pembekuan darah. Bila mengonsumsi obat pengencer darah, Anda lebih berisiko mengalami perdarahan dan memar. Selain itu, kafein juga bisa menghambat pemecahan kandungan obat di dalam tubuh, seperti clozapine, riluzole, dan flutamide. Kandungan obat tersebut akhirnya menumpuk dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dibuang. Akibatnya, efek samping obat semakin intens.
3. Mengurangi keampuhan obat -> Cara kerja kafein di tubuh ternyata bisa berlawanan dengan cara kerja obat yang dikonsumsi. Kafein bersifat stimulan yang mengaktifkan sistem saraf pusat. Sementara itu, ada pula jenis obat yang menekan saraf pusat. Obat ini memberikan efek tenang, memicu kantuk, melemaskan otot, dan mood yang lebih stabil. Bila minum obat segera sesudah minum kopi, efek obat tersebut tentu terganggu dan manfaatnya bisa jadi berkurang. Beberapa jenis obat penekan saraf pusat yang bisa berinteraksi dengan kafein, di antaranya phenobarbital, alprazolam, diazepam, dan lorazepam.
4. Mengganggu penyerapan obat -> Beberapa jenis obat untuk orang dengan anemia, perdarahan, dan masalah penyerapan zat besi mengandung zat besi. Mirip minum obat antibiotik dan susu, ternyata, kafein, chlorogenic acid, dan tannin pada kopi bisa mengikat dan menghambat penyerapan zat besi. Akibatnya, seseorang tidak mendapatkan asupan zat besi secara optimal dan pemulihan penyakit menjadi lebih lama.
Sekian dan terima kasih